My Destiny

16.4K 1.6K 122
                                    

07
.

.

.

^_^  Happy Reading  ^_^

.

.

.

Chanyeol bangun agak siang. Jam dinding menunjukkan pukul setengah sepuluh saat dia keluar kamar sambil mengucak matanya.

Semalam, setelah bicara dengan nada agak tinggi pada Baekhyun, pria tinggi itu tak bisa lelap tidur. Bahkan ketika dia berusaha mengerjakan pekerjaannya, konsentrasinya terpecah.

Ada sesal yang menggerogoti hatinya. Joo Hyun adalah masa lalu terindah yang pernah hadir di hidupnya. Gadis cantik itu masih dan sepertinya tetap selalu memiliki tempat tersendiri dihatinya. Tapi semalam, dia seakan diingatkan bahwa ada sosok lain yang mengusik hatinya.

Baekhyun.

Gadis itu, disadari atau tidak, ternyata sudah memiliki ruang dihatinya, hingga setiap langkah yang diambilnya, dia harus memikirkan gadis mungil itu dan juga bayi yang ada diantara mereka.

Suasana sepi apartemennya membuat Chanyeol mengerutkan keningnya.

Kemana Baekhyun?

Biasanya gadis itu membangunkannya atau setidaknya membuat kebisingan agar dia bangun, tapi pagi ini tak keributan yang mengusik pendengarannya.

Chanyeol melangkah ke dapur, melihat seisi dapur yang terlihat rapi. Dia kemudian membuka tudung saji di atas meja makan.

Sepiring nasi goreng dan telur mata sapi tersaji disana. Ada note kecil dibawah piring.

Maaf tak membangunkanmu.
Aku memakai dapur untuk membuat sarapan tadi, sudah ku bersihkan.
Aku membawa Jaehyun pergi kerja.
Sampai bertemu nanti.

Chanyeol membuang nafasnya berat, lalu diremasnya note kecil itu.

Baekhyun pasti masih kesal padanya.

Chanyeol bergegas pergi ke kamarnya, meraih kasar ponselnya di nakas. Dia berusaha menghubungi Baekhyun, tapi panggilannya tak terjawab.

"Angkat Baek-ah." gumamnya tak tenang. Dia terlihat mondar mandir di dalam kamar itu.

Sementara itu....

Baekhyun tiba di kantornya yang berlantai dua dengan bawaan yang lumayan membuat beberapa rekan kerjanya mengerutkan keningnya.

Pasalnya, yang mereka tahu, Baekhyun belum menikah, tapi pagi ini gadis itu datang ke kantor dengan membawa sesosok bayi mungil dalam gendongannya dan tas besar berisi perlengkapan bayi tentunya.

"Kau mau pindahan? Ini anak siapa?" tanya salah satu rekan kerja Baekhyun, begitu gadis itu duduk di kursinya.

"Anakku." sahut Baekhyun santai. Dia tak peduli pandangan orang tentangnya, yang dia yakini saat ini, dia adalah seorang ibu dari sesosok bayi yang saat ini dipangkunya.

"Kapan kau menikah? Kapan hamilnya?" rekan kerja Baekhyun bername tag Park Sooyoung itu duduk di hadapan gadis itu. Saking penasarannya dengan cerita Baekhyun tentang bayi yang diakuinya anak itu.

"Aku belum menikah, aku juga belum pernah hamil. Tapi dia anakku. Ya 'kan sayang." Baekhyun mengangkat tubuh kecil Jaehyun, lalu mencium gemas pipi bayi itu, yang semakin hari semakin terlihat berisi.

"Ya Baekhyun-ah! Anak siapa yang kau culik?!" pekik Sooyoung.

"Jangan berisik Sooyoung-ah. Kembalilah ke tempat kerjamu." gumam Baekhyun gemas sambil melirik tajam rekan kerjanya.

My Destiny ( Sudah Dibukukan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang