TIGA BELAS

202 7 1
                                    

"Guys gue ada tebak-tebakan nih buat kalian!" ucap Nadhira semangat.

"Paan tuch?"tanya sarah dengan nada sealay mungkin

Sambil memasang ekspresi sok misterius Nadhira berkata "Putih-putih cepet. Apa hayooo?"

"Hmmmm" gumam Sarah berfikir.

"Aha! Pasti jawabannya nasi nempel di MRT kan!" Ucap Sarah dengan penuh semangat.

"YA BENAR!"

"Dasar pe'a lo berdua" Fahira menonyor kepala keduanya. 

"Mana ada nasi nempel di MRT. Bener-bener ya lo berdua, gobloknya ga ilang-ilang." Lanjutnya

Bukannya marah keduanya malah nyengir. Niat mereka memang menghibur Fahira. Sejak tadi diperhatikan, Fahira selalu melamun.

"Nyengir lagi lo berdua." Ucapnya kesal.

Lalu Fahira memutuskan ke dapur untuk mengambil camilan. Daripada dia ketularan gila nantinya.

Mereka bertiga sedang di rumah Fahira, tepatnya berada di ruang santai dan sedang menonton televisi. Rutinitas wajib mereka selain ngumpul bareng di luar rumah.

"Ra, bukannya nikahan lo sama si muka tembok tinggal sebulan lagi ya?" Tanya Nadhira yang sedang mencomot keripik dari toples di pangkuannya

"Hm" gumam Fahira malas. Rasanya ingin berteriak agar Nadhira tak mengingatkan kembali tentang kesialannya yang satu itu. Tapi, apa boleh buat, namanya juga gak peka, mau diteriakkin kaya gimana juga bakalan bolot.

Sarah menyikut pinggang Nadhira saat melihat muka masam Fahira yang ditanya perihal pernikahannya.

"Mulut lo bisa di rem ga sih?" Desis Sarah dengan lirikan tajamnya. Nadhira hanya cengengesan saja.

"He he he maap" Nadhira mengacungkan kedua jarinya membentuk huruf V––tanda piece

Fahira menjadi termenung akan ucapan Nadhira tadi. Haaahhh... Rasa-rasanya ia ingin gantung diri di pohon toge saja kalo sudah begini.

"Udah dong Ra, jangan galau mulu. Gue yang ngeliatnya aja gerah. Jalanin aja sih dulu, siapa tahu dia ga se buruk yang lo kira." Ucap Sarah bijak. Ini merupakan kejadian langka, sekarang Sarah berubah menjadi Sarah Teguh.

"Iya, Sar. Gue harap dia ga se resek itu."

"Ya, seenggaknya dia ngga ganggu zona gue lah." Lanjutnya

"Yaudah dari pada galau-galau begini mendingan kita nge mall aja dah." Usul Nadhira menyela

"Boleh juga." Ucap Sarah

"Tumben nih curut satu pinter." Timpal Fahira membuat Nadhira mencebikkan bibirnya.

Lalu mereka bertiga bersiap-siap untuk pergi ke mall.

Kali ini Fahira memakai baju model sabrina warna putih yang dipadukan dengan celana ripped jeans dan sneakers warna putih serta sling bag warna hitam.

Sarah mengenakan dress selutut tanpa lengan berwarna navy blue dengan renda-renda di bagian ujungnya dan sneakers berwarna putih serta sling bag berwarna putih.

Sedangkan Nadhira kali ini menggunakan baju berwarna hitam dilapisi dengan jaket bomber hijau army yang dipadukan dengan jelana ripped jeans hitam dan sling bag warna hitam.

♡♡♡

"So guys, sekarang kita mau kemana dulu?" Tanya Fahira

"Shopping."

"Makan." Ucap Sarah dan Nadhira berbarengan. Keduanya saling menengok.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fake nerd (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang