Friska dan teman temannya sudah mengungsi ke Mahagiri Villas Sanur yang dekat dengan pantai. Lebih tepatnya dekat dengan pacar mereka sih.
"Nah ini baru mantep!! Viewnya langsung ke pantai" Nabila langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa santai yang berada di pinggir kolam renang.
"Gila gila ini enak banget ye kayanya" Diikuti dengan Dini yang merenggangkan badannya sambil menghirup oksigen.
"Kampret lo pada!!! Gue hampir mati karna ada si Christian!!! Sumpah demi apapun gue gakuat ngomong dari tadi!!!" Mutia mengambil sebuah botol aqua yang dipegang oleh Nabila dan meminumnya hingga tandas.
"Phftt" Nabila menahan tawanya. Membuat semua orang bingung.
"Lo kenapa?" Tanya Pacek mewakili kebingungan yang lain.
"Mutia dongo! Percuma lo masuk sepuluh besar mulu! Itu air kolam ikan yang tadi gue ambil buat---" Ucapan Nabila terpotong.
"ANJING!!!! SETAN BIADAB GAADA OTAK LO NAB!!!! KENAPA GABILANG DARI TADI?!!! PARASIT LO!!!!" Mutia langsung memuntahkan air itu. Tapi gabisa. Soalnya uda terlanjut masuk ke dalam kerongkongan. Semuanya langsung tertawa.
"Eh upil laler!!! Salah siape main nyosor aje?!!" Nabila membela dirinya.
"Ya kenapa lo kaga bilang, kencur!!!" Lawan Mutia.
"Eh kutil beranak!!! Itu air gue ambil di depan mata lo bego!!!" Sergah Nabila.
"Galiat gue" Elak Mutia.
"Galiat apaan?!! Elo malah nanyain ke gue buat apa gue ngambil tuh air, MUTIA PEA MELEBIHI ORANG PEA" Nabila mendengus kesal. Saat mereka memesan kamar tadi, Nabila mengambil air di kolam ikan yang ada di depan villa tadi. Dan Mutia sempat bertanya 'Ngapain lo ngambil air kolam ikan?'. Lalu dengan begonya Mutia malah meminum air itu.
Terjadilah aksi perang mulut sesama manusia. Hanya Alvina satu satunya yang menjadi penengah sekarang. Yang lain bukannya ngelerai, malah tambah ngomporin.
"Woi kita makan malam dimana? Disini ato di Restoran---" Ucapan Alvina dipotong langsung oleh teman temannya.
"DISINI" Jawab mereka serentak.
Malam ini sangat gelap. Tiada matahari. Hanya ada cahaya bulan dan lampu. Angin pantai itu dan suara ombak itu sangat membuat tenang. Jiwa maupun raga.
Udah ah dikira mau main drama ape. Kita kembali lagi kepada ciwi ciwi cemoemoet yang imoetnya melebihi orang imoet.
Ya kalian taula kan. Sekarang mereka lagi makan di restoran villa nich. Jam 9 nnt mereka mau pergi ke club gengs. Anak jaman sekarang mah gile yak.
"Woy woy gila ini cakenya warna pink!!" Seru Pacek.
"Minumannya warna warni gils!!" Tambah Nabila.
"Widihhh makanannya banyak banget oy, ada seafood!!! Omaygat omaygat omaygat" Alvina mendadak heboh ngeliat deretan seafood. Untung sepi.
"Ughh cacing gue uda demo nih" Mutia langsung berlari mengambil piring.
"AMING DATANGGGG" Aryani teriak sambil lari lari.
BLUG
Aryani gabisa ngerem dan langsung gol dibawah meja. Pelayan hotel hanya bisa senyum melihat mereka yang kelewatan norak.
"Hehehe maaf mbak, biasa, anak ini memang ada kelainan jiwa, makanya gitu" Ujar Intan kepada pelayan sambil menunjuk Aryani yang ia maksud anak kelainan jiwa.
"Eh anak cacing lo!! Ngatain gue odiot!!! Boong dia mbak, saya masih normal kok, tadi agak kebentur aja dikit" Aryani membela dirinya.
"Malam malam aku sendiri, tanpa---" Suara Friska terhenti saat Dini berkata, "Eh lidi sate!!! Suara lo ganggu banget tau ga?!!" Dini langsung duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Together [COMPLETED] ✔
Teen Fiction9 orang wanita yang baru tamat SMA memutuskan untuk liburan keluar kota bahkan keluar negeri. Semua hal mereka lakukan bersama. Gila, malu, dan bahagia. Sampai akhirnya mereka menikah dengan pilihan masing masing dan persahabatan mereka akan tetap...