Danielle Rudledge Wrythe
&
Dini Afsheena AllredMalam ini, Dini dan teman temannya bakal party di rumah Dini. Tapi yang cewe aja. Yang cowo lagi sibuk 'katanya'. You knowla ya, mereka lagi ngapain wkwkwkwk.
"Pesen apaan nih?" Tanya Dini yang uda siap memesan makanan.
"Pizza deh" Sahut Nabila yang sedang sibuk menukar channell tv.
"Pizza aja nih?" Tanya Dini lagi.
"Gue mau spagetti woy" Ucap Aryani yang sedang nyemil.
"Apa lagi nih? Cepetan elah banyak bacot banget dah lo pada, sekalian pesen aje dah semuanye, biar gaperlu bulak balik lagi" Dini nyerocos dengan wajah kesal.
"Ini bocah marah2 aje dah, selo dunggg" Timpal Mutia.
"Gue mau pizza sosis terus pake keju mozarella banyak banyak" Sela Pacek.
"Gue apa yak? Spagetti juga deh, bosen makan pizza mulu" Alvina songong bat.
"Dihh songong lu kurcaci asem" Celetuk Fasya.
Mereka memesan banyak makanan. Gatau makanan apa. Mulai dari makanan pinggir jalan, sampe makanan yang ada di mall.
"Akhirnya datang juga ini makanan, cape gue nungguin dari tadi" Dini langsung membuka pintu rumahnya. Tujuh kotak pizza dan dua spagetti datang. Diikuti dengan makanan lainnya.
"Gila ini enak banget sumpah deh" Pacek gabisa diem deh kalo makan.
"Shuut diem deh" Aryani melempar tatapan tajam ke arah Pacek.
"Btw gimana ar? Pizz---ADDAW SYAITON NIROJIM!!!" Rintih Alvina saat Mutia melempar sendok ke jidatnya. Alvina pikun banget dah.
"Eh sorry al, ga sengaja" Mutia memasang muka sok polos.
"Apa apaan ga sengaja?!!" Alvina hendak protes. Tapi tatapan tajam Friska membuatnya sadar.
"Eh sorry sorry gue kebawa suasana" Alibi Alvina sambil nyengir.
"Apaan dah lo pada, kalo makan bisa tenang ga sih?" Dini menatap kesal teman temannya.
"Ampun din ampunnn" Fasya memutar kedua bola matanya.
"Woy nonton yuk, bosen gue" Usul Nabila.
"Bego aja lo, mane ade bioskop buka jam 11 malam gini" Celetuk Pacek.
"Nonton tv Pacek begooo" Nabila menatap Pacek greget.
"Ooh hehehe yok nonton pilem hantu" Pacek memilih beberapa kaset yang ada dilemari tv Dini.
"Jangan hantu elah" Rengek Aryani.
"Sesekali" Timpal Mutia.
"Tau, lebay amat ar" Friska memutar kedua matanya.
"Wop ar, Friska cari mati ar, bunuh bunuh" Kompor Fasya.
"Apa apaan nih?" Friska mengangkat kedua tangannya.
"Mampus lo mampus" Sorak Intan.
"Bisa diem ga sih?!!" Ketus Dini.
"Ketus amat mbak?" Cemeeh Mutia.
"Lagi pms ya??" Tambah Alvina.
"WOY PILEMNYA MULAI TUHHH" Teriak Nabila heboh.
"Apasi anj---"
Tok tok tok
Ucapan Aryani terpotong dengan ketukan pintu utama.
"Oke sip gue parnoan" Aryani langsung memeluk lengan Pacek.
"Apaan dah lesbi" Elak Pacek.
"Din buka deh, kali aje ada cogan nyasar" Celetuk Nabila.
"Gue bakal pdkt sama kawannya" Sela Fasya.
"Kawan siapa?" Tanya Alvina dengan muka tablo.
"Kawannya cogan itu" Jawab Fasya sambil cengengesan.
"Ndeso" Seru Friska.
Dini membuka pintu itu. Ternyata tukang pizza nganterin pizza gais.
"Loh? Saya ga mesen pizza kok" Dini menatap pengantar pizza itu bingung.
"Maaf mbak, tapi alamat ditujukan kesini" Jelas Pengantar itu dengan lembut dan sopan.
"Yauda deh" Dini mengeluarkan uang untuk membayarnya.
"Maaf mbak, tapi pizza ini sudah dibayar" Ucap pengantar itu. Membuat Dini menyerngit bingung.
"Ohh yaudah, makasi mas" Dini yang ga peduli langsung membawa masuk pizza itu.
"Lah? Elo mesen lagi?" Tanya Fasya bingung.
"Engga, kayanya ada org salah nganter alamat deh, lagian pizzanye uda dibayar kok, yaudah gue ambil aje dari pada kebuang, kan sayang" Dini duduk di sofa itu dan meletak pizza itu di depannya.
Semua sibuk dengan aktifitasnya masing masing. Gaada yang nyentuh itu pizza. Akhirnya Dini membuka suara.
"Ini gaada yang mau?" Dini mengangkat pizza itu.
"Ga" Jawab mereka semua serentak.
"Yaudah gue makan" Dini membuka kotak pizza itu.
And
BOOM
Waktu dibuka, ada tulisan 'marry me?' lalu di tengah tengah pizza itu ada cincin emas.
"WHAT?!!" Dini langsung histeris.
Tiba tiba pintu utama Dini kebuka dan munculah Danielle dan anak cowo lainnya. Danielle bawa bunga dan jalan ke arah Dini.
"Gimana?" Tanya Danielle dengan senyuman.
Dini menatap Danielle gapercaya. Dini menggelengkan kepalanya. Seketika ruangan langsung ricuh.
"Apa apaan nih"
"Terima dong"
"Ga adil ini"
"Danielle buat gue aja deh kalo gitu" Nah ucapan yang satu ini keluar dari mulut Mutia. Seketika Christian menatap Mutia tajam.
"Eh hehehe canda canda" Mutia menggaruk tengkuknya yang ga gatel.
"Dini lo apa apaan dah main nolak aje" Protes Nabila.
"Tau, kita uda cape loh nyiapin ini semua" Tambah Intan.
"RIFF BUBAR!!!" Teriak Pacek.
"Apaan dah lo gajelas" Alvina menatap Pacek aneh.
"Lo pada apa apaan sih? Gue geleng geleng bukan karna gamau, tapi gue tuh terharu, yakali gue nolak" Celetuk Dini membuat mereka kembali bersorak.
"Jadi??" Senyum Danielle mengembang.
"Iya aku mau Danielle sayanggg" Dini menatap Danielle sambil senyum.
Danielle langsung memeluk Dini.
"Tapi cium aku dong" Bisik Dini. Membuat mata Danielle membulat.
Tanpa persetujuan Danielle, Dini langsung nyium bibir Danielle dan dibalas Danielle dengan lembut. Anjaay jijik bat woy.
"WOOHHH MATA ADEK TERNODAIIII" Pekik Aryani histeris.
"Kamu gausah lebay deh sayang" Alex menatap Aryani dengan wajah flat.
"Tau, ngerusak suasana aje" Timpal Alvina.
"Makasi uda sabar ngehadepin aku yang suka marah marah" Gumam Dini.
"Makasi juga uda nerima aku apa adanya" Balas Danielle.
Aduhh sama sama sayang acuuu. Btw yang belum dilamar tinggal Fasya, Nabila, dan Pacek nih. Hayoloh gimana yak mereka dilamar.
Intinya, Danielle dan Dini lagi bahagia sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Together [COMPLETED] ✔
Novela Juvenil9 orang wanita yang baru tamat SMA memutuskan untuk liburan keluar kota bahkan keluar negeri. Semua hal mereka lakukan bersama. Gila, malu, dan bahagia. Sampai akhirnya mereka menikah dengan pilihan masing masing dan persahabatan mereka akan tetap...