Crazy Together 5

61 10 2
                                    

Pagi ini
Pagi yang indah
Mentari terbit dilubuk timur
Ku berjalan dipinggir kali
Melihat angsa putih menari

"WOY ITU SIAPA SIH YANG IDUPIN LAGU GAJELAS PAGI PAGI BUTA GINI?!!" Teriak Aryani dari dalam kamar.

"WOY FRISKA SETAN!!!" Seru Alvina yang sudah berkacak pinggang dipinggir kolam renang.

Gile si Friska. Pagi pagi buta gini malah ngidupin lagu pake speaker. Volumenya gede lagi. Ini masi jam 5 shubuh woy!!!

"Bangun lo pada ah, main di pantai pagi pagi gini enak nihh" Usul Friska sambil pemanasan.

"Apaan dah nih bocah idiot" Celetuk Dini yang baru saja keluar dari kamar dengan muka bantal.

"Pris gue masi ngantuk berat loh" Mutia keluar dari kamar dengan muka bantal sambil garuk garuk pinggang.

"Elah lo pada ngebo mulu dah" Ujar Friska masih melakukan gerakan pemanasan.

"Kita nyampe villa jam 1 malam curut, dan sekarang jam 5 shubuh, lo bayangin, gue tidur cuma 4 jam woy" Fasya yang baru keluar dari kamar langsung nyerocos.

"Ini seger loh gais, angin sepoi sepoi dan deburan ombak yang sangat tenang" Lah ini si Friska oon kok malah jadi dramatis gini sih? Jijik.

"Ngeliat sunset dari sini kayanya keren nih" Alvina duduk di sebuah sofa yang mengarah ke pantai.

"Hah? Lo aman al? Masi gelap ini dongo" Dini menatap Alvina dengan bingung.

"Denger ya din, kita adalah manusia, dan manusia itu membutuhkan ketenangan din, jadi, inilah cara gue menciptakan ketenangan tersendiri" Alvina mendadak aneh. Kebentur apaan dah otak nih bocah. Ohh efek bir ini mah.

"Dih apaan dah lo, aneh" Dini menatap Alvina heran.

"Satu lagi din! Manusia itu butuh kebebasan, kesenangan, dan kesedihan" Ini Alvina bego kok makin ngelantur yak. Aneh banget.

"Al! Ke dukun deh yuk, gue yakin pasti lo kerasukan rohani nih" Sela Dini.

"Rohani apaan anjing, lo kira Alvina mau senam ape" Celetuk Pacek dengan wajah flat dan dibalas Dini dengan cengiran.

Mentari pun terbit sedikit demi sedikit. Sudah saatnya bulan pergi. Bintang bintang sudah tak terlihat lagi. Langit yang gelap, kini menjadi terang.

Uda ah cape puitis mulu. Jadi guys, pagi ini, mereka semua uda rapi nih. Katanya mau pergi jalan jalan. Gatau jalan jalan kemana. Pokonya jalan jalan.

"Hadeuh, ini kenapa gue harus sebelahan sama lo lagi sih Frans?" Gerutu Intan dari awal perjalanan sampe pertengahan perjalanan.

"Eh ntan, gue juga amit amit kali sebelahan sama lo" Jawab Frans tak mau kalah.

"Ini lo berdua bisa ga sih sehari aja akur" Sela Nabila yang mulai sumpek denger mereka berdua adu mulut.

"Udala sayang, benci dan cinta itukan beda tipis" Reynand mengusap tangan Nabila. Aduh duh so sweet aned.

"Apaan dah lo banci" Intan menoyor kepala Reynand dari belakang.

"Eh jangan jahatin bebeb gue dong" Bela Nabila.

"Bodo" Intan mendengus kesal. Lalu ia bersadar dengan tangan yang dilipat depan dada.

•••

Yak mereka udah sampai di sebuah tempat wisata Bali yang bernama Ubud. Pemandangannya itu gakuna woy.

Tapi pemandangannya cuma sawah sih. Yang bikin gakuna itu turis turisnya ituloh.

"Ini bule bulenya tinggi bat dah" Aryani berdiri di sebelah bule dan mengukur tingginya yang hanya sebatas ketek bule itu.

Crazy Together [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang