Pacek, Alvina, dan Mutia pergi ke meja reception. Anjaay dikira hotel apa. Pokonya meja untuk mesan kamar itu deh. Disana ada mbak mbak yang punya villa ini. Mukanya masi pucat, datar, dan tajam.
"M-mbak" Pacek tergagap karna melihat wajah si mbak yang kaya setan. Astaghfirullah mulut.
"Cepetan bilang bego" Bisik Alvina.
"Saya mau ganti ini mbak, itu, anu apaan namanya?" Pacek mendadak lupa karna gugup.
"Closet bego" Timpal Mutia sambil memutar kedua matanya.
"Ah iya closet! Jadi saya ngerusakin closet yang ada di kamar 101 mbak, berapa ya uang buat ganti closetnya mbak?" Pacek to the point banget dah. Ga ngejelasin penyebabnya lagi.
"Gausah, closet yang disana memang sudah rapuh" Jawab mbak itu dengan suara yang bikin merinding.
"Aduh mbak, tapi saya gaenak jadinya, saya ganti aja ya" Pacek sok sok segan segala.
"Engga usah" Tolak mbak itu lagi dengan suara seram.
"O-ohh yaudah mbak, maaf ya mbak, saya ngerusakin closetnya" Ucap Pacek sambil memasang muka nyesal. Pande banget akting.
"Ya" Gilee jawaban si mbak singkat bener dah.
Setelah berpamitan, mereka pun kembali ke kamar.
"Gimana?" Tanya Aryani yang kayanya uda gatakut lagi.
"Katanya closet ini memang rapuh, jadi gausah diganti" Jelas Mutia.
"Huh akhirnya uang gue selamat" Pacek langsung baring dikasur.
"Lo pada tau ga? Tampang tuh mbak mbak serem banget woy" Alvina mulai nakut nakutin dah ni.
CEKLEK
Seketika ruangan jadi gelap. Mati lampu. Waw this is so amazing you know. Di malam yang gelap ini lampu mati. Villa yang mereka tempati serem. Gatau lagi deh ya.
"Kayanya cuma villa kita aja deh yang mati lampu" Fasya melihat ke villa yang berada tidak jauh dari villa mereka dan lampu villa itu hidup.
"Sip gue mau pindah villa sekarang juga" Aryani mati ketakutan.
"Kok perasaan gue gaenak ya?" Ujar Pacek.
"Tuhkam gue bilang juga apa, ini percis banget kaya di pilem pilem woy, please deh gue takut sekarang" Intan menghidupkan ayat ayat suci Al-Qur'an si hpnya.
"Ayat al qur'an itu dibaca, bukan diidulin doang" Ini Alvina sompret masi sempet sempetnye ceramah ye.
"Woy anak ayam, gausah ceramah segala lo" Timpal Dini yang mulai ketakutan.
Tok tok tok
Jendela mereka diketuk oleh seseorang. Soalnya ada bayangannya gitu.
"Elah setan, please deh ya, gue belom siap mati, gue masi pengen ngerasain kawin" Rengek Nabila yang bersembunyi di belakang Dini.
Fasya mendekat ke jendela. Lalu ia membuka tirai itu.
JDERRR
Orang itu hilang bersamaan dengan pintu kamar mereka terbuka lebar. Saat itu juga kilat datang dan disusul dengan suara petir.
"HUANJINGGGGG" Teriak mereka semua dan langsung mengemas barang2. Barang yang mereka turunkan hanya charger. Selebihnya berada di mobil.
Mereka berlari keluar kamar. Setibanya di depan pintu utama, mereka di kagetkan dengan bercak darah yang berserakan dilantai.
"HUAAA GUE MASI MAU IDUP WOYYY JANGAN GINI DONGGG" Nabila lompat lompat ketakutan sambil menutup matanya.
"NAB BUKA PINTU NABBB" Teriak Aryani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Together [COMPLETED] ✔
Teen Fiction9 orang wanita yang baru tamat SMA memutuskan untuk liburan keluar kota bahkan keluar negeri. Semua hal mereka lakukan bersama. Gila, malu, dan bahagia. Sampai akhirnya mereka menikah dengan pilihan masing masing dan persahabatan mereka akan tetap...