"Kamu teman Yuqi kan?"
Jantungku berdetak nggak karuan melihat om Jaehyun dari jarak sedekat ini. Nggak senyum aja ganteng, apalagi kalau senyum? Ambyar adek, bang.
Aku meminum tehku seteguk sebelum menjawab. "Iya, om. Namaku Ilra, Moon Ilㅡ"
"Saya tahu, kamu sudah mengatakannya."
Aku terdiam. Galak bener. Mana sukanya memotong pembicaraan. Untung ganteng.
"Berapa gajimu sehari?"
"Itu terserah om sih mau patok berapa."
Kalau perlu gaji Ilra sebagai istri om. Hehe.
"Dua ratus ribu cukup?"
"HA?!" kagetku.
"Kenapa? Kurang?"
"B-Bukan! Kebanyakan malah," jawabku. Itu sumpah banyak banget. Seminggu bisa dapet satu juta lebih dong?
"Oke, dua ratus ribu," katanya. Gila gila. Udah ganteng, tinggi, kaya. Sayang nggak mau sama aku. "Datanglah kesini Senin-Jumat. Mulai dari jam makan siang sampai menjelang makan malam."
"Sabtu Minggu?"
Om Jaehyun mengernyit. "Kamu butuh uang sampai harus bekerja tiap hari?"
Wah, tajam sekali ucapan anda, bapak Jaehyun. Untung anda tampan. Dan untungnya lagi saya suka. Hm.
"Semua orang butuh uang kan?" randomku. Om Jaehyun cuma diam sambil tetap menatapku datar.
"Sabtu Minggu adalah quality time saya bersama Ella dan Eric. Jadi kamu tidak perlu datang."
"Kalau jadiin aku keluarga gimana, om? Biar bisa quality time bareng?"
"Maksudmu?"
Aku cuma nyengir. Ngegas banget ya, Moon Ilra. Orang baru kenal juga. Hmmm.
🙈🙈🙈
"UHUK!!!"Yuqi hampir menyemburkan nasi di mulutnya. Teman imutku itu mendadak jadi garang setelah aku menceritakan bagaimana perasaanku terhadap om Jaehyun.
Aku kira respon Yuqi akan menyenangkan. Ternyata...imutnya hilang, digantikan wajah garang yang jarang aku temui.
"Nggak, nggak boleh!"
"Maksudmu?"
"Nggak boleh, Ra! Jangan suka om aku!"
Yuqi 100% serius dengan ucapannya. Perempuan itu bahkan meletakkan sendoknya asal sambil menatapku intens.
"Kasih aku tiga alasan kenapa aku nggak boleh suka sama om Jaehyun," tuntutku. Yuqi menghela nafas kasar.
"Jangankan tiga, aku bisa kasih kamu ratusan alasan. Pokoknya jangan, Ra. Masa lalu om aku itu nggak segampang yang kamu lihat. Intinya..."
"Intinya?"
Yuqi menggeleng. "Intinya jangan. Aku nggak mau lihat sahabat aku sakit hati."
Aku mengernyit. Emang sekelam apa sih masa lalu Jung Jaehyun sampai Yuqi melarangku habis-habisa seperti ini? Kenapa juga aku harus sakit hati?
"Kamu takut aku ditolak?"
"Bukan cuma itu, Ra. Om aku itu kalau ngomong nggak pernah difilter. Dia mana peduli orang yang dia ajak omong sakit hati atau nggak? Pokoknyaㅡ"
"Duh, Qi. Kamu tau sendiri kan aku bukan tipe orang baper yang bakal sakit hati meskipun dihujat? Kamu lupa aku anaknya siapa? Anak mama Seulgi!"
"Tapi Raㅡ"
"Minta id line om kamu dong."
"Ha?! Gila kamu!"
Aku terkekeh melihat reaksi Yuqi. "Kamu malu ya kalau nanti aku jadi tante kamu?"
"Astaga, Ilra!"
Kali ini aku tertawa lebih keras. Bodo amat dibilang gatel, nggak tau diri atau bahkan pelakor sekalipun. Walaupun nggak tau dimana, tapi aku yakin mamanya Eric dan Ella udah pergi jauh.
Entah ke ujung dunia ataupun ke dunia lain, alias meninggal.
"Makanya Qi, bagiin id line om Jaehyun. Janji nggak bakal sakit hati, apapun yang om kamu bilang nantinya," ujarku.
Yuqi mengacak rambutnya frustasi, sedangkan aku nyengir tanpa dosa disini. Aku udah bilang belum? Moon Ilra itu kuat dan tahan banting, nggak gampang marah apalagi sampai nangis.
Pokoknya Moon Ilra mirip mama Seulgi, bukan papa Bulan!
🙈🙈🙈
Gantengku♡♡
Halo om! Anaknya lagi asik main salon-salonan nih sama aku! Semangat kerja yaa, jangan lupa makan!😊"Kak Ilra kok senyum-senyum sendiri?" tanya Ella di sela-sela kegiatannya mewarnai kuku tanganku.
"Ini, kak Ilra habis kirim pesan ke masa depan kakak."
"Ciapa kak?" kini giliran Eric yang bertanya. Aku cuma tersenyum.
Nanti dulu ya sayang, biar jadi kejutan. Hehe.
Omong-omong, selain jutek, om Jaehyun juga tipikal om-om yang gaptek. Buktinya dia nggak punya line atau media sosial lainnya. Aku harus rela mengisi pulsaku agar bisa mengirim pesan padanya. Balada suka sama om-om beda generasi.
"C-i, ci. G-a-n, ganㅡ"
Aku tersentak saat Eric tiba-tiba bersuara. Masalahnya, dia berusaha mengeja kontak om Jaehyun di ponselku. Aku buru-buru meraihnya sebelum dia "membaca" lebih jauh.
"Ih kak Illa! Elic kan belum baca!" protes Eric.
"Nanti ya, kakak mau bales pesan masa depan kakak."
Aku membuka pesan dari om Jaehyun dengan semangat. Akhirnya masa depanku membalasㅡ
ㅡAnjir. Senyum di bibirku sontak hilang entah kemana saat aku membaca pesan balasan darinya.
Ganteng♡♡
Siapa ini?Hngggg, sialan!
🙈🙈🙈
adakah yang masih menyimaq?
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For Dokter Jeha
Fanfiction"Aku akan mencintai Om dengan ugal-ugalan, biar she fell first he fell harder." Hidup Jeha yang awalnya sedatar papan triplek berubah jadi nano-nano saat Ilra melamar jadi pengasuh anaknya. Jeha yang sedingin es harus berhadapan dengan Ilra si mahas...