lagi dan lagi

50.8K 9.8K 3K
                                    

"Anak papa yang paling cantik kok ditekuk aja sih mukanya?"

Aku menghela nafas kasar sebelum akhirnya menjatuhkan kepalaku di atas meja.

"Males mau kerja."

"Tumben? Biasanya paling semangat kalau udah mau berangkat ke rumah...siapa namanya? Jae...Jaenal?"

"Ih! Jaehyun!" protesku, kali ini sambil menatap papa agak kesal.

Si tersangka malah tertawa puas.

"Nah, itu maksud papa. Kata kamu papanya Ella sama Eric ganteng? Katanya kamu suka? Kok malah sedih gini? Kenapa? Jangan-jangan kamu ketemu istrinya lagi? Mampusin jangan?"

Kalau Moon Taeil bukan papaku, sudah kutendang dia ke kutub utara biar dimakan beruang.

Sayangnya, cuma Moon Taeil satu-satunya keluarga Moon Ilra. Jadi disabar-sabarin aja.

"Aku belum ketemu istrinya dan semoga aja nggak bakal pernah ketemu istrinya," doaku. Papa mengangguk.

"Terus yang bikin kamu sedih?"

Aku menghela nafas untuk yang kesekian kalinya. "Dia nggak suka aku, pa. Dia nolak anak papa yang cantik nggak ada duanya ini," curhatku sambil mewek.

Di seberang sana, Moon Taeil tertawa penuh penghayatan.

"Hahaha, makanya sih kamu aneh. Jaehyun lebih cocok jadi adik papa tau!"

"Weh, ya enak di papalah punya adik sesempurna Jung Jaehyun. Emang papa siapa?" ejekku.

Kami berdua berakhir tertawa keras, saling mengejek satu sama lain. Wkwk, memang pasangan ayah dan anak extraordinary.

"Dengerin papa ya nak," Papa mulai serius menatapku. Bahkan tangannya tanpa canggung mengusap puncak kepalaku lembut. "Jangan nyerah kalau kamu memang yakin dia jodoh kamu. Selama dia beneran duda dan nggak punya ikatan dengan siapapun, petrus! Kamu masih ingat kan cerita papa bisa menaklukan hati Kang Seulgi?"

Aku mengangguk.

"Papa yakin, masih ada kok orang yang mau menerima kita apa adanya. Tuh, mama kamu contohnya."

"Bener juga," gumamku. Padahal yang naksir mama sekelas om Chanyeol sama om Jimin, tapi yang menang malah papa.

Masih ada harapan sih.

"Hati Jaehyun pasti masih terbekukan oleh masa lalunya, sehingga dia nggak bisa melihat bidadari secantik anak papa ini. Sama kayak papa yang bahkan nggak bisa move on walau mbak Sulliㅡ"

"Udah papa nggak usah curhat!"

🙈🙈🙈

Kalimat papa berhasil mengobarkan semangatku! Pokoknya AGGC. Anti Galau-Galau Club. Ditolak? Hajar terus jangan kasih kendor.

"Loh Ilra?"

"Weh, tante Krystal!"

Aku refleks memeluk tante Krystalㅡmamanya Yuqiㅡerat-erat. Perempuan berbadan ramping itu membalas pelukanku nggak kalah erat.

"Gimana kerja disini? Betah kan?"

Aku mengangguk. "Ya betahlah, apalagi..."

Ada Jung Jaehyun gituh.

"Apalagi apa?"

"Apalagi ada tante Krystal disini!" seruku sambil memeluknya. Tante Krystal cuma ketawa. "Tante tumben disini? Yuqi mana?"

"Nggak ada acara apa-apa sih, mumpung free aja. Yuqi masih keluar sama papanya. Katanya sih cari makanan."

"Wih, om Yixing disini juga? Nggak di China?"

"Iya, mumpung ada libur seminggu, jadi ya gitu deh."

Aku mengangguk. Ya Tuhan, kenapa baru tau sekarang sih kalau om Jaehyun adiknya tante Krystal? Tau gitu kan minta jodohin dari dulu:(

"Ya udah deh tan, aku ke kamar Ella Eric dulu ya."

"Iya sayang, nanti agak sorean turun ya, nante masak banyak soalnya."

"Wah, siap tan!" ujarku sambil hormat ala-ala fans BTS.

Maksudku army, tentara. Hahahaha.

Aku menaiki tangga dengan riang. Nggak tau kenapa lihat tante Krystal bawaannya seneng mulu. Rasanya pengen deh punya bunda kayak dia.

Kira-kira si Yuqi mau nggak ya membagi mamanya buat aku?

"Ella, Eric, kak Ilra daㅡ"

HUA HUA WOE WOE WIWU WIWU!!

Inginku menjerit melihat pemandangan di depanku.

Namun sayangnya aku cuma bisa diam mematung layaknya orang bodoh.

"Kenapa diam? Masuk saja," ujar tersangka yang berhasil membuat sarafku mati sesaat gara-gara melihat roti sobeknya yang tercetak dengan sempurna.

LAGIAN OM JAEHYUN NGAPAIN GANTI BAJU DI KAMAR ANAKNYA? MANA NGGAK DI KUNCI LAGI! MANA DOINYA KELIHATAN SANTAI LAGI!

Apa cuma aku yang hampir mimisan melihat perut kotak-kotak om Jae?

Kepalaku makin pusing saat Jung Jaehyun berjalan menghampiriku yang masih terdiam di depan pintu. Matanya menatapku datar.

"Om. Lagi."

"Apa?"

"Itu," kataku sambil menunjuk perutnya yang udah terbungkus kaos hitam. Om Jaehyun memutar bola matanya malas.

"Ella dan Eric sedang keluar dengan Yuqi dan kak Yixing. Tunggu saja."

"Om nggak ke kantor?"

"Cuti sehari. Ada acara di rumah ini."

Aku mengangguk. Hm, mungkinkah tahun depan saya sudah menjadi bagian dari acara keluarga di rumah ini? Doakan saja.

"Om, bilang amin dong."

Alis om Jaehyun menyatu. "Maksudmu?"

"Pokoknya bilang amin!" paksaku. "Doa pertama, semoga Ella Eric gedenya cantik sama cakep."

Pria ganteng itu menatapku beberapa detik. "Amin."

"Semoga nenek selalu diberi kesehatan."

"Amin."

"Semoga aku bisa lulus 3,5 tahun."

"Amin."

"Biar cepet-cepet jadi mamanya Ella sama Eric."

Krik. Jung Jaehyun menatapku datar, sedangkan aku mengucapkan kata amin ribuan kali dalam hati.

Aku meringis. "Mana aminnya om?"

"Hhhh," dia menghela nafas. "Saya kan sudah bilang kala saya tidak punya perasaan yang sama seperti kamu."

"Tapi om juga pernah bilang kalau suka sama Jung Jaehyun adalah hakku. Hayo?"

Jaehyun menggeleng pelan. "Terserah kamu saja."

🌚🌚🌚






yhaaa tijel yhaaaa

Falling For Dokter JehaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang