mama

50.4K 8.9K 1.6K
                                    

Aku menyuruh Yuqi untuk membawa Ilra, Ella dan Eric ke kamar setelah Chaeyeon pergi dari rumah ini. Pikiranku langsung kalut. Rasanya ingin marah, terutama pada kak Krystal dan kak Yixing yang sudah seenak jidat mengatur acara konyol ini.

"Jae, ngomong dong. Udah lima belas menit nih kamu diem sambil pasang wajah horor kayak gitu," kak Yixing membuka suara.

Suasana di ruang tengah masih canggung dan mencekam. Memang, tidak ada yang berani mengusikku jika aku sudah marah seperti ini.

"Butuh dua tahun kak. Dua tahun aku bangkit menata hidupku. Kakak pikir ini lucu?" tanyaku tajam. Kak Yixing langsung gelagapan.

"J-Justru itu Jae, kakak mau bantu kamu."

"Bener, Jae. Apa salahnya sih buka hati buat wanita lain? Mungkin aja kan si Chaeyeon bisa bantu kamu menata hidupmu lagi?" bela mama. Aku mendesah.

"Aku sudah tidak tertarik dengan hal semacam itu. Cinta dan wanita, aku tidak mau terlibat dengan hal konyol itu lagi."

"Tapi Jaeㅡ"

"Pa, please. Baru satu tahun ini aku bisa hidup layaknya orang normal. Baru satu tahun ini aku bangkit. Papa lupa gimana kondisiku tiga tahun lalu?"

"Papa inget Jae, makanyaㅡ"

"Makanya, jangan paksa aku buat menerima hal gila ini. Aku tidak akan menikah lagi, kecuali dengan wanita pilihanku sendiri."

Aku mengakhiri dialog menyebalkan ini dengan pergi meninggalkan ruang tengah. Argh, sialan! Aku jadi teringat dia lagi!







Ilra

"Sumpah, mama papa gali kuburannya sendiri."

Yuqi menggumam lagi dan lagi sampai aku bosan mendengarnya. Ella dan Eric masih asik bermain salon-salonan di pojokan kamar. Ella mengecat kuku Eric, sedangkan Eric hanya mampu tertawa manja.

"Ngomong yang jelas dong, Qi. Gali kuburan gimana maksud kamu?" tanyaku sambil mencomot kripik kentang milik Yuqi.

"Ya itu. Berani banget mereka ngenalin cewek ke om Jaehyun. Parah sih, aku bisa lihat om Jaehyun bener-bener marah sepanjang acara makan tadi."

Aku mengunyah makanan di mulutku sambil berpikir, mengingat-ingat kembali raut wajah om Jaehyun saat makan tadi. Hmm, emang kelihatan banget sih kalau badmood.

"Aku juga sebel sih. Soalnya cewek tadi cantik banget. Mulus, sosialita lagi," kesalku.

Pikir aja coba, gimana caranya ngalahin tante Chaeyeon? Dilihat dari segi manapun, tante itu ribuan kali lebih baik daripada aku yang sekedar mahasiswi ingusan.

"Duh sumpah deh, jangan sama tante Chaeyeon. Aku nggak suka," gumam Yuqi.

Aku menyeringai. "Makanya bantuin aku jadi tante kamu, Qi!"

"Idih, usaha sendirilah. Lagian om Jaehyun mana mau sama kamu? Sama model tante Chaeyeon aja belum tentu sudi, apalagi sama kamu?"

Sialan^-^

"Males ah ngobrol sama kamu!"

Aku melengos lalu pergi menghampiri Ella dan Eric yang masih setia melakukan aktivitas mereka. Kayaknya mereka sama sekali nggak kepikiran masalah Chaeyeon. Biasanya anak kecil malah peka deh masalah beginian.

"Nanti gantian Elic yang warnain kuku kakak ya."

"Eric warnain kuku kak Ilra aja. Kak Ella mau warnain kukunya kak Yuqi," jawab Ella.

Aku tertawa. "Iya boleh. Nanti Eric warnain kuku kakak ya?"

"Asiiik!!"

Duh anaknya lucu banget sih. Jadi pingin cium bapaknya. Haha.

Falling For Dokter JehaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang