Chapter 7

4K 195 4
                                    

Sakura sudah diperbolehkan pulang. Ia bergegas bersiap untuk kesekolah.

" Nona ingin sarapan apa? " tanya pembantu

" Tidak usah, aku sarapan dikantin sekolah saja. " jawab Sakura dan berjalan menuju mobil yang terparkir dihalaman depan.

Sesampainya disekolah Sakura langsung duduk dibangku yang ditempatinya dulu dengan Sasuke. Sebenarnya Sakura tidak tahu bahwa Hinata duduk disamping Sasuke. Setelah menaruh tasnya ia berjalan menuju kantin untuk sarapan.

Tet...tet...tet...

Bel berbunyi Sakura segera membayar makanannya tadi. Ia berangkat sendiri karena Sai sedang mengantar Sasori untuk kembali ke Suna. Sebenarnya Sasori datang ke Konoha cuma ingin melihat Sakura karena penasaran.

Sesampainya dikelas Sakura yang melihat Sasuke langsung memeluknya.
" Sasuke-kun aku merindukannmu. " ucap Sakura sambil memeluk Sasuke.

Sasuke yang tiba-tiba dipeluk langsung mendorong Sakura.
" Ck, kenapa memelukku memang kau siapa? " tanya Sasuke menatap Sakura tajam.

" A-aku ke-kekasihmu Sasuke-kun hiks...hiks..." kata Sakura dengan tatapan mirisnya.

" Dasar jalang. " kata Sasuke datar dan menatap Sakura dingin.

DEG

Semua orang dikelas itu tersentak kaget mendengar umpatan Sasuke kepada Sakura. Sedangkan Sakura hanya tersenyum miris sambil memegang dadanya yang terasa nyeri.

" Hei. Tahu diri donk kamu itu bukan siapa-siapanya Sasuke-kun lagi. " hina Hinata memandang Sakura dengan seringai mengejek.

" Aku minta maaf Sasuke-kun. "

" ..... "

" Sudahlah jangan penjadi hama bagi hubungan kami lagi dasar jal- "

" CUKUP HYUUGA KAU SUDAH MEMBUAT SAKURA SELAMA INI MENDERITA KARENA MU. KAU YANG SEHARUSNYA YANG MALU KARENA MENGHANCURKAN HUBUNGAN MEREKA. " teriak Naruto dengan wajah memerah menahan amarahnya. Semua yang mendengarnya terutama Sakura kaget mendengar pembelaan Naruto kepada dirinya.

" Iya yah? Bukannya Hinata yang menjadi pengganggu. "

" Dasar tidak tahu diri cuma bisa mengejek orang lain sementara dia tidak melihat dirinya sendiri. "

Hinata yang mendengar cemooh penghuni kelasnya menghentakkan kakinya sambil meninggalkan kelasnya. Sementara Sasuke hanya memandangi Naruto yang membantu Sakura berdiri. Dan meninggalkan kelas mengikuti kekasihnya yang diejek teman sekelasnya.

Sakura memandang punggung Sasuke dengan tatapan sendu. Ia sudah diceritakan oleh Sai bahwa ia tidak mengingat Sasuke tapi ia kira Sasuke akan berubah saat ia lupa ingatan.

.

.

.

.

Bel pulang telah berbunyi 30 menit yang lalu tapi Sakura masih berada dikelasnya menunggu seseorang.

" Maaf membuatmu menunggu Sakura-san. " kata orang itu.

" Tidak papa, bagaimana apa kamu sudah mengetahui tentang mereka? " tanya Sakura pada perempuan bersurai ungu itu.

" Maaf Sakura mereka sudah tidak tinggal ditempat itu. " jawabnya.

Haaah

Sakura hanya menghela napas mendengarnya. " Kalau begitu terima kasih atas informasinya, aku pulang dulu. " kata Sakura beranjak meninggalkan kelas dan orang itu.

.

.

.

Sai sudah sampai dirumah setelah mengantar Sasori kebandara.

" Apa Sakura belum pulang? " tanya Sai pada salah satu pembantu.

" Belum tuan " jawab pembantu tersebut.

Sementara itu Sakura sedang berjalan-jalan ditaman untuk menenankan diri atas kejadian tadi. ' Aku tidak menyangka Sasuke begitu jahat. ' batin Sakura dengan liquid bening yang menuruni pipi putihnya yang cubby.

" Hiks...hiks...hu huuuhu...kenapa jadi begini Sasuke-kun kau tidak tahu yang se-sebernya hiks... "

Penampilan Sakura begitu berantakan dengan wajah sembab karena menangis. Setidaknya dia sudah mengeluarkan sedikit bebannya.

.

.

.

" Kau sudah menemuinya? bagaimana apakah dia sudah mengetahui apa yang terjadi. " pinta Mikoto pada orang suruhannya yang tidak lain salah satu dari Uchiha.

" Tentu saya sudah menjelaskan semuanya. Tapi, sepertinya sifat Sasuke kepada ' dia ' sudah berubah. Padahal dulu Sasuke begitu menyayanginya. " jelas perempuan itu sambil menatap Mikoto dengan tatapan sendu mengingat tatapan Sakura tadi.

" ..... "

Mikoto hanya diam ia begitu sedih dan kecewa pada putra bungsunya karena memperlakukan Sakura seperti itu. " Tolong, cari bagaimana pun caranya kau harus bisa meyakinkan Sasuke atas masalah ini. "

" Baik Obasa-san. " jawabnya dengan semyum tipisnya.

' Aku akan mengungkap semunya. Kau bisa percayakan adikmu padaku Karin. '

Sasuke mengendari mobilnya dengan pelan entah kenapa ia begitu marah pada Sakura dan menyatainya jalang. Ia bahkan langsung pulang tanpa mengantar Hinata pulang ke rumahnya. " Kemarin Sakura seakan tidak mengenalku tapi, sekarang dia seperti biasanya. Ah, aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan padanya. " gumam Sasuke dengan seringainya yang menyeramkan.

Kita tidak tahu nasib apa yang akan menimpah Sakura dikehidupannya ini. Dia selalu tersakiti oleh orang yang di sayanginya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf baru up, nggak ada waktu buat ini sih. Fokus ama UAS dulu yah!!!
Jangan bosan nunggunya bye bye sampai bertemu lain waktu.

Salam hangat.

Fitri

My RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang