Di dalam mobil Sai tidak ada suara sama sekali. Bagaimana tidak ada suara kalau nona cerewet kita duduk disamping Sai sementara Sakura di belakang.
Sakura memandang Ino dan Sai yang dari tadi sama sekali tidak saling berbicara, mungkin mereka gugup karena baru kali ini mereka bisa sedekat ini.
Sakura POV
Ternyata mereka berdua bisa malu - malu juga, aku kira mereka tidak punya malu sebab, selalu ribut bila bertemu. Sekarang bagaimana yah keadaan Kaa-san dan Tou-san, apa mereka masih mengingatku atau tidak sama sekali.
" WOI FOREHEAD, dari tadi aku panggil tapi tidak mendengar. Kau sedang melamun apa sih. " teriak Ino seraya melotot padaku. " Maaf Ino! Kalian sih dari tadi cuma suara jangkrik yang terdengar saking hening! " jawabku memandang Ino dan menatap Sai yang sedari tadi hanya fokus menyetir. Ino kembali memperbaiki posisi duduknya.
END POV
Akhirnya setelah satu jam perjalanan mereka sampai di Mansion Uchiha. Sakura memandang Mansion didepannya dengan tatapan sendu, ia masih mengingat sewaktu kecil disinilah tempat dimana Karin kakaknya meninggal.
" Sakura! Ayo kita masuk. " suara Sai membuat Sakura tersentak kaget.
Sai dan Ino jalan duluan masuk kedalam Mansion. Para Maid menyambut mereka seraya menundukkan kepalanya dan dibalas anggukan mereka semua.Sakura bisa melihat teman sekelasnya yang sibuk dengan aktivitasnya. Ada yang bergosip, ada yang memanggang daging dan sosis dan ada juga yang sibuk memandang halaman rumah Uchiha yang begitu megah.
Drap...drap...drap...
Semuanya langsung memandang kesumber suara langka kaki sesorang. " Halo semua. Maaf baru datang! " sapanya.
" IZUMI-NEE? " suara teriakan Naruto memecah keheningan. Izumi hanya tersenyum lembut pada Naruto yang tidak pernah diam. Izumi melangkah kakinya menuju suaminya yang ternyata dari tadi sudah stay disini bersama shisui.
Langsung saja ia menarik telinganya Itachi dengan keras. " Aduh... sayang tolong lepaskan yah. " ringis Itachi, sementara yang lain ikut meringis melihatnya.
" Dasar suami durhaka, masa tidak mengajak istrinya kerumah mertuanya sendiri. Kamu mau aku dicap sebagai menantu kurang ajar! " yang semakin keras menjewer telinga Itachi. Shisui hanya tersenyum mengejek melihat sepupu keriputnya disiksa.
" Awas kau Shisui. Aduh sakit sekali. " batin Itachi seraya melotot ke Shisui.
" Sudahlah Nee - san kasihan Itachi-nii. " akhirnya suara Sakura memecah keheningan. Izumi mengalihkan pandangannya kesumber suara. Ia langsung berlari dan memeluk Sakura.
" Lama tidak jumpa Sakura-chan. " sapa Izumi dengan senyum lembut.
" Iya Nee - san, bagaimana kabar Izumi - nee? " tanya Sakura. Sedangkan yang lain menatap tajam Sakura yang ternyata akrab dengan keluarga Uchiha. Apalagi itu menantu terbaik Nyonya Mikoto Uchiha.
Sasuke yang melihat Sakura berbincang ringan dengan kakak iparnya berdecih karena menurutnya Sakura itu sok akrab dengan kakak iparnya. " Dasar perempuan tidak tahu malu. " Sai yang kebetulan berada dibelakangnya tentu mendengar perkataan Sasuke. Ia tahu siapa yang peruntukkan perkatannya itu.
" Apa maksudmu itu Sasuke? Jangan sembarangan menyejek Sakura. " sahut Sai yang membuat Sasuke langsung membalikkan badannya yang terkejut tapi, bisa ditutupi dengan tatapan dingin plus tajamnya.
" Jangan sok akrab memanggil namaku Shimura. " dengan penekan Sasuke berucap dengan aura dingin. Dibalas senyum palsu oleh Sai.
Naruto yang melihat ada aroma pertengkaran langsung memcoba mencairkan ketegangan yang ada. " Bagaimana kalau kita makan saja apa yang sudah ada Teme. " cengir Naruto dengan keringat sebesar biji jagung di jidatnya.
" Hn. Terserah. "
SKIP
Mikoto sangat bahagia melihat teman Sasuke yang datang. Ia menghampiri Sakura yang asik berbincang - bincang dengan sahabat blonde nya.
" Sakura - chan kenapa baru datang? Sudahlah lama Baa - san menunggu. " sahut Mikoto dan tersenyum kepada keduanya.
" Maaf Baa - san. Saku sedang sibuk, iyakan PIG? "
" Iya Baa - san Sakura sedang sibuk beberapa hari ini. " tambah Ino karena ia tahu bagaimana masalah yang sedang dihadapi sahabatnya itu.
" Tapi, lain kali kalau sudah tidak sibuk datang yah kerumah. Kamukan kekasihnya Sasuke. " pintanya.
" Tapi Baa - san. A... " belum sempat Sakura menjawab ada suara yang selama ini sudah membuatnya sedih.
" Siapa bilang dia kekasihku lagi Kaa - san. Dia itu hanya sampah keluarnya karena sudah dibuang. Lagi pula aku punya kekasih lain, selain gadis menyedihkan itu. " kata Sasuke dengan kalimat terpanjang yang pernah terucap.
Semua hanya bengon melihat Sasuke bagaimana tidak? Dia sedang bersama seorang perempuan persurai ungu yang sedang bergelayut manja dilengan Sasuke.
" Apa maksudmu Sasuke - kun, bukannya Sakura adalah pacarmu selama ini? " Mikoto heran dengan anak bungsunya yang rasanya ingin membuat ia ingin menjitak kepalanya. Tega - tega memutuskan Sakura dan berpacaran dengan perempuan murahan.
Mikoto memandang Sakura dengan sedih dibalas gelengan kepala sambil tersenyum. " Kamu bodoh sekali nak, melepaskan yang berharga. Demi mendapat yang lebih tidak bernilai apa - apa. " batinya sendu melihat pancaran mata Sakura.
Sai dan Ino memandang tajam kearah Hinata. Mereka bingun apa bagusnya perempuan dengan pakaian ketat hingga menonjolkan bagian tubuhnya. Mungkin benar kata Shikamaru bahwa perempuan yang berpakaian ketat itu adalah perempaun yang kurang baju sehingga baju besarnya, di jadikan hingga dua baju.
Seorang pemuda yang sedari tadi melihatnya. Hanya terdiam, karena selama ini ia tidak pernah melihat orang yang itu cintainya mungkin. Berpakaian separti itu, apalagi Hinata seorang Hyuuga yang penuh dengan aturan tata kramanya. Mungkin selama ini ia hanya dijadikan sebagai alat untuk mendekatkannya dengan Sasuke.
" Sudahlah kita nikmati saja daging pangganya. " timpal Naruto dengan cengiran rubahnya. Sebagian dari mereka tahu bahwa itu adalah senyum palsu. Sebab mereka tahu bagaimana selam ini hubungan Naruto dengan Hinata sangat bahagia. Ternyata mennyimpan banyak masalah.
Mereka langsung berhamburan, Ino menatap sendu sahabatnya yang bercanda dengan Naruto. Ino sudah mengetahui bagaiman perasaan Sakura pasti hancur. Karena dipermalukan oleh Sasuke. Ia baru saja ingin menghampiri Sakura tapi, tangannya dicegal oleh Sai seraya menggeleng. Ino menghela napas dan mengangguk. " Mereka yang sudah menyakitimu akan mendapat karmanya Saki. " batinnya dengan tatapan menghunus tajam kearah pasangan Sasuhina.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Welcome back guys, maaf baru nongol kembali jangan bosa yah dengan cerita gaje dan penuh typo ku guys😄
Kyu... see you next chapter!!!!😊😊😊😊Taqabbalallahu minna waminkum minna😊
Belum terlambatkan???
~ FITRI ~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Regret
FanfictionPenyesalan memang selalu dirasakan diakhir cerita, andai saja kau menyetahui apa yang akan terjadi, tentu saja kau tidak akan melakukannya. Seperti pemuda yang berasal dari kalangan atas ini. Dia memiliki segalanya tampan, pintar, kaya dan juga terk...