whistle after story
Silahkan baca story saya yang lain berjudul whistle, supaya nyambung baca story ini.
Setelah iKON debut apa yang akan Hanbin dan Lisa lakukan?
"Kau senang?" Tanya Jinhwan menatap Hanbin kesal yang kini sedang tersenyum sendiri melihat dua gantungan kunci Tokyo Tower di tangannya.
"Terimakasih sudah menemaniku hyung!" Jawab Hanbin masih memasang senyum yang menurut Jinhwan mengesalkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ah... Jika manager hyung tau kita keluar diam-diam kita akan mati" ucap Jinhwan gelisah.
"Tenang hyung aku sudah membuat alibi" ucap Hanbin tenang.
"Alibi?" Tanya Jinhwan ragu.
"Aku akan bilang bahwa kita keluar karena kau kelaparan" jawab Hanbin polos.
"YA!!!!" Kesal Jinhwan.
♪♪♪
Lisa dan Jennie tengah sibuk melatih lirik rap mereka di kejutkan dengan kedatangan Jisoo yang tergesa-gesa.
"Ah unni!" Protes Lisa begitu ia digeser begitu saja dari hadapan komputer oleh Jisoo.
"Ya! Aku mendegar berita heboh dari Hyeji unni" ucap Jisoo bersemangat.
"Unni kau seharusnya berlatih, bukan bergosip dengan Hyeji unni" Protes Jennie juga.
"Aku sedang berlatih bersama Rosé saat mendegar berita ini" ucap Jisoo senang.
"Apa itu?" Tanya Lisa mulai penasaran.
"Aku... Akan... Melakukan cf bersama iKON. Yuhuuuuu~"
"Jinja?!" ucap Jennie kaget.
Lisa yang mendengarnya menatap Jisoo iri.
"selamat Jisoo Unni bersenang-senang lah!!" ucap Lisa setelah sadar sambil memeluk Jisoo.
"UNNI KAU MELARIKAN DIRI LAGI? CEPAT LAH KITA HARUS BERLATIH LAGI!!!" teriak Rosé begitu membuka pintu ruangan kecil itu dengan kesal.
"Arasso!" Jawab Jisoo.
"Chukae unni! Kau harus mentraktir kita makan malam kali ini" ucap Jennie bersemangat.
"Akan aku belikan kalian masing masih cola" jawab Jisoo datar lalu keluar menyusul Rosé.
"Unni kenapa kau pelit sekali!!!" Teriak Jennie.
Jennie melirik Lisa yang menggulung kertas kosong di tangannya.
"Bersemangatlah, kau masih bisa bertemu dengannya saat pemotretan Nona9on bukan?" Ucap Jennie sudah tahu apa yang membuat lisa tak bersemangat.
"Mwoya unni!!!!" Teriak Lisa salah tingkah mendegarnya.
"Cepatlah kita harus berlatih lagi, besok kita harus merekam semua lagu ini" Ucap Jennie kembali sambil menepuk punggung Lisa menyemangatinya.
"Tapi unni, aku lapar" ucap Lisa sambil memegangi perutnya.
"Ya! Kau sudah makan pizza tadi" jawab Jennie datar.
"Ah tiba-tiba aku ingin ramyaeon"
"Hentikan..."
"...Air liur ku sudah menggumpal hanya memikirkannya" gumam Lisa.
♪♪♪
Lalisa
Ssup!
Kau belum tidur?
Aku masih di studio ╥_╥
Wah kalian bekerja keras, salute!
Tentu saja~~ Ada apa?
Apanya?
Ada apa mengirimi ku pesan?
Wae? Aku tak boleh mengirimu pesan?
Bukan begitu
Aku ingin mengobrol saja
Kau kesepian jadi mengajak ku mengobrol? Hah!
Hahahaha bingo!
Tapi maaf Bobby-ssi aku harus kembali bekerja, Jennie unni sudah berkoar-koar agar aku kembali latihan. Bye~
Ah... Bye Goodnight Ya! Seharusnya kau yang mengucapkan goodnight padaku
Berisik!!
Bobby tersenyum melihat balasan dari Lisa, gadis itu menggemaskan bahkan ketika ia sedang kesal.
"hyung!" Panggil Hanbin begitu memasuki kamar hotel Bobby.
"Ya! Aku membiarkan pintu terbuka bukan berarti kau bisa masuk sembarangan" kesal Bobby begitu melihat Hanbin yang langsung masuk begitu saja dan menyimpan ponselnya diatas meja.
"Bagaimana? Lucu bukan?" Tanya Hanbin sambil menunjukan gantungan kunci Tokyo Tower yang dibelinya tadi.
"Wah kau terlihat seperti turis sekarang" ucap Bobby tak tertarik dengan benda yang berada di tangan Hanbin.
"Aku membelinya tadi dengan Jinhwan hyung, langsung di Tokyo Tower" ucap Hanbin antusias.
"Kau ke sana? Berdua saja?" Tanya Bobby kaget.
"Jangan beritahu manager hyung, jika aku ketahuan mungkin aku akan dipulangkan ke rumah ibuku" ucap Hanbin sambil melihat gantungan itu, meneliti setiap ukirannya.
"Kau gila" ucap Bobby sambil menggelengkan kepalanya.
"Hyung jika kau sudah merasakan jatuh cinta, kau akan menjadi gila juga" jawab Hanbin polos.
Bobby tersentak mendengarnya, ia menatap Hanbin yang masih fokus dengan gantungannya.
"Hm.. Arasso" gumam Bobby sambil melirik ponselnya di atas meja.
