034

3.5K 407 28
                                    

⛔SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU⛔

•••

Lisa terduduk di samping Jisoo yang sedang memakan serealnya sambil menoton tv.

"Unni, apa aku tertidur di kamar?" Tanya Lisa yang masih belum mengerti kenapa ia terbangun di atas kasurnya. Seingatnya ia semalam membeli kopi bersama Rosé lalu bertemu Hanbin di lift.

"Kau tak ingat?" Tanya Jisoo masih fokus dengan drama pagi yang disiarkan di salah satu channel tv.

"Ani...." Jawab Lisa menggeleng.

"Kau pingsan kehabisan oksigen" jawab Jisoo asal.

"Unni pikir aku sebodoh itu?" Tanya Lisa datar.

"Ne! Kau bodoh!" Ejek Jisoo menatap Lisa polos lalu tatapannya jatuh pada jari tangan Lisa yang berhias cincin.

"Wah ini baru?" Tanya Jisoo penasaran dan memegang tangan Lisa.

"Entahlah" jawab Lisa cuek lalu menarik tangannya.

"Aku baru melihatnya" tunjuk Jisoo masih penasaran.

"Entahlah unni, saat bangun cincin ini sudah ada di jariku" ucap Lisa memandang cincin ditangannya itu.

"AHHHHH!!!" teriak Jisoo mengingat sesuatu.

"Wae?" Tanya Lisa ketakutan dan sedikit menjauh dari posisi duduk Jisoo.

"Kim Hanbin! Dia semalam yang membawamu ke kamar. Apa mungkin dia memberikannya padamu saat itu?" Tanya Jisoo.

"...hmmm aku tak ingat" gumam Lisa mencoba mengingat kejadian semalam.

"Ya! Semalam kau tak ingat? Lisa-ah... Kau tak di apa-apakan oleh Hanbin kan?" Tanya Jisoo melirik Lisa dari ujung kaki hingga ujung kepalanya.

"Unni, apa yang kau pikirkan?" Tanya Lisa seram.

"Hanbin... Tidak menyentuhmu kan?" Ucap Jisoo sambil menutup badannya dengan kedua tangannya. Lisa yang sadar maksud Jisoo langsung menyilangkan kedua tanyannya di area tubuhnya sendiri.

"Aahhhh!!! Jisoo unni!!!" Teriak Lisa.

"Berisik!" Teriak Rosé yang terlihat berantakan, rambut nya mengembang, pakaiannya kusut.

"Kau mabuk?" Tanya Lisa yang langsung sadar begitu melihat kondisi Rosé.

"Ani" jawabnya setelah meminum habis airnya di dapur.

"Dia mabuk" jawab Jisoo melirik Lisa.

"Sangat terlihat jelas" ucap Lisa sambil mengangguk setuju.

•••

Hanbin terbangun di tengah lautan manusia, semalaman mereka bermain sambil minum-minum. Alhasil semua pria ini tak sadarkan diri disini, dan menumpuk hingga pagi.

Pantas saja semalam ia merasakan ada kaki yang menempel di wajahnya, ternyata itu bukan mimpi. Dan sepertinya kaki itu milik Junhoe, lihatlah pria itu tidur dengan hanya menggunakan celana pendek. Hanbin menggelengkan kepalanya mengingat kejadian semalam yang sudah seperti adegan R-19.

Hanbin memakai kaosnya lalu mengambil ponselnya dan keluar dari unit itu. Ia hanya ingin melanjutkan tidur diatas kasurnya yang empuk.

Begitu sampai di unitnya, Hanbin mendapatkan notifikasi pesan di ponselnya. Dengan nyawa yang masih belum seutuhnya berkumpul Hanbin membaca pesan itu.

Terimakasih, aku menyukainya ^^.

Hanbin membacanya, dan kembali membacanya. Otaknya di pagi ini belum sempurna untuk memproses sesuatu seperti ini.

Hanbin mencoba mengingat apa yang sudah diberikannya hingga Lisa berterimakasih padanya.

"Ah!!!" Ingat Hanbin laku memukul kepalanya sendiri. Menyadari kebodohannya.

Aku senang kau menyukainya :)

Balas Hanbin dengan wajah yang tersenyum lebar. Tiba-tiba saja rasa kantuk dan mabuknya menghilang, Lalisa selalu membuatnya menggila.

Apa kita bisa bertemu?

Hanbin menatap pesan itu lekat-lekat. Ia belum mandi, pakaiannya kotor dan bau alkohol. Juga... Ewh apa rambutku terkena air liur?

Tunggu aku 30 menit lagi di taman.

Balas Hanbin dan segera melesat ke kamar mandinya, ia harus wangi untuk bertemu dengan Lisa.

Hanbin berlari kearah taman dan melihat Lisa sudah duduk di salah satu bangku taman itu.

Pagi ini Lisa terlihat cantik dengan pakaian casualnya. Dan Hanbin tidak menyesal harus berdandan cukup lama sehingga ia telat beberapa menit.

"Maaf, apa kau... menunggu lama?" Tanya Hanbin tersenggal.

"Duduklah, kau seperti berlari dari unit mu" tebak Lisa yang membuat Hanbin menatapnya kaget.

"Mwo? Kau benar-benar berlari?" Tanya Lisa tak percaya.

"Aku tidak ingin membuatmu menunggu terlalu lama" ucap Hanbin terduduk disamping Lisa dengan nafas tersengal-sengal.

"Aku tidak keberatan menunggu mu" jawab Lisa pelan sambil menunduk.

Hanbin tersenyum mendengar jawaban Lisa dan mengacak rambutnya gemas.

"Ada apa?" Tanya Hanbin begitu sudah mengatur nafasnya.

"Ah... Aku ingin minta maaf" ucap Lisa.

"Maaf?"

"Maaf karena aku tak sering membalas pesanmu"

Hanbin menatap Lisa lama, lalu ia menggenggam jemari Lisa.

"Aku memang kecewa karena kau tidak membalas pesanku, tapi tidak apa-apa. Kau sudah kembali, dan kau terlihat baik-baik saja" jawab Hanbin sambil mengelus jemari Lisa.

"Kau tak marah?" Tanya Lisa mencoba menatap Hanbin takut.

"Sedikit. Tapi rasa marah ku sudah hilang sekarang" jawab Hanbin.

"Benarkah?" Tanya Lisa yang dijawab anggukan oleh Hanbin.

"Terimakasih" ucap Lisa lalu melompat memeluk Hanbin. Hanbin melongo dengan tingkah Lisa yang tak terduga ini.

"Ada apa? Kenapa tiba-tiba..."

"Aku merindukanmu Kim Hanbin!" Hanbin tersenyum mendengar ucapan Lisa, dan membalas pelukan itu.

"Aku juga merindukan mu" jawab Hanbin pelan, yang hanya bisa di dengar oleh Lisa.

•••

Kutahu banyan yak nunggu, tapi segini dulu aja ya hehehehe ^^v

APOLOGY {Hanbin x Lisa}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang