031

3.5K 431 30
                                    

Lisa menatap Rosé kesal, karena perbuatannya pada rambut Lisa. Berkat tatanan Rosé rambut Lisa menjadi berantakan dan mengembang.

"Sekarang kalian baikan!" Titah Jisoo yang terengah-engah karena memisahkan kedua makhluk ini, sedangkan Jennie terduduk di meja dapur dengan segelas air putih.

"Chaeyoung harus meminta maaf dahulu padaku!" Ucap Lisa enggan melirik Rosé.

"Bukankah kau yang harus minta maaf? Ya! Kau pergi begitu saja!"

"Salah sendiri! Kau yang menolak berbicara padaku!"

"Tetap saja—"

"Ya! Kalian berdua belikan kita kopi! Cepat!" Kesal Jennie yang berteriak dari arah dapur.

"Kenapa aku?" Tanya Lisa dan Rosé bersamaan.

"Karena kalian berdua maknae" jawab Jennie dengan senyuman yang justru membuatnya menyeramkan dihadapan Lisa dan Rosé.

"Cepatlah belikan, aku mau americano" timpal manager mereka.

"Unni? Kau menghianati ku?" Tanya Lisa.

"Turuti saja apa kata unni kalian. Cepat-cepat"

Lisa melirik Rosé kesal dan Rosé melaean Lisa dengan mimik wajah yang menurut Lisa menyebalkan.

"Mwo?" Gumam Lisa menantang.

"Ya!" Bentak Jisoo menengahi mereka kembali.

"Arasso!" Jawab Rosé dan mendekati Jennie mengambil kartu kreditnya.

"Lalisa! Kau tak ikut?" Ajak Rosé masih dengan wajah menyebalkan.

"Ish! Awas saja!" Gumam Lisa.

"Cepat"

"Ah seharusnya aku tetap di Thailand!" Sesal Lisa lalu mengikuti Rosé.

"Lihat saja ketika pulang, mereka akan akur kembali" ucap Jennie ceria.

"Tekan itu" suruh Rosé pada Lisa yang sudah di depan lift.

"Wah kau—"

"Cepat!" Bisik Rosé tajam.

Dengan setenagh hati Lisa menuruti kemauan Rosé.

Begitu pintu lift terbuka Lisa dan Rosé berpapasan Hanbin, Yunhyeong, dan Chanwoo yang sama kagetnya dengan kebetulan ini.

"Omo!" Gumam Lisa menatap Hanbin yang menunjuk Lisa tak percaya.

"Kapan kau kembali?!"

"Lisa?!"

"Oh my god!"

"Chaeyoung-ah lindungi aku!"

"Ya!" Kesal Hanbin dan menarik lengan Lisa saat akan kabur.

"Masuk! Cepat!" Dorong Rosé pada badan Lisa karena merasa bertemu dengan sekutu yang akan menyiksa Lisa.

Begitu di dalam lift Hanbin tidak bicara dan hanya menatap Lisa tajam.

Bagaimana tidak, Lisa benar-benar tidak menghubunginya sejak kemarin dan tadi tiba-tiba saja gadis itu muncul begitu pintu lift terbuka.

Saat ini Hanbin hanya membutuhkan penjelasan Lisa, tapi gadis itu justru diam seribu bahasa.

Kesunyian ini membuat yang lainnya ikut terdiam, merasa bahwa kesunyian ini mematikan. Bahkan jika mengeluarkan suara sedikit saja seakan akan diterkam langsung oleh Hanbin.

Dan sialnya bagi Lisa karena lift tidak langsung mengantarkan mereka ke lantai bawah, melainkan harus mengantar para lelaki ini kelantai tujuan mereka.

Sial batin Lisa

Begitu lift berdenting dilantai yang dituju semuanya masih membatu hingga Chanwoo membuka suara.

"Hyung, kita tidak keluar?" Tanyanya polos.

"Ayo Hanbin-ah" ajak Yunhyeong seakan meminta persetujuan Hanbin.

"Kalian duluan saja" ucap Hanbin datar.

"Ah..." Jawab Yunhyeong menatap Rosé yang menggelengkan kepalanya seakan tidak setuju dengan perkataan Hanbin.

"Mian" bisik Yunhyeong sangat pelan kearah Rosé dan berjalan melalui Rosé.

"Fighting" gumam Chanwoo saat melewati Rosé.

Dengan keluarnya dua orang membuat isi dalam lift sepi dan dingin. Dengan pelan Rosé bergeser ke sudut lift dan menyandarkan kepalanya seakan tak mau ikut campur.

"Tak akan bicara?" Ucap Hanbin memecah keheningan.

"Mian" ucap Lisa sangat pelan, kentara bahwa ia merasa bersalah dan ketakutan.

"Apa ponselmu rusak sehingga sulit sekali mengabariku?"

Lisa hanya menggeleng pelan, niatnya membalas pesan Hanbin hanya sekali sehari adalah karena janjinya malam itu.

Bodoh memang.

Walau ia ingin sekali membalas pesan Hanbin.

"Ck.. kukira rusak. Aku sudah berniat untuk membelikan ponsel baru untukmu" sindir Hanbin.

"Aku kan sudah mengatakan bahwa akan membalas pesanmu sehari sekali" ingat Lisa.

"Kukira kau hanya bercanda" lirik Hanbin disamping Lisa dan Rosé dibelakang hanya berharap bahwa ia ditelan oleh kegelapan.

"Sorry..." Ucap Lisa tulus.

Ting! Bunyi lift bahwa mereka sudah sampai di lantai tujuan.

Rosé seakan bersyukur mendengar dentingan bel tersebut. Dan saat pintu lift terbuka ia ingin sekali mendorong Hanbin yang menghalangi jalan keluarnya.

"Kurasa kau sudah dewasa untuk menentukan yang mana prioritas mu dan mana yang tidak" bisik Hanbin tajam membuat Lisa mentap Hanbin dan menggeleng tidak setuju dengan ucapan Hanbin.

Dan Rosé dibelakang seakan sedang menonton drama yang sudah ikut terbawa emosi.

"Pintunya akan tertutup" tegur Hanbin yang menurut Rosé merupakan usiran secara halus.

"Ah benar! Ayo Lisa-ah" tarik Rosé membawa Lisa keluar lift.

"Ani! Hanbin-ah bukan begitu!" Jelas Lisa sudah terlambat karena Hanbin tidak perduli dan pintu lift kembali menutup.

"Chaeyoung-ah, bagaimana ini?" Tanya Lisa menatap kosong kearah lift.

"Dia menyeramkan, bulu kuduk ku sampai berdiri" oceh Rosé

•••

Vote dan komen ya, supaya ku senang :")

APOLOGY {Hanbin x Lisa}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang