Tentang sebuah penyelidikan menegangkan dan penuh tipu daya yang sedang dijalani pria bernama Kim Taehyung bersama seorang gadis indigo bernama Chou Tzuyu demi menguak misteri kematian Kim Seok Jin.
Akankah mereka mampu memecahkan misteri hingga akh...
"Komandan! Kenapa kasus ini ditutup?" suara keras baru saja memantul di dinding kantor kepolisian kota Seoul.
"Kim Taehyung! Ini sudah diputuskan sebagai kasus bunuh diri! Kau seharusnya paham akan hal itu!"
"Tidak! Kakak saya tidak mungkin bunuh diri, tolong batalkan penutupan kasus ini!"
"Apa? Kau pikir siapa dirimu memerintahku, apa kau punya bukti kalau dia dibunuh?"
"Saya memang belum punya, tapi saya sangat yakin kakak saya mati dibunuh!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dasar bodoh, dari mana datangnya keyakinanmu itu? Jangan hanya mengandalkan perasaan dalam menilai suatu kasus! Sebagai seorang polisi seharusnya kau pegang etika itu!"
Taehyung yang kian tersulut amarah langsung menarik kerah baju komandannya. Sang komandan lantas menatap menyalak pada pria berkulit tan yang telah berperilaku kasar.
"Kalau begitu, maaf, sekarang juga, saya keluar dari kepolisian," pria bertubuh jangkung meletakkan sekeping lencana di atas meja sang komandan, membuat lelaki berumur 48 di hadapannya menganga, namun terliputi kesal sehingga menolak merespon.
"Taetae apa kamu sudah gila!?" setengah berbisik, lelaki bertubuh pendek yang sedari tadi hanya diam, memegang pergelangan tangan temannya dengan erat.
"Lepaskan aku chim chim, ini bukan urusanmu," Taehyung menghempas kasar jemari kawan karibnya.
"Kita bisa cari solusinya bersama Tae... jangan bertingkah seperti anak kecil," Park Jimin mulai menaikkan nada suara.
"Kau sebut aku anak kecil, hah? Bagaimana mungkin aku bisa membiarkan pelaku yang membunuh kakakku dengan sadis berkeliran bebas di luar sana?"
Melihat kawan seperjuangannya mendadak mematung, Taehyung pun beranjak meninggalkan ruangan bersama air mata yang mulai bercucuran, meninggalkan semua kenangan dan impian yang ia rangkai selama 5 tahun.