Fall'n Down

8.8K 404 33
                                    

Hai hai.. IGaEB..kembali lagi.. uda pada nungguin ya...
Ok sebelumnya author ucapin selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan..
Semoga dilancarkan segala aktifitas dan ibadah buat readers yang muslim ataupun non muslim
ini short part ya.. selamat membaca😚😚

*****

Glad berjongkok ketika melihat Joy menangis memeluk lututnya. Tangan Glad terulur kearah kepala Joy mengusap lembut rambut, menyingkirkan anak rambut Joy kebelakang telinganya. Mengusap lembut cuping telinga Joy. Joy masih terisak membuat hati Glad semakin tak karuan. Glad mencium kening Joy kemudian memeluk tubuh Joy erat. Joy hanya pasrah menerima semua perlakuan Glad padanya, perasaan yang menumpuk membuatnya hanya bisa menangis saja. Glad menyusupkan tangannya disela lutut Joy mengangkat pelan tubuh Joy, yang dibalas dengan melingkarkan kedua tangan Joy keleher Glad. Joy menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Glad menutupi wajahnya yang kacau dari pandangan orang yang melihatnya.
Glad mendudukan tubuh Joy disamping jok penumpang samping jok pengemudi. Glad memasangkan sabuk pengaman untuk Joy dan dirinya sebelum melajukan mobilnya. Di dalam perjalanan hanya keheningan yang menemani mereka, Glad yang fokus mengemudi sesekali melirik kearah Joy yang juga terdiam memandang keluar jendela. 30 menit lamanya perjalanan mereka sampai disebuah apartemen mewah yang menjadi tempat tinggal Glad. Glad menoleh kesamping dan tersenyum kecil melihat Joy tengah tertidur. Glad kembali mengendong Joy hingga ke arpartemennya, menidurkannya dikamarnya menyelimuti tubuhnya hingga kedada. Memberikan kecupan singkat kening Joy sebelum keluar meninggalkan Joy.
Cahaya matahari semakin meredup menjemput senja, Joy mengerjapkan matanya melihat kesekeliling ruangan. Joya duduk bersandar dikepala ranjang mengumpulkan nyawanya yang masih belum penuh.
“Ini dimana?” Gumamnya sambil mengucek matanya. Joy mendengar suara sesuatu yang dipukul, membuatnya bangkit dari tidurnya. Joy berjalan mengikuti suara berisik yang didengarnya. Joy tertegun melihat Glad dengan penuh keringat sedang memukul samsak di teras. Glad terlihat sangat serius hingga tak menyadari kehadiran Joy. Tiba tiba saja tubuh Glad jatuh tersungkur  membuat Joy langsung mendekati Glad.
“Glad!” Teriak Joy berlari meraih tubuh Glad. Joy terlihat terkejut saat telapak tangannya menyentuh kulit tubuh Glad yang terasa sangat panas. Glad tak sadarkan diri membuat Joy harus bersusah payah membawa tubuh berat Glad ke sofa.
“Glad, kau tidak apa-apa? Bangunlah!” Ucap Joy panik. Joy semakin panik karena tak kunjung mendapatkan respon dari Glad. Joy berdiri menuju dapur mengambil air hangat untuk membasuh tubuh Glad. Joy kembali ke sofa duduk disamping Glad yang sedang terbaring. Mangusap seluruh tubuh Glad dengan telaten. Kemudian mengambil selimut untuk menyelimuti tubuh Glad. Joy hendak berdiri untuk menelpon dokter namun terhenti saat mendengar rintihan dari Glad. Entah apa yang membuat Glad terserang demam. Joy melirik jam tangannya dan alangkah terkejutnya karena waktu sudah menunjukan jam 7 malam. Joy kemudian mengambil teleponnya segera menghubungi Omanya yang pasti sudah sangat mengkhawatirkannya. Joy memandang kearah Glad yang terlihat pucat dengan sesekali terdengar rintihan membuatnya tidak tega untuk meninggalkannya, apalagi Joy tidak melihat satu orangpun ada diapartemen Glad. Akhirnya Joy memutuskan untuk mengatakan kepada Omanya kalau dia menginap dirumah Rose. Setelah panggilan selesai Joy langsung saja meninggalkan Glad dan menuju kedapur mencoba untuk memasakan sesuatu untuk Glad. Awalnya Joy merasa heran dengan isi kulkas yang berisi macam macam bahan makanan.
“Apa dia memasak sendiri?” pikir Joy disela memasaknya
“Tapi mana mungkin pria arogan dan emosional seperti itu?” batin Joy sambil mengaduk aduk buburnya. 45 menit berlalu Joy selesai memasak bubur dan sup sayuran. Menyajikannya dalam mangkuk Joy kembali menghampiri Glad yang masih tertidur disofa, perlahan Joy membangunkan Glad. Gladpun akhirnya membuka matanya yang terlihat sulit perlahan Glad mendudukan tubuhnya hingga bersandar dipunggung sofa. Joy mengulurkan segelas air kemudian membantu menyuapi makanan untuk Glad. setelah menghabiskan makanannya Joy berniat untuk mengembalikan gelas serta mangkuk bekas makan Glad namun lengannya ditahan Glad. Glad menarik lengan Joy sehingga membuat Joy kembali terduduk disamping Glad. Saat hendak memprotes Joy terkejut karena Glad langsung saja merebahkan kepalanya diatas pahanya.
“Eh,,Glad”Ucap Joy terbata
“Sebentar saja, biarkan begini” Ucap Glad pelan namun tegas seolah tak ingin dibantah. Entah kenapa Joy merasa ada rasa kesedihan dalam perkataan Glad membuatnya mengurungkan untuk berprotes. Joy menghela nafas dan membiarkan posisi mereka tetap sesuai keinginan Glad. Sejam kemudian Glad yang masih bebaring dipaha Joy mendengar dengkuran halus dari Joy, Glad yang sama sekali tak tertidur menoleh kebelakang menatap tepat diwajah Joy yang tertidur. Glad tersenyum melihat wajah polos Joy yang tertidur. Glad menegakkan tubuhnya, memandang intens wajah Joy memberikan sedikit usapan dipipinya kemudian membaringkan Joy disofa, dan menyelimuti Joy kembali.
“ Cantik” Gumamnya kemudian memberikan kecupan lembut didahi Joy. Glad berdiri dan membawa alat bekas makannya ke dapur, membiarkan Joy tidur dengan nyaman.
****

Introvert Girl and Emotional BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang