Bonus Chap 1.

4.3K 281 5
                                    

3 Bulan Kemudian.

Akhirnya gue lulus juga dari SMA dengan peringkat 3 se sekolahan. Bukan karena jerih payah gue sendiri sih, ada bantuan juga dari Chanyeol. Hal tersebut yang membuat gue jatuh Cinta padanya.

Gue tidak memilih melanjutkan sekolah gue ke jenjang Universitas, melainkan gue memilih menjadi istri dari seorang Chanyeol.

Semua dikehidupan gue berubah drastis setelah Chanyeol datang dikehidupan gue, gue kira hidup gue akan hancur karena menikah dengan orang yang gue benci.

Sisi lain dari seorang Park Chanyeol Baik, ganteng, muda, keren, gagah, Lucu, unik bahkan gue yakin cuma 1 spesies di dunia seperti dia, dia itu juga romantis.

Seperti malam ini, gue mengembangkan senyum gue, gue diberi kejutan oleh Chanyeol.

"Kok sepi sih?" Tanya gue heran dengan suasana restoran alam yang romantis tetapi sepi hanya gue dan Chanyeol.

"Memang gue buat gini. Lo kan takut keramaian jadi gue buat gini" Jelas Chanyeol.

Mungkin sekarang gue mulai takut kehilangannya. Kecamkan itu!

"Makin cantik aja Re" Ujarnya membuat kedua pipi gue merona merah.

****

Malam kemarin begitu lelah buat gue sampai sekarang masih tetap terasa capeknya. Hingga buat gue bangun kesiangan gue ngeliat kearah samping, bahkan Chanyeol sudah bangun.

"Chan!!" Tidak ada jawaban dari sang pemilik nama.

"Chaaaaaannnnnnnnn!!" Panggil gue sekali lagi sedikit gue naikkan oktaf suara gue.

"Hish! Kenapa ngga bangunin sih?!" Gerutu gue entah pada siapa.

"Hay!" Teriak Chanyeol yang ternyata dari arah balik pintu kamar dan jangan lupa senyum yang membuat semua suka padanya.

"Apa?" Tanya gue sedikit raga judes.

"Hehehe maaf maaf, ga tega gue buat bangunin Rare cantik!" Ujar Chanyeol sambil mencubit pipi kanan gue.

"Mau kerja ya? Ayolah hari sabtu libur, habiskan waktu lo buat gue!" Pita gue dengan wajah lesu dan memelas setelah menyadari bahwa Chanyeol sudah memakai baju kantor.

Baru 2,5 bulan yang lalu Chanyeol menggantikan posisi ayahnya sebagai CEO perusahaan ayahnya.

"Hari ini gue ada meeting penting. Gue janji habis meeting langsung pulang kerumah buat lo!" Mungkin ini akan menjadi janji ke seribu nya kepada gue tentang pulang cepat.

"Ga usah janji kalo ga bisa nepatin". ujar gue sedikit kesal dengan janji pulang cepat pasalnya itu hanya janji di mulut dengan mudahnya dia mengikari janjinya.

"Mending milih meeting ato gue sih?" Tanya gue heran. Tiba tiba tangan kanan Chanyeol terangkat dan mendarat diatas kepala gue.

"Kamulah". Tidak seperti biasanya Chanyeol memanggil gue dengan sebutan 'kamu' biasanya juga 'lo-gue'.

"Eh tadi gue udah masakin nasi goreng kesukaan lo. Lo makan ya sampek habis. Soalnya gue masak pakek bumbu yang beda" ujarnya mengalihkan topik pembicaraan yang menurut gue dan dia mulai canggung. Tiba-tiba Chanyeol mengangkat tangan kanannya untuk mengelus rambut gue.

"Emang lo masak pakek apa? Micin?" Tebak gue seadanya.

"Pakek perasaan yang paling dalam milik Akang Mas Chanyeol dong" setelah mengucapkan itu, ia malah tertawa terbahak-bahak menertawakan dirinya sendiri.

"Gila lo!" pekik gue.

"Hahaha.. Udah sana lo makan di habisin beras mahal!" Chanyeol yang semula tangan kanannya di atas kepala gue mulai turun dan bersiap mengambil tas kerja miliknya diatas kasur.

"Gue berangkat ya, dimakan nasi gorengnya, kalo ada apa apa cepet telpon gue" Sebelum dia benar-benar berangkat kerja, dia melakukan rutinitas seperti yang biasanya suami istri lain lakukan mencium kening sang istri. Begitu pula Chanyeol melakukan hal yang sama ke gue, mencium kening gue. Setelah itu, ia benar-benar berangkat.

Gue berniat menyusul Chanyeol turun dan mengantarkan sampai ke depan pintu masuk. Tapi, mata gue menangkap sesuatu berbentuk persegi panjang berwarna putih.

"Lah, katanya kalo ada apa apa telpon gue. Hp aja masih ketinggalan!" Celetuk gue lalu mengambil hp milik Chanyeol dan membawanya kepada sang pemilik.

"Rare! Tolong ambilin hp gue diatas meja nakas!" Teriaknya dari lantai utama. Gue hanya menirukan kata kata yang baru ia ucapkan dengan nada mengejek.

Gue mulai menuruni satu persatu anak tangga hingga habis dan disana gue bisa melihat keberadaan Chanyeol.

"Mana?"  Tanyanya to the point tanpa basa-basi sama sekali. Karena gue juga muak gue langsung menyodorkan hp yang ada di tangan gue.

"Nggak lo bukak kan hp gue?" Gue sedikit berfikir dan curiga maksud pertanyaan Chanyeol tadi.

"Nggak". Jawab gue seadanya.

"Yaudah kalo gitu gue berangkat"  Hanya gue balas anggukan dan senyum tipis.  Pertanyaan Chanyeol tadi masih terngiang ngiang di otak gue.

'Pasti ada yang di sembunyiin dari gue, gue harus cari tau'

To Be Continued.

Sedikit curhat nih.

Gue kan suka nulis cerita di HP langsung, ntah kenapa kemarin waktu gue nulis dan save bisa. Dan saat mau gue lanjut hilang semua. Padahal mau gue tadi pagi ato kemarin malam Up.

Gimana ceritanya?

Jangan lupa follow instagram gue @_soekmawhpzt.

Di Jodohin❌PCY[TELAH DIREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang