•Inattendu #2•

53 27 17
                                    

"aduh" wanita tersebut mengaduh kesakitan sambil memegangi bokongnya yang beradu dengan lantai.

"eh kamu klo jadi cowo tuh jangan jahat jahat" ucap Kylia

Lelaki tersebut mengernyitkan dahi dan menatap Kylia dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tanpa sadar wanita yang tadi terjatuh bangkit lalu beranjak pergi meninggalkan mereka berdua.

"kamu kalo jadi preman pasar tuh jangan disini, jangan jangan kamu penyusup ya. Kan kalo mau masuk sini pake undangan"

Lelaki tersebut masih diam tak beraksi. Karena merasa tak dihiraukan Kylia pergi meninggalkannya.

Seorang maid datang dan memecahkan keheningannya "permisi tuan, tuan Noah sudah ditunggu kehadirannya oleh nyonya didalam"

•••

"kamu dari mana? Kamu biasaan deh kalo bawa mobil sendiri pasti kelayapan kemana mana"

"aku gak kemana mana ma, tadi dijalan macet"

"lagian kamu kenapa sih tinggal di penthouse sendiri, No" ucap Cyntya

"ma, penthouse dari kampus kan deket"

"kapan kamu kenalin pacar kamu ke mama?" tanya Cyntya mengalihkan topik cerita

Noah mendengus kesal, "emang harus ya ma? Rafael aja belom nikah"

"tapi kan Rafael udah ngenalin pacarnya ke mama No" memasang wajah memelas. "Raf, cariin tuh adek kamu pacar dong" meminta kepada Rafael yang sedang berbincang dengan Cheriel.

"apaan sih ma, dikira nyari pacar kaya nyari AJP"

"tenang No, sama adeknya Cheriel aja" melirik Cheriel dan dibalas tatapan sinis dari Cheriel. "tuh orangnya dateng"

Noah menoleh, menangkap mata yang membulat karena terkejut kearahnya.

"ya udah No, kamu sama Kylia aja dia cantik kok" Noah mengerjap, menatap sinis ke arah mamanya.

Beberapa kali Kylia merutuki keberanianannya untuk duduk disamping Noah, karena hanya kursi tersebut yang kosong. Kylia berdecak kesal, mengapa ia harus ada di situasi seperti ini.

"Ky, kamu kuliah dimana?" tanya Thomas yang sedari tadi menyaksikan perdebatan dihadapannya. *ky: key

"aku kuliah di UNCAS om"

"sama dong sama Noah, tapi kok kalian keliatan asing banget?"

"mungkin kami beda jurusan tante, aku jurusan sastra"

Diam-diam Noah memperhatikan Kylia dari balik ekor matanya. Kylia mengernyit ketika Noah tertangkap basah sedang menatapnya kearahnya.

'Tuh dagu apa silet tajem bener' ucap Kylia dalam hati. Ekspresinya wajahnya tidak dapat dijelaskan.

"ngapain lu ngeliatin gw, mikirin yang gak gak ya" Noah memincingngkan matanya, dengan suara yang sangat kecil sehingga hanya Kylia lah yang dapat mendengarnya.

Kylia mendengus, "ngapain juga gw mikirin lu"

"gw tau, gw ganteng lu liat semua cewe ngeliatin gw dari tadi" menyisir rambut dengan kedua tangan.

Kylia mengernyit, "hah ganteng dari mananya, buktinya gw 'b' aja tuh"

"ya lo nya aja yang gak normal"

"heh semua cowo itu sama aja, cuma bisa terbangin cewe kaya layang layang, terus dijatohin ke dasar jurang. Cuma mau menuhin obsesinya aja"

•••

Kylia memasuki kantin bersama dengan kedua sahabatnya dan langsung mendapatkan perhatian hampir dari seluruh mahasiswa yang ada disana.

"Ky gimana kemaren, nemu cogan gak?" ucap Leana

"apaan sih Le" Kylia mengomel kesal, tetapi Leana malah nyengir.

"Ky lu kenapa sih dari pagi muka ditekuk terus, orang ya dimana mana tuh kalo abis dari pesta seneng gitu, apa lagi kalo ketemu CEO CEO, bisa-bisa laper mata"

Kylia menoyor kepala Nathasya, "pikiran lu pada aja yang kemana mana. Bukannya gw ketemu CEO, eh malah ketemu cowo berengsek"

"siapa tuh?"

"Noah Harvill"

Leana dan Nathasya segera terbelalak dan mulutnya terbuka lebar saat mendengar nama itu, "serius!"

Semua mahasiswa yang ada dikantin menatap ke arah mereka.

Kylia melempar tisu kearah keduannya, "lu pada kebiasaan dah, ngomong gak usah kenceng-kenceng"

"emang lu gak tau siapa Noah?"

"setau gw sih, anak dari yang punya acara kemaren. Terus katanya dia kuliah disini tapi gw kok gak tau ya?" memasang wajah kepolosannya.

"astaga Ky, lu beneran gak tau siapa Noah, hampir sepenjuru antereo tau siapa Noah."

"semua anak cowo bakal kabur kalo udah liat Noah dari jauh, gak ada satu pun yang mau berurusan sama dia" lanjut Leana

Kylia yang sedari tadi memperhatikan tertegun, seriusan?

"udah ah ngapain juga ngomongin dia, buang-buang waktu mending kita jalan jalan aja yuk"

Ketiganya kemudian berjalan meninggalkan kantin menuju parkiran.

•••

Noah dan sahabatnya berjalan memasuki kampus menuju kelasnya. Banyak tatap mata yang kagum atas ketampanan Noah bak dewa.

Tapi dahinya mengernyit ketika melihat ketiga wanita berjalan menuju parkiran.

"woy, ngeliatin siapa sih?" tegur Albert

"wah, lu ngapain ngeliatin cewe gw"

"apaan da, Leana ae ogah deket ama lu kutil kuda"

"yeh siapa sih yang nolak ketampanan Fero" ucap Fero dengan angkuh

Albert mengacuhkan ucapan Fero dan mengalihkannya kepada Noah yang sembari tadi terdiam "No lo kenapa diem aja si? Jangan jangan lo suka ya ama Kylia anak sastra"

Noah memandang kedua sahabatnya sinis. Ia berbalik dan melanjutkan langkahnya, meninggalkan kedua sahabatnya yang masih terkekeh.

•••

Hei hoo!!!
Udah chapter 2 aja ni. Maap ya kalo lama update. Hehe

INATTENDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang