Noah sedang mengetik tugasnya di dalam kamar. Ia menyempatkan untuk beberapa hari menginap di rumah orang tuanya.
"Noah!"
"iya ma?"
"mama masuk ya"
"iya"
Seorang wanita yang masih terlihat muda meski sudah termakan usia masuk ke dalan kamar Noah, membawa nampan berisi segelas susu.
"mama taruh diatas meja ya"
"iya ma"
Wanita tersebut berbalik, berjalan menuju pintu. Tapi ia urungkan. Cyntya menoleh ke anak bungsunya yang sudah beranjak dewasa.
"No, besok ada acara makan malam ya"
Noah mendongak, "iya ma"
Noah mengernyitkan dahinya. Cyntya berbalik meninggalkan Noah yang masih menatapnya bingung.
•••
Seperti biasa setiap hari jumat, Kylia akan menyempatkan waktu untuk ke toko buku. Entah hanya mengelilingi setiap rak sampai membaca novel yang sudah terbuka segelnya. Gak papa lah, itung itung irit.
Kylia memang sangat amat menyukai novel. Mungkin seminggu bisa menghabiskan satu novel. Sampai sampai setiap akhir bulan, semua novel yang ia miliki diberikan kepada anak anak di panti.
Setelah memilih beberapa novel, ia berjalan menuju kasir. Namun saat ia melewati bagian serba serbi musik. Ia teringat Noah. Sedang apa ia sekarang?
"hah" Kylia menoleh saat seseorang menepuk pundaknya.
"hai"
"o-oh ha-hai Daniel" ucap Kylia gugup
"lo sendirian disini?"
"iya, lo disini ngapain?" tanya Kylia sambil menunjuk Daniel
"oh lagi nyari buku kuliah sih, tapi di sini gak ada"
Kylia mengangguk, "owh, ya udah gw kasir dulu ya, mau bayar ini", menunjukkan buku yang ia genggam.
Mereka berdua berjalan menuju kasir. Setelah itu mereka keluar dari toko tersebut. Lima belas menit mereka mengelilingi pusat perbelanjaan tersebut dan memasuki salah satu resto.
"kok lo sendirian disini?"
"biasanya sih gw sama kak Cheriel, tapi dia lagi ada tugas di kantornya", Kylia mengaduk minumannya.
"terus lu kesini gak sama cowo lu?", tanya Daniel ragu.
"hah? Gw lagi gak deket sama siapa-siapa kok"
Daniel mengangguk, meski hatinya selalu ingin mengungkapkan rasanya pada Kylia. Namun hal itu tak kan pernah terjadi. Daniel terlalu takut untuk menciptakan jarak antar dia dengan Kylia, apabila Kylia menolak cintanya.
Setelah selesai makan, mereka memutuskan untuk pulang. Karna hari sudah mulai gelap. Terpaksa Kylia pulang bersama Daniel, meski diawali dengan pemaksaan.
"makasih ya Niel, mau mampir gak?"
"gak usah deh, makasih. Ini udah kemaleman, gw duluan ya" tolak Daniel secara halus
Kylia mengangguk, "owh ya udah, hati hati ya"
Mobil yang tadi berada di depan lobby apartment sudah pergi meninggalkan tempat tersebut. Setelah mobil hitam milik Daniel sudah pergi menjauh Kylia memasuki gedung dan berjalan ke arah lift untuk menuju ke kamarnya.
•••
Sebuah restaurant bergaya klasik menyambut mereka dengan desain interior yang romantis dengan nuansa yang hangat dan vintage. Interiornya dibuat dalam palet warna kayu hangat yang menyandingkan kayu alami dengan logam potih, batu bata, ubin keramik, dan lampu retro menciptakan nuansa yang dinamis.
Noah dan kedua temannya, Fero dan Albert duduk di salah satu bangku dekat jendela. Selang beberapa menit, tiga orang yang berpakaian rapih menghampiri mereka. Noah serta kedua sahabatnya berdiri dan menyambut tiga orang tersebut dengan sopan.
"Selamat siang Pak Robert", Noah dan kedua sahabatnya bergantian berjabat tangan dengan Pak Robert, pemilik RH Management, salah satu produser musik yang cukup terkenal.
Mereka semua duduk ditempatnya masing masing. Dua pelayan berjalan ke arah mereka dan menaruh beberapa macam minuman yang tadi sudah mereka pesan.
"Jadi, langsung saja kita bicarakan kontrak tersebut. Kemarin saya sudah membaca kontrak kerjanya kembali. Dikontrak kali ini saya mau grup band kalian ada penyanyi wanita sebagai teman duet Noah. Bagaimana?"
Ketiganya saling bertatapan, "lalu bagaimana dengan grup kami pak?"
"Di project ini grup kalian masih bergerak. Hanya bertambah satu anggota untuk berduet dengan Noah. Jadi kalian harus mencari satu penyanyi wanita"
Albert mengangguk, "baik pak, kami akan usahakan yang terbaik untuk project ini"
Robert tersenyum puas kearah mereka dan menjabat tangan mereka bergantian. Ia meninggalkan tempat tersebut dengan kedua orang yang mengikuti di belakangnya.
"kita nyari penyanyi siapa?", tanya Noah
"udah lah itu gampang"
•••
Siang ini Kylia sedang bersantai di apartemen miliknya. Besok sabtu, semua tugas kuliah sudah selesai. Apartemen yang sepi, membuat suasana hati Kylia menjadi tenang saat suara alunan musik menembus gendang telinga.
Siang hari yang dipenuhi kemacetan dan debu polusi terliat dari balkon kamar Kylia. Meski siang hari yang ramai, tetapi tidak mengganggu waktu santai Kylia. Sampai ponselnya berdering, membuyarkan segala ketenangan yang ada. Sangat menyebalkan.
Awalnya Kylia tidak ingin menghiraukan ponsel tersebut, tetapi bunyinya tidak sama sekali berhenti, seakan memaksa Kylia mengangkat ponselnya.
Dengan malas, Kylia melihat Caller ID yang tertera di layar. Ia langsung mematikan musik. Dengan satu gerakan cepat, Kylia mengangkat ponselnya.
"halo?"
"Ky lu dimana?"
"gw di apart, kenapa?"
"lo bisa ke Cafe Jo gak?"
"kapan?"
"nanti malem"
"hmm bisa kok, kenapa?"
"udah dateng aja, ada yang mau diimongin. Kita ketemuan disana ya bye"
Sambungannya terputus secara sepihak oleh Leana, Kylia mengacuhkan hal tersebut lalu menyalakan musik kembali dan menari nari tidak karuan.
Ia melirik jam yang berada di dinding. Pukul 12:49. Ia sudah merasa lelah dan tubuhnya siap beristirahat untuk siang ini.
•••
Holaa, maap ya lama.... Hehe biasa lah penulis tingkat dewa sibuknya, bweh gk usah ditanya.
Jangan lupa vote & komen yaa. Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
INATTENDU
Teen Fiction'Mencintaimu hanya menambah luka dihati' Bagi Kylia, mencintai Noah hal yang paling sulit, ia harus dapat menahan sakit saat seseorang yang juga menyukai Noah menghinanya dan meminta untuk menjauhi lelaki tersebut. Ditambah lagi, Noah dengan gengsi...