bad girl 1

414 15 0
                                    

Stevanie pov,

Aku benci malam ini! Semuanya membuat mood ku hancur.

" stevanie "

Ohh.. itu suara stave, dia pasti akan mamarahiku karna aku selalu pulang larut malam.

Dia berjalan menghampiriku dengan wajah marahnya, lihat saja! Tatapan tajam nya yang menatapku lekat.

" akan sampai kapan kau seperti ini? " tanya nya, dapat ku dengar emosinya.

Aku memutuskan untuk bungkam tak menjawab, karna percuma saja nanti pasti bakal ada perdebatan.

" jawab pertanyaanku!" Desaknya.

Ohh shit! Sungguh aku tak ingin berdebat ayah, sampai kapan? Ohh ayolah aku bahkan tidak tahu sampai kapan aku seperti ini.

Aku memutuskan untuk masuk ke dalam kamarku, pergi meninggalkan nya yang sedang marah dan menurutku itu tidak penting.

Aku tahu memang seharusnya aku menghargai stave sebagai ayahku, namun entahlah.. aku sedang tak mood untuk berdebat dengan nya hari ini.


***

Aku terbangun ketika mendengar teriakan dari ibuku.

Ohh shit! Mungkin pagi ini akan membuat mood ku hancur juga, bagaimana tidak? Gadis remaja sepertiku harus terbangun dari tidur yang cantiknya.

Aku mengucek kedua mataku sebelum kemudian memasuki kamar mandi, dihari yang dingin ini aku harus mandi dengan air yang sejuk. Aku tak bisa mandi dengan air hangat, karna itu akan membuat tubuh ku mejadi gerah.

Setelah selesai, aku berjalan menuju ruang makan untuk sarapan. Aku melirik ke meja, disana ada kedua orang tuaku.

Aku menarik kursi dan segera mendaratkan bokongku ke kursi, mengambil selembar roti dengan selai strawberry untuk sarapan.

" stevanie " itu suara ibuku.

" hem " ucap ku malas.

" kami mengkhawatirkanmu yang terus menerus seperti ini, mabuk - mabukan, bermain dengan para pria - "

" ck, aku tak suka bermain dengan para pria " ucap ku memotong ucapan ibu.

Mereka fikir aku apa? Jalang? Enak saja mengatakan aku suka bermain dengan para pria hidung belang.

Aku tersenyum sinis, bukan kah dia yang lebih pantas disebut jalang? Kenapa? Karan aku pernah mendengar perkelahian nya dengan stave. Bahwa ibu hamil dua kali dan ditinggalkan pria yang tidak bertanggung jawab.

Bahkan aku tidak tahu apakah aku benar anak dari stave atau anak haram hasil pergaulannya sebelum menikah dengan stave. Bahkan didalam perkelahian mereka, ibu sempat menyebutkan anak yang pernah ia buang karna pria itu pergi meninggal kan nya, sekejam itukah? Yah! Aku memiliki ibu sekejam revena di dunia ini.

Ah sudah lah! Aku tak ingin menjadi anak yang durhaka karna selalu menyebutnya jalang.

" baiklah, maaf kan aku mengatakan hal seperti itu padamu, tapi kami sungguh mengkhawatirkanmu stevanie ".

Aku melihat raut wajah khawatir dari wajah ibu, apa benar dia mengkhawatirkan ku? Tapi, revena bukanlah ibu yang baik.

" kau tak perlu khawatir, aku bisa menjaga diriku ! "

Hening.

" aku akan menjodohkanmu dengan anak dari temanku "

" aku masih kuliah, dan aku belum ingin menikah! "

Shit! Ini zaman modern dan dia seenaknya ingin menjodohkan ku.

" ini demi kebaikanmu " ujar ibu.

" tidak! " bantah ku.

" kau tak boleh membantahku! " stave menegaskan.

Nafsu makan ku seketika hilang, sarapan pagiku menjadi tak berselera.

Aku meninggalkan kedua orang tuaku dimeja makan, masuk ke dalam kamarku dan mengambil sebuah tas diatas nakas.

****

" ada apa dengan mu? " tanya rachel setelah kami sampai dikantin kampus.

" aku sedang kesal. " gerutuku.

" jadi? "

" aku akan dijodohkan "

Hening.

" dijodohkan? Dengan siapa? " tanya rachel.

" i dont know ! "

Satu hentakan meja membuat stavanie dan rachel berhenti berbicara, dan melihat ke arah orang yang menghentakkan meja nya. Jessi!
Wanita ini selalu mengganggunya, dia selalu meributkan kepopularitas nya yg hilang.

" jangan mencoba merebut milikku! " ujar gadis itu penuh penekanan.

" maksudmu? " gadis itu mengangkat sebelah alisnya.

" kau jalang yang selalu menyodorkan tubuhmu hanya untuk ketenaran? Haha.. "

" jadi bisa kah kau menutup mulut sampah mu, bitch "

" aku tidak pernah menyodorkan tubuhku, mereka yang menginginkan ku, tak ada yang menjadi daya tarikku " lanjut nya.

Gadis itu menggeram. " oh ya! Lalu apakah kau bisa menaklukkan nya? " tunjuknya pada seorang pria bisa dikatakan seorang nerd.

" dia terlalu dingin, tak menantang bagiku "

" justru itu aku menantangmu, jika kau bisa merubah dan menjadikannya kekasihmu, maka kau menang "

" aku tak perlu mengikuti kata mu buat menang, karna apa semua pria lah yang mendekati ku, dan aku tak peduli dengan omongan sampah mu bitch "

" apa kau takut? "

" tidak. Sama sekali tidak, baiklah kita deal ".

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang