I

1.6K 127 14
                                    

Seoul, 27 April 2028

Salju putih yang berjatuhan di langit, udara dingin yang menusuk, dan juga beberapa sudut jalanan yang licin tidak membuat kota sibuk seperti Seoul menjadi sepi. Orang-orang tetap akan terus berlalu lalang karena memiliki kesibukan masing-masing.

Seorang gadis bersurai hitam berjalan menyusuri jalan. Berkali-kali ia menabrak pejalan kaki yang lain, fokusnya entah ada dimana sekarang.

Kim Taeyeonㅡnama gadis ituㅡbaru saja berduka karena ditinggal suaminya di usia yang masih terbilang cukup muda, karena komplikasi penyakit mengerikan yang dialami pria itu.

Langkahnya terus menyusuri jalan, tanpa tujuan. Rasa dingin yang sangat menusuk sama sekali tidak dihiraukan olehnya.

'Drrt drrt'

Suara benda yang bergetar dari dalam sakunya membuat gadis itu berhenti sejenak, mengambil ponsel dari saku jaketnya kemudian menempelkannya ke telinga dan kembali melanjutkan langkahnya.

"Halo"
"Taeyeon!"

Pekikan suara dari seberang membuat Taeyeon refleks mengetahui siapa pemilik suara itu. Tiffany Hwang, teman baiknya sejak SMU dan ia kini menjadi CEO salah satu perusahaan teknologi terbesar sekarang.

"Ya, ada apa Fany-ah?"

Karena mereka telah lama berteman, Taeyeon lebih sering memanggil gadis itu Fany ketimbang Tiffany yang menurutnya cukup sulit diucapkan bagi orang Korea kebanyakan.

"Perusahaanku berhasil menciptakan sebuah mesin waktu!"pekik Tiffany senang.

"Wah selamat Fany-ah."ujar Taeyeon sedikit tidak bersemangat. Ah ia bahkan tidak pernah merasa bersemangat lagi sejak kehilangan suaminya.

"Karena itu aku menelponmu, Taey."

Kening gadis itu refleks mengerut. Tatapannya yang tadinya menatap kosong kearah jalan mendadak berubah menjadi tatapan bingung.

"Memangnya ada apa?"

"Begini, mesin waktu ini membutuhkan satu relawan untuk mencobanya dan aku menawarkan ini padamu. Kau bisa ke masa lalu, mengubah kebiasaan buruk suamimu agar ia bisa hidup lebih lama di masa depan. Bagaimana?"

Langkah Taeyeon terhenti, pikirannya tiba-tiba saja merasa tertarik dengan penawaran gadis itu.

"Kapan aku bisa mencobanya?"
"Well, kapan saja kau bisa. Sekarang pun bi-"
"Baiklah. Tunggu aku di kantormu."

Taeyeon buru-buru memutuskan sambungan kemudian berlari menuju kantor Tiffany yang berada tidak jauh dari tempat ia berdiri sekarang, mengabaikan udara dingin yang sepertinya sebentar lagi akan membuatnya membeku.

---

Sambil mengatur nafasnya yang berantakan akibat berlari tadi, Taeyeon melangkah masuk ke sebuah bangunan besar bercat putih yang berada tepat di hadapannya.

Pintu otomatis terbuka, menunjukkan Tiffany yang sedang tersenyum cerah saat melihat Taeyeon yang berada di balik pintu.

Gadis itu kemudian menghampiri Taeyeon.

"Kau sangat bersemangat, Taey"

"Idemu sangat brilian, Fany. Aku langsung sedikit bersemangat saat mendengarnya. Karena itu aku langsung berlari kesini."

"Kau berlari di musim dingin seperti ini?!"pekik Tiffany tidak percaya.

Ya, diluar memang sedang sangat dingin. Menurutnya berlari akan membuat seseorang membeku dalam sekejap. Tapi ternyata tidak. Taeyeon bahkan terlihat biasa saja.

[END] Time Walking On MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang