6 ; Private chat

1.8K 154 41
                                    

Heppi 1K daysss💕💕🎊🎉🎊🎉🎊. Makasih guys yang udah ngebantu ngebaca ngevote ngomen cerita MINE! Lop yuh😶💕

HAPPY READING

DON'T LIKE DON'T READ

🍅🍅🍅

Sasuke menutup pintu apartemen-nya dengan sangat hati-hati. Karin meneleponnya tadi, bahwa Hinata sudah selamat aman sentosa diapartemen dan langsung tertidur pulas setelah nemplok dikasur. Sasuke sebisa mungkin tidak menciptakan suara saat dirinya naik ke kasur.

Sasuke menelusupkan wajahnya ke tengkuk Hinata, dihisapnya dalam dalam wangi tubuh istrinya itu. Layaknya tak ada hari esok untuk menghirup aroma Hinata. Tangannya mengelus-elus perut Hinata yang sudah sangat buncit, tinggal satu bulan lagi. Iya, satu bulan lagi akan hadir dua sosok bayi mungil yang akan melengkapi keluarga kecilnya ini, disusul dengan anak anak yang lainnya, dan Sasuke akan membentuk club sepak bola, atau girlband. Ia menginginkan sebuah keluarga yang dipenuhi dengan anak kecil.

"Hai...putri dan pangerannya papa. Kalian kemana aja tadi sama mama?"

"Maaf papa gak bisa nganter kalian bertiga pulang, paman rubah tiba tiba saja datang tanpa diundang. Papa harus mengurusinya lebih dulu sebelum dia berulah, maaf yaaa..", ujar Sasuke lirih.

Untung saja tadi ia bergerak cepat untuk memanfaatkan situasi disaat Naruto lengah. Kalo enggak, bisa dibayangkan nasibnya Hinata dan calon anak anaknya dikamar suite room yang dipesannya. Apalagi ia mendapat informasi dari Gaara jika polisi menggeledah semua kamar hotel. Bahaya kalo Hinata bertemu salah satu antek antek si rubah bodoh itu. Hah, teliti sekali si Naruto itu.

"Eunghhh....", Hinata mengerang kesakitan.

"Hei, hei, kenapa?", tanya Sasuke panik.

"Mereka...nendang-nendang..", adu Hinata ke Sasuke.

Lantas Sasuke pun mengelus-elus perut Hinata lagi. "Cup cup cup..., jangan buat mama kesakitan, kasian..mama pengen tidur, oke?"

Nyeri yang dirasakan oleh Hinata akhirnya mulai sirna. Menurutnya, hanya elusan milik Sasuke-lah yang cuma bisa menenangkan aktifitas tendang menendang kedua calon anak mereka. Mungkin karena ketiganya memiliki ikatan batin yang kuat? Entahlah, Hinata juga enggak tau.

"Sudah mendingan?", tanya Sasuke lagi, tersirat rasa khawatir disana.

"Em", Hinata menggangguk, Kemudian melanjutkan tidurnya yang terganggu. Begitupun juga sama halnya dengan Sasuke, ia akan tetap mengelus perut istrinya sampai fajar tiba, Sasuke gak mau kalau Hinata kekurangan tidur dan itu akan berdampak pada anaknya nanti.

'Tumbuhlah jadi anak yang manis, baik dan penurut. Papa dan mama menunggu kalian sayang'

🍅🍅🍅

"Euunghhhhhhh!!", Hinata meregangkan semua tubuhnya keatas, ia tersenyum ketika beberapa persendiannya mengeluarkan 'kretek-kretek'.

Dengan malas, Hinata berjalan gontai menuju ruang makan. Sesekali Hinata pegangan pada benda benda disekitarnya sebagai penopang tubuhnya biar enggak jatoh, gimana gak jatoh sih neng, mata aja masih ketutup...

Hinata menghampiri Sasuke yang sibuk memasak omelet. Dipeluknya lengan Sasuke dengan erat membuat Sasuke sedikit terkaget oleh kelakuannya.

MINE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang