Micel POV
Aku sekarang berada di hamparan rumput hijau yang luas.
Sebuah pohon berdiri tegak tak jauh dari tempat aku berdiri, tapi anehnya hanya ada satu pohon itu saja di tempat ini.
Aku berjalan menuju pohon itu, namun saat aku sudah mendekati pohon tersebut tiba-tiba muncul lubang hitam yang sangat besar di bawah ku hingga membuat aku terjatuh ke lubang hitam itu.Aku menutup mataku pasrah, menunggu tubuhku jatuh dan menghantam bagian dasar yang tak ku tau seperti apa. Namun saat aku menunggu begitu lama, tak ada yang terjadi padaku.
Saat mataku terbuka aku mendapatkan tubuhku yang hampir menyentuh tanah Aku mengambang tak jauh dari dasar lubang itu.
'bruk'
Aku mendarat dengan posisi telungkup dan mencium tanah.
Aku berusaha berdiri dan menatap sekitar ku, mencoba untuk mencari cara agar aku bisa keluar dari tempat yang aneh ini.
Namun, tanah berguncang seketika.Tanaman merambat yang entah munculnya dari mana menarik kaki ku.
Kini aku terikat di sebuah pohon yang sangat besar sekali, pohon itu tampak aneh karena semua nya berwarna emas.Kalung ku bersinar dengan terang, mengeluarkan cahaya kebiruan yang sangat indah. Cahaya kebiruan itu seakan masuk ke dada ku membuat aku merasakan sakit yang sangat luar biasa di bagian itu. Rasanya seakan dadaku di tusuk pisau berkali-kali.
Jantung ku berdetak sangat cepat, seakan akan mencoba untuk keluar dari tubuh ku. Entah kenapa detakan nya sangat nyaring sehingga terdengar ke seluruh ruangan. Namun tiba-tiba detakan jantungku kembali normal dan rasa sakit di dada ku menghilang.
"Micella Raizellia Seraz"
Terdengar sebuah suara tanpa wujud menggema nyaring. Aku menatap waspada kesekelilingnya.
"Sang penentu yang di takdir kan"
Suara itu kembali muncul. Aku ingin bicara tapi entah kenapa mulutnya seakan terkunci sehingga membuat dia sangat sulit mengeluarkan satu suara pun."Aku adalah jiwa mu yang terbangkitkan karena tersegel dalam tubuhmu. Kita adalah satu dan tak ada yang dapat memisahkan kita"
"Terimalah jalan hidup yang telah ditetapkan untuk mu. Sang bulan telah memberikan tugas yang berat padamu"
Aku tak mengerti dengan maksud dan arti dari setiap kata yang di ucapkan oleh suara itu.
"Hancurkan lah kegelapan sebelum terlambat dan buat lah dunia baru yang lebih baik. Hidup mati, semuanya bergantung padamu. Kebangkitan membangunkan bakat mu yang tertidur, bersatulah dengan ku karena kita adalah satu "
Suara itu terus bergema tak mau berhenti, terus mengulang kata-kata yang sama membuat ku merasa hampir gila. Jantungku kembali berdetak kencang, dada ku mengeluarkan cahaya kebiruan dan kembali membuat rasa sakit itu datang lagi. Sebuah benda asing yang berwarna kuning keemasan terbang ke arahku dan menghantam kepalaku membuat rasa sakit ku bertambah, aku seakan kehilangan kesadaran ku karena rasa sakit yang luar biasa ini sampai semua menjadi gelap.
********************
"Mr. Zee, kenapa dia terus berteriak kesakitan seperti itu"
Tanya Lensi cemas kepada Mr. Zee karena Micel dari tadi berteriak kesakitan terus menerus tak mau berhenti. Di tambah terkadang cahaya akan keluar dari tubuhnya."Aku tidak tau, tapi yang jelas kita harus menunggu sampai dia terbangun sendiri. Jangan sampai kita yang membangunkan nya karena itu akan sangat berbahaya"
Jelas Mr. Zee panjang lebar.Sekarang sudah malam hari, setelah membawa Micel ke ruang kesehatan mereka memindahkan Micel ke kamarnya. Joan sudah di tangani dan lukanya sudah sembuh sepenuhnya karena bakat penyembuh dari salah satu petugas kesehatan, dia sekarang berada di tempat Micel bersama yang lainnya. Selain teman-teman Micel, Mr. Zee juga ikut menemani Micel setelah urusannya dengan Merix selesai. Namun, saat dia tiba dia Micel sudah berteriak kesakitan seperti itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/122521152-288-k704535.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Moza School Academy
FantasyIni adalah cerita pertamaku . . . . Micella Raizellia Seraz,gadis cantik yang penuh kejutan dengan sejuta pesona itu harus mengalami kejadian tragis dan menyedihkan,dimana dia harus kehilangan orang-orang yang dia sayangi. Sampai dia bertemu dengan...