1#

1K 37 1
                                    

'Dimana aku?'
Itu yang pertamakali ku pikirkan saat sadar bahwa aku sedang berada di sebuah tempat asing yang tak ku kenal.Aku berada di sebuah kamar yang berdinding dan berlantai kayu, dengan ranjang berukuran sedang namun tetap nyaman.

'KRIET'

Suara pintu yang terbuka menyadarkanku dari kebingungan ku.Seorang wanita tua masuk membawa nampan yang berisi semangkuk sup ayam dan segelas air putih.Dia menghampiriku sambil tersenyum lembut.

"Akhirnya kau bangun" dia menarik kursi di depan meja kayu yang ada di dekat ranjang,lalu mendudukan tubuhnya.Setelah itu dia menaruh nampan tadi dimeja kayu.

"Aku,dimana?" meski suaraku kecil,namun dia dapat mendengarnya.

"Kau ada dirumah ku"

Aku mengerutkan dahiku setelah mendengar jawaban nya.Bagaimana nenek ini bisa membawaku kerumahnya?Apakah dia tidak lelah membawa tubuh ku yang besar ini.

"Sudahlah tidak usah difikirkan,sebaiknya kau makan sarapan mu.Jika kau mencariku,aku ada diteras" sebelum nenek itu pergi,aku menahan tangan nya.

"Terimakasih,uhm....." bagaimana ini,aku bahkan tidak mengetahui nama nenek ini.

Seakan tahu kebimbangan ku,nenek itu menyahut.

"Panggil aku Nenek Kezy,mengerti"

"Iya,terimakasih Nenek Kezy" Nenek Kezy tersenyum lalu mencubit pipiku gemas.

"Aw....manisnya.Iya,sama-sama Micel"

Setelah mengatakan itu,Nenek Kezy langsung melengos keluar kamar begitu saja.Aku hanya melongo karena perlakuan Nenek Kezy tadi.Namun aku langsung menyadari suatu hal.

"Dari mana dia tahu namaku?"

Ya,darimana dia tahu namaku.Rasanya aku baru berbicara padanya tadi.Ini aneh,aku harus menanyakan nya pada Nenek Kezy.

Sedikit perkenalan,namaku Micella Raizellia Seraz,umurku sekarang adalah 16 tahun.Aku tinggal di panti asuhan dari bayi.Disana aku diajarkan berbagai macam hal.Bahkan disana aku juga belajar beladiri.Kata mereka sih,biar kita bisa membela diri jika ada yang jahat.Tapi aku rasa,yang diajarkan terlalu berlebihan.Masa Berpedang dan Menamanah juga di ajarkan sih,kan aneh.Emangnya kita hidup di jaman perang ya?Tapi aku tidak terlalu memikirkan hal itu,karena aku juga sebenarnya sangat senang berpedang dan memanah.

Aku menjalani hari ku bersama teman-temanku yang sangat sayang dan baik padaku,serta Bunda Margaretha yang selalu ada untukku.Sampai kejadian mengerikan dan menyedihkan terjadi pada malam itu.Pembantaian yang terjadi pada teman-teman ku,serta pengorbanan Bunda Margaretha untukku.

Flashback on

"Hey,Micel.Temani aku ke toko buku ya"

"Kenapa nggak minta ditemani Ally aja sih" ketus ku pada temanku yang satu ini.Namanya adalah Mella,dia adalah orang yang paling dekat dengan ku di panti asuhan.Tapi dia mempunyai sifat yang seperti anak kecil,ditambah dengan tubuhnya yang sangat kecil dan pendek.Apabila di sandingkan denganku yang bertubuh tinggi,maka orang akan mengira bahwa kami adalah adik kakak.Padahal umurku dan dia sama-sama 16 tahun.

"Ally sedang membantu ferdic membuat percobaan nya di taman belakang,jadi dia tidak bisa menemaniku"

Yaampun,dasar ferdic.Dia tidak pernah kapok untuk membuat barang-barang aneh yang selalu gagal.Terakhir kali dia membuat pelipat pakaian otomatis.Namun dia malah membuat pakaian semua orang robek.Kali ini apa yang akan di buatnya?

"Baiklah,tapi kau harus membelikanku buku novel yang baru"

"Oke!!kalau begitu,cepat ganti bajumu sana"

Moza School AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang