17. Teman Yang Merepotkan

3.4K 386 8
                                    

Wendy dan Yoon Gi berjalan menghampiri Chanyeol dan Irene yang tengah duduk berhadapan di meja berpayung milik minimarket. Keduanya dalam keadaan berbeda. Chanyeol dalam kondisi sadar dan hanya melipat tangannya di perut, sedangkan Irene tengah menunduk sambil menatap handphone-nya.

"Yya." Itulah sapaan Wendy pada Chanyeol dan Irene, walaupun ia tak sadar.

"Tadi dia menangis sambil menelepon seseorang. Sudah beberapa kali dan nggak diangkat." Jelas Chanyeol pada Wendy.

"Eoh. Arraseo. Gomawo." Kata Wendy. Ia mendekati Irene yang mulai menelepon lagi. Terlihat nama seorang laki-laki di layar handphone-nya yang membuat Wendy terkejut dan penasaran. Selama ini Irene tak pernah menceritakan kehidupan percintaannya.

"Biasanya dia datang kalau aku telepon berulang kali seperti ini." Gumam Irene diakhiri dengan helaan nafas yang panjang.

Kini Yoon Gi mendekati Wendy dan bertanya pada Wendy pelan-pelan.

"Dia mabuk?" Tanya Yoon Gi dan Wendy mengangguk. "Aku beli minuman dulu di dalam." Lanjutnya.

"No alcohol." Balas Wendy dengan senyuman datarnya. Yoon Gi mengangkat alisnya sebelum berjalan untuk menjawab Wendy.

Telepon Irene kembali mati. Orang bernama Jin itu tidak mengangkat telepon Irene. Tentu saja itu membuat Wendy merasa kesal dan ingin marah pada Irene dan juga pada seseorang bernama Jin ini.

"Irene-ah, geumanhae." Kata Wendy saat Irene kembali menelepon.

"Jjamkan. Sekali lagi dan aku nggak telepon dia lagi."

Ucapan Irene terdengar menyedihkan dan putus asa bagi Wendy. Wendy langsung menghela nafasnya kasar. Ia tidak pernah melihat seorang Irene seperti ini.

Irene adalah perempuan pendiam namun menyimpan banyak humor yang lucu bagi orang-orang yang tepat, seperti Seul Gi, Wendy, Joy dan Yeri. Ia juga tidak pernah bercerita soal percintaannya, karena Irene adalah perempuan yang terluhat dingin dan selalu membentengi dirinya dari laki-laki.

Sangat sedikit laki-laki yang ia teringat untuk menjadi seorang teman atau menjadi orang yang berbicara dengannya dan sangat banyak laki-laki yang ia tolak.

"Eoh?" Kata Irene dan langsung menatap teleponnya. Telepon tersebut sudah tersambung dan Wendy langsung menekan tanda speaker. Kali ini ia ingin tahu apa yang terjadi pada kehidupan percintaan Irene.

"Yeoboseyo?"

"Jemput aku. Di tempat biasa. Aku mau bicara." Kata Irene.

"Kamu mabuk?"

Irene menjawab pertanyaan itu dengan dehaman. Terdengar di telepon kalau orang itu menghela nafas.

Ingin sekali Wendy tahu siapa orang bernama Jin yang diharapkan Irene datang saat ini. Akhirnya Wendy menjauhkan dirinya sambil menggelengkan kepala.

Tiba-tiba tatapannya terhenti pada laki-laki yang juga menatap ke arahnya. Pak Kim. Ia tengah menelepon dan langkah kakinya lurus menuju pada Irene yang duduk.

Wajah keduanya berubah karena saling bertatapan. Namun Pak Kim langsung menyentuh bahu Irene. Laki-laki bernama Jin itu adalah Pak Kim dan Pak Kim adalah orang yang langsung Irene peluk ketika ia melihatnya.

CEO's RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang