Part 7

25 2 1
                                        

"Cowok cuek itu ciri-ciri pacar setia. Karena cukup satu yang dicintai yang lain cuma lalu lalang".

Sepulang sekolah didi dan teman-temannya tidak langsung pulang melainkan bermain ditaman bunga.

"Eh pacarku bentar lagi datang". Ucap wina karena pacarnya mau datang ketaman ini juga.

"Hehhe mentang-mentang pacarnya dekat setiap jam ketemu. Kalau aku apalah jauh dimata tapi dekat dihati ahay". Ucap nove alay.

"Ck ck ada aja kalian ini alaynya kambuh". Ucap didi.

"Kalian pernah gak pacaran sama cowok yang modelnya cuek". Ucap wina pada didi dan nove.

"Aku nggak pernah win. Kamu pernah?".

"Jangan sampailah nove. Lagian indra uda dihati jadi nggak muat untuk yang lain".

"Alay kata-katamu itu loh wina".

"Katanya kalau cowok cuek itu tipe setia. Karena apa, karena cuma cewek yang dia sayang aja yang dilihat". Ucap wina dengan lantang.

"Cihh emang ada cowok seperti itu. Mana ada palingan, kalau ada yang uda taken sama pacarnya. Uda habis stock cowok model begitu". Ucap didi pada mereka.

"Ada didi". Ucap wina dan nove kompak.

"Siapa? Nggak ada pun". Ucap didi sekenaknya.

"Ada dikelas kita". Ucap wina lantang.

"Ohh imam. Cihh emang dia tipe setia. Cowok bermulut cabe model gitu tipe setia. Nggak percaya aku". Ucap didi dan membuat teman-temannya kaget.

"Awas, ntar malah kamu kemakan omongan sendiri lagi". Ucap nove pada didi.

"Ihh ogah ogah".

"Ehem sepertinya ada yang menggosip ini. Seruh ya". Dan kami bertiga kaget karena tiba-tiba ada sesosok cowok tampan tapi alay ya siapa lagi kalau bukan pacarnya wina. Indra.

"Hei sayang. Baru sampai ya?". Wina yang menyapa pacarnya itu.

"Iya sayang. Kenapa teman-teman kamu ketaman ini juga. Aku kan nggak enak sama mereka sayang". Ucap indra yang tak enak pada didi dan nove karena indra ingin jalan dengan wina.

"Nggak apa-apa sayang. Lagian mereka sendiri yang mau nemeni aku disini. Mereka kan sahabat yang baik".

"Iya sayang. Aku tau kalau mereka emang sahabat yang baik buat kamu". Ucap indra tulus.

Ketika wina dan indra asyik berbicara. Didi dan nove seperti obat nyamuk yang setia menemani tuannya tersebut.

"Didi lebih baik dan lebih efisiennya, kita pergi aja dari dua anak orang yang lagi kasmaran". Nove yang tidak tahan dengan penglihatannya karena kemesraan temannya itu.

"Hahaha salah sendiri minta nemeni wina pacaran. Kamu seperti nggak tau aja gimana wina sama pacarnya jika betemu". Didi yang tau bagaimana sikapnya wina dengan pacarnya itu.

"Ya maaf di. Ayok kita pergi aja. Galau jadinya aku di. Mana bang henra gak ada kabar dari kemarin. Sedih aku di". Eluh nove pada didi.

"Hahaha geli aku lihat kamu nove. Ayoklah kita pergi dari sini".

Ketika mereka pergi dari dua orang sejoli itu.
Mereka tidak sengaja bertemu dengan cowok cuek dan bermulut pedas.

"Imam". Nove dengan sengaja menyapa imam yang sedang berjalan kearah mereka. Dan didi dengan ekpresi setengah kesal karena bertemu dengan imam.

Imam hanya tersenyum ketika nove menyapa.

Dan lebih kesalnya, imam bukan menjawab sapaan nove akan tetapi hanya senyum dan membuat didi makin kesel setengah mati.

"Ya elah nov, capek banget kamu nyapa orang yang gak mau nyapa kamu". Kesel didi pada nove.

"Didi nggak boleh begitu, biar gimanapun imam teman sekelas kita. Kamu uda tau sikapnya kan emang cuek". Nove yang selalu berkata seperti itu ketika didi kesal pada sosok imam.

"Tapi ya nove, masa cuma dibalas senyum doang. Pinomat tu kamu disapa balik kan gak  tambah kekesalanku sama dia". Ucap didi sambil berbalik melihat punggung imam yang berjalan dibelkng mereka.

"Hahaha uda dong didi. Jangan kesel-kesel, kita kesini kan mau happy-happy". Ucap nove agar kekesalan didi berkurang.

Akhirnya mereka berdua menikmati suasana taman ya walaupun banyak yang berlalu lalabg ditaman ini. Akan tetapi suasanya sangat menenangkan.

"Aku terkadang iri banget sama kalian yang selalu bahagia dengan sagala hal yang kalia punya. Selalu diperhatiiin sama orang-orang terdekat kalian". Ucap didi secara tiba-tiba dan nove menoleh kearah didi dengan wajah sulit diartikan itu.

"Nggak semua hal yang perlu disedihkan di. Aku seperti ini karena aku nggak mau orang terdekatku tau kalau aku sedih. Aku ingin teman-teman terdekatku bahagia ketika bersamaku". Ujar nove sambil memandang orang-orang berlalu lalalng.

"Apalagi wina yang kelihatan ceria seperti kamu nov. Rasanya aku ingin mempunyai sifat seperti kalian. Kalian nggak memperlihatkan kesedihan kalian pada orang lain. Sedangkan aku nggak bisa nov". Ucap didi yang mengungkapkan segala rasa yang selama ini ia pendam.

"Didi kita itu teman dan kamu jangan pendam apa yang kamu rasakan. Cerita jika kamu sedih dan ada masalah. Itu gunanya teman di. Setiap saat selalu menemani dikala sedih dan senang". Ini yang didi bangga pada nove yang selalu menasehati temannya.

"Nove kamu baik banget sih. Aku beruntung kenal sama kamu. Coba aja aku gak ketemu kamu, nggak tau aku atau mungkin aku nggak punya teman nov".

"Hehe didi kita itu teman dan sesama teman harus saling menasehati. Sini aku peluk". Nove melebarkan tangannya agar mereka berpelukan.

"Hahaha huuu". Mereka berpelukan dengan tatapan aneh dari orang-orang yang berlalu lalamg.

"Didi kita seperti pasangan aneh tau nggak. Lihat banyak yang lihatin kita. Cari pacar sana di?". Ledek nove agar tidak bersedih-sedih lagi.

"Iss dasar kamu nove. Aku itu jomblo eh bukan tapi single terhormat". Bangga didi karena status jomblonya.

"Dari pada kamu jomblo di. Noh imam gebet sana. Nggak masalah cuek yang penting ganteng". Nove yang selalu menggoda didi agar didi memacari imam yang terkenal cuek itu.

"Iss noveeeee". Teriak nove yang lari menghindari pukulan didi.

Nove hanya tertawa karena sikap didi yang terlalu polos dan gampang ngambek jika digoda seperti itu.

Bersambung...

Hai readers maaf lama updatenya hehehe.
Butuh komen dan vote teman-teman😁😀.

Oiya insya Allah aku lanjut dalam minggu ini. Nggak janji loh tapi diusahakan deh.

~Happy reading~

^Nurhasanah^





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

sekolah punya ceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang