Quatre.

55 7 1
                                    


"Aku ingin berhenti."

Seusai ucapan itu kabur dari mulutku, Ia makin mendekapku dan menatap kedua indera penglihatanku dengan amat dalam. Aku dapat merasakan nafasnya berlarian di leherku. Aku bisa merasakan bibirnya yang menyentuh kulitku dan hal ini tidak pernah berhenti membuatku terlena.

Tapi, aku tidak bisa.

"Hm? Why? What are you talking about?"

Tatapan itu lagi. I am so sick of it. Aku hanya membalasnya dengan tatapanku yang sayu. Wajahku memanas. Tubuhku tidak dapat bergerak bebas. Ia mengekangku. Aku dapat merasakan jemarinya yang panjang mengucapkan salam sekali lagi kepada area privasiku. Aku berusaha mendorongnya lebih jauh dan berakhir jatuh kembali ke dekapannya.

"I-Ini salah- aku tidak mau lagi. Kau tau aku sudah lama ingin mengakhiri ini" bibirku dikecup olehnya sekali lagi. Ya, untuk membungkam suaraku mungkin.

Ia memberikanku kecupan yang dalam dan aku hanya bisa pasrah. Dia terlalu dominan. Dan aku muak.

"Ssh- baby, kamu bicara apa? I love you, you know that."

Ia melanjutkan aksinya. Aku menjerit. Ini bukan kali pertama tapi selalu saja begini. Aku terlalu sensitif.

"AH!" Badanku kaku. Air mataku jatuh. Aku mencengkram punggungnya yang lebar. Nafasku tidak dapat kukendalikan.

"Relax, sugar baby. Take a deep breath. This is not your first time." Ia mengecupku lagi, dengan harapan menghilangkan rasa sakit yang membakar tubuhku. Aku menarik nafas panjang dan memalingkan wajahku.

Aku ingin pergi. Aku tidak bisa lagi.

"Ta-tapi ini salah! Kumohon- akhiri ini hiks," tangisanku tidak digubris. Yang kuterima hanyalah lawanku menghentak masuk lebih dalam. Mulutku tidak bisa lagi menahan jeritan.

"Then, lets do wrong." Ia menyeringai dan mengecupku.

Aku memalingkan wajahku menghindarinya sekali lagi,

"Aku-kita sudah menyakiti banyak orang, Taehyungie! hiks, aku mohon"

Tangisanku pecah. Aku mencakar punggungnya. Aku tidak kuat lagi. Aku tidak dapat mendengar sepatah katapun. Emosiku meluap dan aku juga harus menghadapi serangan bertubi tubi dari bawah sana. Dadaku naik turun karena kesulitan bernafas. Beberapa menit kemudian aku dapat melihat wajahnya berubah menjadi buram. Dan kegelapan pun menjemputku.

"Kau tidak akan bisa lepas dariku, Yoongi."


---------


Sorry for the very short part. Buat pengisi doang hehehe. Sekalian penjelas Ugi itu siapa wwww

Gajadi deh bikin cerita pendek lol :")

Thanks for reading! Please vote and comment!

love you readers, xoxo.


Tangled Strings.Where stories live. Discover now