...
..
.Rumah Chen.
Chen terlihat sibuk dengan kamera barunya, mengotak-atiknya, mempelajari kamera yang resmi dua hari kemarin menjadi miliknya.
Disampingnya ada Suho, Ia sibuk mengamati Chen yang masih tampak bingung memakai kameranya, merasa gemas Suho merebut kamera di tangan Chen, lalu sekarang gantian Suho yang mengotak-atik kameranya.
Chen melongo, terkejut karena tindakan Suho, tapi kini Ia diam dan mengamati Suho.
"Lo mau bikin video apaan sih?" tanya Suho dengan kepala yang menunduk.
Chen tersenyum, "Video kita." jawabnya santai, punggungnya Ia senderkan ke sofa, menghela nafas panjang sambil menutup mata.
Suho terhenti lalu menoleh pelan ke arah Chen, "Maksud lo video lo sama gue gitu?" tanyanya bingung tapi dengan tatapan yang ngeri dan jijik.
Chen jadi menegakkan tubuh, menghadap Suho sepenuhnya, bersiap berbicara panjang lebar, "Bukan.. video gue sama kalian semua, ya kan gue pengen gitu nunjukin bobroknya kita itu gimana," jelasnya membuat Suho terdiam.
Mata Suho beralih ke ruang tengah, keramaian dari teman-temannya yang hari sabtu ini bertamu ke rumah Chen, mendukung project Chen yang akan membuat video baru.
"Yaudah sih terserah, niat banget sih lo jadi youtuber?" ujar Suho, menatap aneh Chen yang sekarang senyam-senyum sendiri.
Tapi seperkian detik raut muka Chen berubah, agak menyendu dan senyumnya perlahan pudar, "Ini kan.. mimpi gue bang Ho, lo tau kan nyokap bokap gue sebenernya gak suka gue main youtube gini, mereka pengen gue bisa fokus jadi arsitek, tapi ini hobi gue, kesukaan gue, yang gue lakuin tanpa ngerasa ada beban, awalnya juga gue ragu, tapi support dari lo semua bikin gue yakin, dan gue akhirnya berani buat channel youtube dan mulai nge upload video-video gue, lumayan juga hasilnya, lagian gue kan pengen tajir kayak lo bang, hehe."
Suho tersenyum tanpa berkata, lalu mengembalikan kamera yang Ia pegang pada pemiliknya, "So lakuin aja apa yang menurut lo baik buat lo, gue sama yang lain walaupun sering ngejek tapi kan lo tau usaha mereka promosiin channel youtube lo, ikut andil juga sama video lo, lo punya kita yang bakal ngulurin tangan saat lo jatuh dan nepuk bahu lo bangga saat lo sukses nanti, jadi jangan putus asa."
Selesai bicara panjang, Suho bangkit dari duduknya, menepuk bahu Chen, sebelum berbalik ke ruang tengah dimana kerusuhan terjadi.
Chen masih melongo hingga Ia tanpa sadar tersenyum memandang Suho yang mereka anggap 'Kapten'. Se-sombong-sombongnya Suho seperti yang biasa mereka lihat, atau se-menjengkelkannya Dia, Dia tak pernah protes saat salah satu di antara mereka meminta tolong padanya, semuanya saat ada masalah pasti langsung menjadikan Suho tempat meluapkan keluh kesah. Termasuk Chen sendiri, itu yang membuat mereka tanpa sadar menganggap Suho sebagai Kapten mereka.
*-*-*-*-*-*-*-*
Ruang tengah di rumah Chen hari ini malah tampak seperti pasar malam. Begitu ramai dan rusuh.
Suho mendudukkan diri di sofa tepat di samping Tiffany. "Ih agak jauh sana, bau buaya darat lo tercium." usir Tiffany saat Suho mepet-mepet pada tubuhnya. Dengan terpaksa Suho sedikit memberi jarak duduk sambil memasang muka melasnya.
"Lo sih modus sana-sini!" timpal Sooyoung yang memang daritadi mengobrol bersama Tiffany.
"Dih gue gak modus sama siapa-siapa ya!" sangkal Suho, walaupun sebenarnya juga ada beberapa yang Ia modusin, tapi cuman bercanda, Suho seriusnya sama Tiffany.
"Heleh kinthil!" sahut Tiffany dengan muka mengejeknya. Suho jadi terdiam lalu mengambil bungkus snack di meja lalu memakan snacknya dengan muka kesal. Ngambek.