Chapter 28

5.9K 305 60
                                    

Ali mengendarai mobilnya memasuki sebuah perumahaan asri dekat pedesaan. Ali menghentikan laju mobilnya saat tiba di tempat tujuannya. Ali menuruni mobilnya dengan ponsel yang ia genggam. Setelah memberi kabar kepada sang pemilik rumah sederhana yang berada di hadapannya, Ali membuka gerbang kecil ber cat hitam itu dan memasuki pekarangan rumah tersebut.

Ali menekan bel yang terletak di dekat pintu. Dalam hati ia sangat berharap semoga ia mendapat informasi tentang keberadaan Aurel. Disinilah dia, di rumah Rassya.

Ia sempat curiga, karena Rassya dan Aurel menghilang dalam waktu yang bersamaan. Entah ini firasatnya atau bukan. Ia merasa Aurel menghilang bersama Rassya. Mengingat Rassya yang begitu mencintai Aurel, cukup menjadi bukti kalau keduanya mengasingkan diri.

Lama menunggu, akhirnya pintu rumah Rassya terbuka yang menampakkan wanita paruh baya. Mama Rassya, Lia. Ali menyalami tangan mama Rassya  yang di sambut dengan senyuman hangat.

"Ada apa nak Ali kesini?" Tanya mama Rassya sambil mempersilahkan Ali duduk.

"Maksud kedatangan saya kesini mau menanyakan keberadaan Rassya tante," jawab Ali yang langsung pada intinya.

Mama Rassya sedikit terkejut, lalu kembali terlihat santai. "Untuk apa cari Rassya, nak Ali?"

"Apa tante tau keberadaan Rassya?" Tanya Ali pelan menatap mama Rassya penuh harap. Berharap mama Rassya mengetahui keberadaan Rassya.

"Tante tidak tau nak, bukankah Rassya menghilang begitu saja tanpa sebab," saut mama Rassya yang terlihat tenang.

Ali menatap mama Rassya dengan tatapan memohon, ia tau ada yang sedang di sembunyikan oleh mama Rassya darinya.

"Saya mohon sama tante, kalau tante tau keberadaan Rassya. Tolong kasih tau saya tente, saya mohon sama tante," Ali memohon dengan tatapan memelas, berharap mama Rassya berkata sejujurnya.

Mama Rassya terlihat kebingungan. Seperti di landa dilema. Antara harus berkata jujur atau sebaliknya. Mama Rassya menghela nafas pelan dan menatap Ali lekat.

"Nak Ali mau tau dimana keberadaan Rassya?" Tanya mama Rassya memastikan.

Ali mengangguk antusias, "Iya tante, apa tante tau?"

Mama Rassya mengangguk, membuat Ali tersenyum senang.

"Iya saya tau, tapi nak Ali jangan pernah usik atau rebut kebahagiaan anak saya," ucap mama Rassya menatap Ali dengan serius.

Ali menautkan alisnya bingung, tetapi sedetik kemudian ia mengangguk.

"Iya tante, kasih tau saya dimana keberadaan Rassya,"

"Rassya satu bulan yang lalu baru kembali ke Indonesia," ucap mama Rassya menghela nafas pelan.

"Lalu, sekarang Rassya dimana tante?" Tanya Ali heran.

"Rassya ada di dekat kamu nak Ali, tapi kamu belum menyadari hal itu,"

"Di dekat saya? Maksud tante?" Tanya Ali yang semakin penasaran.

"Rassya tinggal di sebuah rumah dekat kompleks perumahan kamu,"

Ali cukup terkejut dengan ucapan mama Rassya. Ia berpikir keras, bagaimana bisa ia tidak menemukan sosok Rassya yang mungkin saja berpapasan dengannya.

"Rassya tinggal bersama siapa tante?"

"Rassya tinggal bersama--," Mama Rassya menghentikan ucapannya, ia tampak ragu mengatakan yang sejujurnya.

"Bersama siapa tante, saya mohon beritahu saya," Ali memohon dengan raut wajah meyakinkan.

"Rassya tinggal bersama,--Aurel," mama Rassya menatap Ali dengan sendu.

This Pain [ PROSES REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang