Y O U T H • 01

289 98 86
                                    

Youth • Chapter 1

_____

Kringg!

Suara Alarm dari jam weker bersenandung keras didalam kamar seorang gadis.

Kringggggg!!

Lagi, suara itu terdengar lebih memekakan telinga. Perlahan, gadis itu mengerutkan keningnya, lalu menutup matanya dengan bantal yang dijadikan sandaran untuk kepalanya.

Kringggggggg!!!

Sekali lagi, dan lagi. Alarm itu terus menjerit, untuk membangunkan si empunya. Gadis itu membuka bantal yang menutup matanya dan menatap jam di nakasnya sinis.

Krin-Brak!!

"Bacot Anjeng! Ini hari Sabtu!" teriak gadis itu, sambil melempar jam wekernya yang sudah terpental entah kemana.

Ia kembali tidur di kasur Queensize-nya sambil mencari posisi nyamannya kembali. Namun, saat ia baru memejamkan matanya tiba-tiba..

Tok tok tok tok tok!

Suara pintu diketuk kasar oleh orang diluar sana. Gadis itu merutuk dirinya sendiri, ia sudah tau siapa yang datang dengan brutal seperti itu.

"Risa!!!" pekik para gadis, mengapa para gadis? Karena, dapat terdengar dari banyaknya suara yang memanggil nama si pemilik kamar Apartemen itu.

Sedangkan, gadis yang masih berkutat dengan selimut itu, buru-buru memakai earphone agar suara didepan teralihkan dan ia hanya bisa mendengar suara Manu Rios dari ponselnya.

Setelah memasang earphone. Ia bergelut lagi dengan selimut dan memulai kembali hibernasinya yang sempat tertunda.

Gubrak!

Gadis itu langsung terduduk sempurna di ranjangnya, mendengar suara gebrakan pintu yang sangat keras.

Ia melihat pintu yang sudah tidak mampu berdiri lagi, dari tempat semulanya. Kemudian, ia mengalihkan pandangannya kearah si penendang pintu. Ternyata, itu kelima temannya.

The Youth Sister's.

Nama yang diberikan oleh salah satu temannya untuk mereka.

The Youth Sister's, beranggotakan enam orang Most Wanted School yang mereka sendiri tidak ingin dianggap seperti itu.

Pertama ada, Aliesa Ginanjar Armandion. Gadis berdarah blasteran dengan mata dark brown dan rambut agak pirang itu, yang menjadi kepala dari mereka semua. Kenapa begitu? Pasalnya, dia manusia paling normal dari mereka. Dan satu lagi, ia adalah Ketua Ekskul Musik disekolahnya.

Kedua, Farisa Anantha Januari. Gadis berdarah Sunda ini. Memiliki sifat bertolak belakang dari rasnya sendiri. Jika biasanya, orang sunda itu berkata halus nan lembut. Itu tidak berlaku untuknya, ia malah terlihat tegas dan bertekad tinggi untuk tata tertib, ditambah dia adalah Ketua Ekskul Paskibra.

Ketiga, Jenna Benaya Naveeza. Gadis cantik yang juga berdarah Sunda ini, berbeda dari yang lain. Dia adalah Atlet beladiri Beksi Se-Jakarta. Gayanya yang urakan membuat siapapun orang beriman menggeleng. Dia yang memang sifatnya agak nyeleneh dan terbilang songong, tak elak dikenal banyak orang.

Keempat, Arheta Andan Zeelia. Gadis bertubuh tinggi bak seorang pemain basket ini, merupakan Ketua Osis. Tegas, sama seperti Risa. Taat tatatertib. Sering bertengkar dengan Jennab karena pasalnya, Jennab yang urakan itu menjadi banyak perbincangan sekolah karena pakaiannya yang berantakan.

Kelima, Sania Dzirania Routh. Gadis berbadan body goals! ini juga termasuk anggota The Youth Sister. Dia adalah artis sekolah atau bahkan ia disebut sebagai selebgram dan Vlogger yang Hits dikalangan remaja. Pamour yang dimilikinya sangat tinggi, sehingga nama The Youth Sister's juga ikut terangkat karenanya.

Keenam, Gardira Difah Jonathan. Gadis yang bercita-cita sebagai dokter ini, menjadi terkenal. Lantaran, ia bergabung dalam The Youth Sister's atas ajakan Sania. Dia anak PMR dan keluarganya pun dari orang yang berada. Tapi, karena dia sedikit nerd tak jarang pula ia dibullying karena terlalu lelet dan polos. Nah, pada saat itu juga. Sania menolong Difah dari Bullying itu. Dia yang meminta pendapat Aliesa dan yang lainnya agar memasukkan Difah kedalam The Youth Sister's, agar jauh dari Bully-an anak-anak SMA Griya Kreasi.

Tepat saat itu, mereka semua setuju, dan masuklah Difah kedalam The Youth Sister's. Dan sampai sekarang, tak ada yang berani mem-bully-nya. Karena diberi ancaman oleh Jennab. Jika ada yang mem-bully Difah. Jennab akan membuat mereka kehilangan wajah cantiknya.

*back to the story

"JENNAB!!" pekik Risa gadis itu menggeram kesal, saat mengetahui si penendang pintu Apartemennya, sampai pintu itu tak dapat berdiri lagi.

Bukannya merasa bersalah, si penendang pintu itu, hanya menggedikkan bahunya tak peduli.

"Salah lo juga, Ris! Kenapa gak bangun coba!" ujar Aliesa yang langsung duduk disamping ranjang Risa.

"Lagian, bisa kan gausah ngedor pintu?!"

"Gak akan bangun lo, kalo gak digituin" sahut Sania. "Udah sih, siap-siap. Lo lupa hari ini ada apa?" Risa menatap Rheta, menandakan bahwa ia bingung.

"Kan hari ini ada acara Gladi Resik, buat Demo Ekskul besok. Masa Lo lupa, Ris?"

Seketika mata Risa terbelalak mendangar ucapan Difah. Ia lupa, jika besok ada Demo Ekskul untuk hari MOS terakhirnya.

"Coba, Chek Handphone lo. Allen sama Yoga udah Missed call, berapa kali? Kalo mereka gak hubungin gue sama anak TYS yg lain, kita gak akan tau kalo lo masih hibernasi disini," ucap Aliesa. Buru-buru Risa mengambil ponsel, melihatnya sebentar, dan melempar ponselnya asal kearah ranjangnya.

Risa langsung mengambil handuk dan bergegas masuk kekamar mandi. Belum sepenuhnya masuk, ia menyembulkan sedikit kepalanya.

"ALIESA!! SIAPIN BAJU GUE!"

BRAK!

Aliesa terkesiap, mendengar lengkingan suara Risa serta gebrakan menggelegar yang berasal dari pintu kamar mandi.

Sedangkan, yang lain hanya melongo dan ada yang terkekeh sambil menggeleng melihat tingkah Risa.

"Temen lo tuh," ujar Aliesa sambil berjalan kearah Walk in closet.

"TEMEN LO JUGA, OGEB!" balas semuanya, sedangkan Aliesa hanya terkekeh dan mengambil baju yang akan dikenakan Risa, nanti.

Holla!

Don't forget to Vote, Comment and Share ke teman-teman kalian ya!

See ya!

Thankyou!♥

Love,

-Aliesad257♥

The YOUTH! (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang