Y O U T H · 16

63 9 8
                                    

Y O U T H · Chapter 16

·

"Jadi, lo. Bocah tengil yang udah maksa Arheta buat minta nomor telfon gue?," ujar Jennab.

DEG!

"Uhuk!" Risa tersedak mie ayam miliknya, hingga tanpa sengaja mienya keluar lewat hidungnya.

"Anjir anjir! Jorok!" pekik Sania saat Risa masih diam karena terkejut. Beberapa detik, akhirnya Risa sadar dan langsung mengambil tissue untuk mengelap wajahnya.

"Anjir perih!" rintih Risa lirih karena pangkal hidungnya yang terasa perih karena tersedak terlalu dalam.

"Keluarin terus, Ris!" ucap Difah membantu memijat pangkal hidung Risa. Jennab dan yang lainnya memandang Risa dengan ekspresi yang berbeda-beda. Ada yang Jijik tapi prihatin dan ada yang geli serta tertawa.

Karena perhatian merasa teralihkan, Devano buru-buru mengambil langkah menghindar secepatnya.

Pelan-pelan. Sebelum Risa selesai, dia harus sudah pergi dari sana.

"Selaw, bro. Selaw." ucap Devano pelan. Berhasil keluar dari tempatnya berdiri. Ia segera berlari.

Brak!

"WOY!! JANGAN KABUR LO!" suara teriakan Sania memecah keheningan, Jennab sontak menoleh disusul oleh yang lain.

"Sial!" umpat Devano. Ia tak sengaja menabrak pinggiran meja. Pinggangnya terkena pinggiran meja itu, sehingga menimbulkan rasa perih dan susah berlari.

Devano menghadap ke belakang, Jennab tengah berjalan cepat menghampirinya. Sambil sesekali meringis, Devano berlari dengan tertatih.

"WOI ANJER!" teriak Jennab kini ia berlari dan lebih mempercepat langkah larinya.

Gubrak!

"ADUHHH!! Siapa yang naro Bu Maya disini?!" Yash! Jennab terjatuh bung!, batin Devano bahagia. Devano tetap melanjutkan larinya sambil memegang pinggangnya.

"Eh Bu Maya?" gumam Jennab saat ia melafalkan ulang kata 'Bu Maya'. Jennab mengangkat kepalanya sedikit mendongak.

Kenapa mendongak? Wong, Jennab jatuhnya sampai terduduk. Hehe:) -Author gaje.

Saat Jennab menangkap sepasang mata di lapisi bulu mata palsu anti badai yang dipasang di kedua kelopak mata bulat milik seseorang yang sangat Jennab kenal.

Itu, Bu Maya.

Guru Sosialita yang amat disukai oleh guru BK, yaitu Pak Handi.

"Eh! Bu Mayaaa.." cengir Jennab saat mendapati Bu Maya dengan wajah galak yang dibuat-buat.

"Jangan gitu dong Bu.. Nanti jadi mirip Pak Handi mau?," Mendengar nama Pak Handi, Bu Maya langsung bergidik dan menggeleng.

"Heh! Kamu kalo ngomong.. Di saring dulu dongg!" oceh Bu Maya. "Emangnya kopi Bu?," tanya Risa yang ternyata sudah berdiri di belakang Jennab.

The YOUTH! (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang