Hari itu,aku pulang tanpa di jemput. Kak syafi (kakak pertama ku) yang biasanya menjemputku ,tidak dapat menjemput karena ada tugas di luar pulau. Sedangkan kak fikri (kakak kedua ku) ia tak pernah menjemputku, karna ia kini sudah kuliah di ITB. Akhirnya aku memutuskan untuk berjalan menuju halte yang tak jauh dari sekolah.
Diperjalanan menuju halte,aku melihat sebuah mobil yang berhenti di depanku. Sosok pria berbaju yang sama denganku menghampiri ku. Dan ternyata itu kak ghalih.
Kak Ghalih : "hei is,kamu kok jalan sendiri?" tanyanya.
Aku : "eh iya kak,aku hari ini gaada yang jemput,jadi aku jalan menuju halte depan buat naik angkot."
Kak ghalih : "bareng aku aja sih gapapa,rumah kamu dimana sih? Biar aku anterin."
Aku : rumahku di perumahan pura segara kak,agak dekat dari sini kok. Aku naik angkot saja,biar ga terus-terusan ngerepotin kakak."
Kak ghalih : "eh kamu naik aja bareng aku,rumah aku ngelewatin perumahan itu kok."
Aku : "gak ah kak"
Kak ghalih langsung menarik tanganku dan akhirnya aku di paksa untuk diantarkannya pulang.
Di perjalanan pulang
Kak ghalih : "is kamu laper ga?"
Aku : "hmmmm.. Agak lapar sih,tapi bentar lagi kan nyampe rumah."
Kak ghalih : "kita berhenti di resto depan yuk,makan dulu, aku yang traktir deh"
Aku : "ga ah kak,nantik aja di rumah."
Kak ghalih : "ayolah,kamu harus mau.."
Aku : "yaudah deh terserah kakak aja"Akhirnya kami sampai,dan kami segera turun dari mobil.
"Woyyy.." teriak seseorang di belakang kami. Kami berdua menoleh ke belakang.
Dan betapa kagetnya ternyata seseorang di belakang kami adalah seorang Reynald faroby Putra Pradana.
"Oh my god" ucapku dalam hati,entah apa yang akan terjadi.
Aku : "eh kak reyn ada apa?"
Kak reyn : "eh is,lo ngapain sih mau diajak makan sama dia?" katanya dengan nada tinggi.
Aku : "engga gitu kak reyn,tadi aku diajak kak ghalih pulang bareng,soalnya aku gaada yang jemput."
Kak ghalih : "eh reyn,bisa ngga gak bentak-bentak cewe,cowok macem apa lo"
Kak reyn : "diem ya lo lih,lo tuh apaan sih pake modus ngajak makan ais segala,biar bisa ngedeketin dia gitu ya" ucapnya sambil marah-marah.
Kak ghalih : "emg ais siapanya lo,pacar? Toh bukan kan. Terserah ais dong dia mau makan sama siapa aja selagi dia mau."
Kak reyn : "gausah kebanyakan bacot lu,mau gue pukul? Iyaa? Mau?"
Ais : "eh sudah,kalian ini kenapa sih,jangan berantem malu tau."Kak reyn : "sini is lo ikut gua!"
Kak reyn langsung menarik tanganku dan menyuruh ku untuk menaiki motornya."Eh kak ghalih aku duluan yaaa"kataku.
"Ati-ati iss" sambil melambaikan tangannya.Kak reyn yang saat itu sedang emosi, mengemudikan motornya dengan laju yang cepat.
"Kak reyn hati-hati,jangan membawa motor dengan kecepatan secepat ini." kata ku.
"Biarin,gue udah ga peduli!"Akhirnya 15 menit di perjalanan,kami sampai di depan kompleks perumahanku. Aku yang barusaja turun dari motor kak reyn,melihat ia masih emosi dengan keadaan tadi. Aku tidak berani untuk melihatnya,seketika itu dia terlihat merenung. aku langsung mengucapkan terimakasih dan langsung kabur meninggalkannya tanpa mendengarkan jawabannya. Dan kak reyn pun memanggilku
Kak reyn : "is...." dengan suara lantangnya.
Aku yang tadinya meninggalkannya langsung berbalik badan dan menghampirinya.
Aku : "ada apa kak reyn?"
Kak reyn : "gue cuman mau bilang,jangan pernah lo mau di deketin sama siapa pun cowok,terutama ghalih. Karna gue gamau lo deket-deket sama cowok selain gue!" katanya sambil menatap mataku.
Aku : "tapi kak......"
Kak reyn : "jangan tapi-tapi,intinya gue gamau tau. Kalo gue tau ada satu cowok pun yang ngedeketin lo,gue ga segan-segan buat mukulin dia."
Aku : "tapii kenapa..."
Kak reyn : "sudah sana pergi! Lo lagi di tungguin nyokap lo di rumah."
Aku : "yauda"Entah kenapa yaa,kak reyn bilang gitu ke aku. Sampe dia bakalan mukulin cowok-cowok yang deket sama aku?
#terus ikuti lanjutan ceritanya
#jangan lupa follow yaaa
#jangan lupa komen dan kasih bintang yaa😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Aisha
Teen FictionBagaimana seorang Ais yang diperebutkan oleh banyak lelaki. Siapakah yang tetap bertahan bersama ais? Terus ikuti lanjutan ceritanya yaaa