"Eh, yawdah. Kalian kalo mau pulang, pulang aja. Gw harus balik ke rumah sakit lagi,"kata gw.
Skandar meraih tangan gw. "Gw boleh ikut ke rumah sakit ?"
"Eh, iya boleh,"kata gw.
Gw menyetop taksi di depan kantor polisi. "New York City International Hospital, Pak,"kata gw.
Kami berdua duduk di belakang. Tiba-tiba ada yang merayap di tangan gw. Gw lirik ternyata tangan Skandar. Lalu gw melihat wajahnya. Dia hanya tersenyum.
"Gw minta maaf ya atas perbuatan gw selama ini. Gw janji gw bakalan berubah,"katanya.
"Eh, iya,"kata gw. Akhirnya kami sampai juga. "Nih, Pak,"kata gw sambil memberi uang. Skandar masih saja menggenggam tangan gw.
"Ada di ruang berapa, kak ?"tanya gw setelah mengetik nomor HP Carly.
'Mary 1004,'kata Carly.
"Ok, kak,"kata gw sambil mengakhiri percakapan. Sayang pulsa gw oi. Gw dan Skandar pergi ke ruang perawatan William.
Gw mengetuk pintu. 'Masuk,'kata William. Gw dan Skandar pun masuk.
"Hai,"kata gw.
"Hai,"balasnya.
"Ah, ya. Ini sahabat kalian berdua,"kata gw sambil mendorong Skandar. "Gw keluar ya,"pamit gw. Tapi tangan gw kanan-kiri ditahan. Sebelah kiri oleh William, sebelah kanan oleh Skandar.
"Ehm,"batuk Carly membuat mereka melepaskan tangan mereka.
"Eh, jangan pergi,"kata William.
"Will, gw minta maaf,"kata Skandar.
"Gapapa. Gw seneng lo udah putus sama Barbara,"kata William.
"Oh ya, kata dokter, malam ini William udah boleh pulang,"kata Carly gembira.
"Yey !"seru gw.
"Lu seneng banget,"ledek Skandar sambil mengacak-acak rambut gw.
"Kalo gaada William, nanti gw bisa abis dibully sama lo, dkk,"kata gw.
"Ye, kan gw udah tobat,"kata Skandar.
"Ya lo sih udah tobat, tapi Barbara dan Kristen ? Gaada yang tau kan ?"kata gw.
"Besok malam gw undang kalian ke pesta ulang tahun gw. Dateng ya,"mohon Carly.
"Iya,"janji gw.
"Yawdah, kita pulang yuk ! Ga perlu lama-lama di sini !"ajak gw.
"Yawdah,"kata William. Skandar pun mengurus biaya berobat William.
Gw baru mau masuk ke taksi setelah Skandar masuk. "Anna !"seru Carly menghentikan gw.
"Ya ?"tanya gw.
"Besok, datang ke Beverly Hills Apartment kamar nomor 32 jam 6 sore ! Jangan lupa !"bisiknya.
"Oke,"kata gw. Lalu kami melambai pada Carly dari dalam mobil.
"Ke rumah Skandar dulu aja. Karena dari sini dia yang paling deket,"kata William.
"Eh, gausah. Lo kan lagi sakit, mending lo duluan aja,"bantah Skandar.
"Halah. Tumben lo mau lama-lama plus deket-deket sama Anna. Bilang aja, lo mau PDKT kan ?"ledek William.
"Ye, kagak sih,"kata gw.
"Kalo iya, emang kenapa ? Enggak boleh ?"tanya Skandar. Deg. Nah lo.
"Enggak,"tawa gw. Dia menggenggam tangan gw. Gaswet nih anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle
FanfictionEnemy become Lover Yuk simak cerita Anna Popplewell, Skandar Keynes, William Moseley, dkk di FF gw Copyright © by ValerieMegan