On air

283 24 0
                                    

Sebenernya, keputusan yang gw ambil bener ga sih ? Kok gw merasa ga yakin sama keputusan gw sendiri ?

"Woi ! Napa lo ?"tanya Skandar mengagetkan gw.

"Eh, gw gapapa kok,"kata gw. "Yawdah, gw balik,"pamit gw. Gw pun segera pergi ke kelas.

"Saya minta kalian membuat jurnal atau apapun. Tentang hidup kalian,"kata Mrs. Paige.

Gw membuat tulisan tentang perasaan gw. Karena, cuma itu yang menginspirasi gw. "Baik, silakan kumpulkan !"kata Mrs. Paige. Kami segera mengumpulkannya.

Setelah menunggu 15 menit Mrs. Paige untuk membaca, akhirnya dia berbicara juga. "Ms. Popplewell, silakan bacakan karya anda,"katanya.

"Hah ? Karya saya ?"tanya gw. Mati gw !

"Iya karya anda,"katanya.

"I.. iya,"kata gw. Gw pun maju ke depan. Gw mengambil kertas gw.

"Silakan dimulai,"katanya.

"Gw ga pernah mengira kalau pindah ke Cross University akan menyebabkan hal yang complicated seperti ini. Suatu yang rumit. Suatu yang tidak dapat dijelaskan oleh manusia manapun. Hidup gw jadi ruwet. Gw harus ngorbanin perasaan gw ke orang yang gw sendiri ga tau perasaan gw sebenernya ke dia gimana. Gw lakuin ini semua demi dia yang gw cintai. Kalo bukan karena dia, gw ga akan pernah terima cinta orang itu. Kalau boleh memilih, gw lebih memilih dia. Karena kami saling mencintai. Ga seharusnya gw masuk sini kalo gw harus ngorbanin perasaan gw sekarang. Tapi gw bahagia karena pernah ketemu sama orang yang gw cintai di sini. Dia malaikat gw. Dia yang nolong gw dari orang itu. Sedangkan orang itu ? Dia yang membully gw. Dia baru saja berubah karena masuk penjara. Dia bahkan tega menabrak sahabatnya sendiri karena ingin membully gw. Dia orang yang asumsi. Dia tega berkata pada orang-orang bahwa gw pacarnya. Menyakiti perasaan orang yang gw cintai. Sampai kapan cinta segitiga ini akan mampu bertahan ? Sampai kapan gw mampu bertahan berpacaran dengan orang yang sama sekali tidak gw cintai ? Siapa sebenernya yang gw cintai ? Itu yang gw pikirkan saat ini. Gw takut kalo enemy become lover,"kata gw membacakan.

Semua bertepuk tangan. "Luar biasa !"kata Mrs. Paige.

"Iya lah, dia kan prof nya menulis kreatif,"celetuk Georgie.

"Kalau boleh tau, siapa orang yang kamu maksud ?"tanya Mrs. Paige. Mati gw !

"Kedua donatur tetap sekolah ini,"kata gw.

"Skandar dan William ?"tanya Mrs. Paige.

"Ya,"jawab gw.

"Cieeeee,"seru seisi kelas.

"Sudah, sudah. Bagaimanapun, karyanya begitu indah. Menimbulkan misteri yang membuat orang penasaran. Jadi, siapa yang kamu cintai ?"tanya Mrs. Paige.

"William adalah malaikat saya. Skandar sempat menjadi musuh saya,"kata gw.

"Oh,"kata Mrs. Paige. "Saya rasa, William memberikan saran yang tepat. Dan kamu memberikan keputusan yang tepat,"katanya.

"Memang kenapa ?"tanya gw.

"Karena, Skandar adalah anak tunggal. Segala yang dia inginkan harus terpenuhi. Dia tidak pernah mau ditolak,"jelas Mrs. Paige.

"Oh,"kata gw. "Sama seperti kata William,"kata gw.

"Yawdah, kamu boleh kembali,"kata Mrs. Paige sambil menyeka air mata.

Akhirnya bel pulang berbunyi. Gw keluar dari ruangan. "Pulang bareng yuk,"ajak Skandar.

"Ya,"kata gw. Kami pun pulang dengan mobilnya.

"Lo kenapa sih ?"tanya Skandar.

"Gw gapapa,"kata gw. Gw pun turun dari mobilnya dan masuk ke rumah.

"Weh, tadi tulisan lo kece badai,"sambut Georgie.

"Makasih,"kata gw.

"Lo ga suka sama Skandar, tapi lo pulang bareng dia,"kata Georgie.

"Kan pacaran. Lo gimana sih ?"tanya gw.

"Iya ya,"katanya.

"Kau adalah hatiku

Kau belahan jiwaku

Seperti itu kumencintaimu

Sampai mati," HP gw tiba-tiba berbunyi.

"Halo ?"kata gw.

'Halo. Apakah benar ini dengan Anna Popplewell ?'tanyanya.

"Ya. Ada apa ?"tanya gw.

'Saya Mrs. Paige. Saya mau kamu on air di radio saya sekarang. Saya tunggu kehadiranmu,'katanya. Lalu pembicaraan kami putus.

"Gw harus pergi,"pamit gw. Lalu gw pergi ke radio Mrs. Paige di 1004 Beverly Road.

"Akhirnya kamu sampai juga. Baca ini,"pintanya. FYI, radio Mrs. Paige itu sangat terkenal. Semua orang mendengarkan radionya.

Gw mendekati mic. "Ehm, sekarang dengan gw, Anna Popplewell salah satu mahasiswi Cross University. Sebelum gw memutarkan lagu 'Mencintaimu Sampai Mati' nya Utopia, dengerin gw sebentar ya,"kata gw.

"Gw ga pernah mengira kalau pindah ke Cross University akan menyebabkan hal yang complicated seperti ini. Suatu yang rumit. Suatu yang tidak dapat dijelaskan oleh manusia manapun. Hidup gw jadi ruwet. Gw harus ngorbanin perasaan gw ke orang yang gw sendiri ga tau perasaan gw sebenernya ke dia gimana. Gw lakuin ini semua demi dia yang gw cintai. Kalo bukan karena dia, gw ga akan pernah terima cinta orang itu. Kalau boleh memilih, gw lebih memilih dia. Karena kami saling mencintai. Ga seharusnya gw masuk sini kalo gw harus ngorbanin perasaan gw sekarang. Tapi gw bahagia karena pernah ketemu sama orang yang gw cintai di sini. Dia malaikat gw. Dia yang nolong gw dari orang itu. Sedangkan orang itu ? Dia yang membully gw. Dia baru saja berubah karena masuk penjara. Dia bahkan tega menabrak sahabatnya sendiri karena ingin membully gw. Dia orang yang asumsi. Dia tega berkata pada orang-orang bahwa gw pacarnya. Menyakiti perasaan orang yang gw cintai. Sampai kapan cinta segitiga ini akan mampu bertahan ? Sampai kapan gw mampu bertahan berpacaran dengan orang yang sama sekali tidak gw cintai ? Siapa sebenernya yang gw cintai ? Itu yang gw pikirkan saat ini. Gw takut kalo enemy become lover,"kata gw.

"Gw buka telepon,"kata gw. "Okey, dengan siapa ?"tanya gw.

'Lo seharusnya tahu gw. Malaikat lo,'katanya.

"William,"kata gw.

'Gw sangat mengagumi hasil karya lo. Gw cuma bisa bantu doa. Semoga cinta tidak akan menyiksa lo,'katanya. Lalu percakapan kami terputus.

"Dengan siapa ?"tanya gw.

'Yang lo bilang asumsi. Yang lo bilang... Yah lo tau lah,'katanya. Mati gw ! Skandar !

"Skandar. Gw minta maaf. Gw ga bermaksud. Gw cuma diminta Mrs. Paige untuk on air,"kata gw.

'Gw ga marah. Lo udah bikin gw sadar kalo gw yang dulu dan sekarang masih kurang sempurna untuk cewek sesempurna lo. Gw harus belajar untuk menjadi pacar yang lebih baik lagi,'katanya.

"Gw ga butuh seorang yang sempurna. Gw bangga pernah kenal sama lo. Orang yang berani untuk berubah. Bahkan percakapan lo di penjara. Lo satu-satunya yang berani minta maaf di saat Kristen dan Barbara menghindar,"kata gw.

'I love you,'katanya.

"I love you too,"kata gw. Lalu percakapan itu selesai. "Oke, gw harus pamit. Sesuai janji gw, nih lagunya,"pamit gw.

"Good job,"kata Mrs. Paige.

"Itu memalukan,"bantah gw. Lalu gw pulang.

"Cieee yang bilang 'I love you too'... On air lagi.. Katanya ga suka, tapi 'I love you too'... Kayaknya otak lo rada-rada,"katanya.

"Udah gw mau tidur,"kata gw.

Bagi votes ya readers. Jangan jadi silent readers.. HULI. Thx for reading.

Copyright © by ValerieMegan

TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang