part3(dirumah)

1K 52 1
                                    

Aleta sepertinya senang di antar pulang oleh hafiz tidak biasanya dia seperti ini,

Aleta berbisah di halaman rumah nenek nya, karna tak memungkin kan menyuruh hafiz untuk mampir, dia sadar kehadiran hafiz nanti pasti akan membuat nenek nya marah,

Aleta masuk diam-diam melewati ruang tamu yang besar berharap tak satupun orang yang melihatnya karna dia pulang tidak sesuai jadwal yang di tentukan nenek nya,

"Aleta ermana sanjaya"
Suara itu mengagetkan aleta, tak seharusnya suara itu ia dengar perasaan nya saat ini sangat kacau apa yang harus di jelaskan pada nenek nya,
"

Kamu masih ingat jalan pulang aleta"

Aleta tak menghiraukan pertanyaan nenek nya, dia hanya diam berdiri tak satupun perkataan yang bisa di katanya, ia sadar kalau dia melawan perkataan nenek nya mungkin berakibat buruk dengan kesehatan nenek nya,apalagi nenek nya sudah pernah koma akibat dirinya,
Ia tidak mau melakukan kesalahan yang sama,

Akibat kebodohanya ia hampir kehilangan orang yang di cintainya,

"Maaf nek aleta hanya ingin mengenal dan mencoba betgaul dengan teman-teman baru nek"

Jawabnya gugup ia tau sekarang dia lagi berbohong.
"Apa itu benar,? Kau tak usah berbohong, nenek sudah tau apa yang kau lakukan hari ini, berkelahi, bolos jam pelajaran, "

Aleta sangat terkejut darimana nenek nya tau semua ini, aleta merasa bingung apa yang harus dilakukan nya saat ini,
"Maaf nek aleta cuma"

Belum sempat berkata nenek nya memotong bicaranya
"Cuma apa? Cuman pergi main sebentar maksud mu, kamu harus punya rasa malu aleta kamu anak gadis berhijab lagi, kerjaan mu diluar hanya berkalahi bolos jam pelajaran apa kau tak bisa seperti kakak mu"

Aleta sedikit jengkel dengan neneknya ia tidak suka di beda bedakan dengan siapa pun,

Dengan santai aleta meninggalkan nenenk nya yang terus mengoceh dan masuk kedalam kamar,

Yang dilakukan nya saat ini adalah membersih kan diri, aleta duduk di meja rias memperhatikan wajah nya yang sudah kacau

Inci demi inci di perhatikan wajah nya, ada sedikit luka sobek dan lebam di sudut bibir nya,

Di petik nya rokok dan berdiri menghadap jendela memandangi bintang bintang disana , entah apa yg sedang dia pikirkan,

Dari kejauhan aleta melihat seseorang yang audah tak asing lagi bagi ny,

Orang itu berdiri di sudut taman dekat lampu penerang jalan sambil melihat kearah nya, tidak salah lagi ia adalah hafiz, sejak kapan ia berdiri disana dan sejak kapan dia berganti pakaian apa dia membawa pakaian cadangan,

Dengan sigap di raih nya hp yang tak jauh berada di tempat ia berdiri,

Di telfon nya hafiz,
Aleta mendapatkan nomor hafiz karna hafiz yang memaksa untuk menyimpan nomor nya ,
Katanya buat jaga-jaga dari danu,

"Hallo assalamualaikum"

Jawab aleta santai ketika telfon itu tersambung

"Waalaikum sallam, apa yang sedang kau lakukan di jendela mu malam-malam begini, sambil merokok lagi"

Tanya fafiz dengan nada tegas seperti biasa, aleta menghembuskan rokok nya sambil melihat kebawah tepat dimana hafiz berdiri.

"Apa urusan mu dengan kegiatan ku?
Aku tidak mengganggu hidup mu"
Aleta sedikit merasa heran dengan pertanyaan hafiz

"Ya memang tidak ada urusanya dengan ku, tapi aleta aku senang dengan kepribadian mu, kamu unik aleta kamu berbeda dari wanita lain"

Kata-kata hafiz membuat dahi aleta berkerut, apa maksudnya dia unik emang barang antik

Tak ada jawabab dari aleta, telfon nya di putuskan hafiz begitu saja,

aneh apa maksudnya unik,
Semua orang bilang aleta adalah wanita yang aneh,wanita yang tak tau aturan dan lain hal nya.

***


Hijaber'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang