permulaan

1K 46 0
                                    

Hari ini sangat cerah
Membuat aleta bersemangat pergi bersekolah hari ini,

Ia bangaun dengan senyuman di wajah nya ia sama sekali tak mengingat kejadian yang di alami nya kemaren,

Setelah kelakuan hafiz kepadanya ia lupa akan masalah nya sepanjang malam ia telfonan dengan hafiz membicarakan hal-hal yang tidak penting,

Aleta berjalan menuju sekolah, aleta meminta sopir untuk tidak mengantarnya di gerbang sekolah karna masih pagi, permintaan nya tentusaja membuat sang sopir sedikit tidak setuju dengan keterpaksaan sopir menurunkan aleta di persimpangan jalan sekolah

Aleta berjaln santai di tepi jalan sambil memutar lagu dan memasang earphone di telinganya, ia tak mempedulikan kendaraan yang lalu lalang di hadapan nya,

Aleta sangat senang hari ini ia ingin hari ini berjalan sesuai dengan rencana nya tak ada lagi perkelahian, tak ada lagi bolos jam pelajaran, aleta terus berjalan menuju sekolah,

Memakai rok kesekolah membuatnya merasa sedikit aneh,

Ia menuruti perkataan nenek nya, perpakaian seperti yang di suruh neneknya,

Ia berjalan seakan seperti ustazah yang akan memberikan tausiah
Dari kejauhan ia melihat seseorang yang sudah tak asing lagi baginya,

Yaitu seseorang yang sudah membuat mod nya menjadi hilang,

Ya benar itu danu yang melihat kearah nya, di persimpangan jalan sekolah,

Aleta menghela nafasnya dengan kasar, ia agak sedikit takut bertemu danu hari ini,

Ia sudah membulatkan tekat untuk tidak berbuat macam-macam hari ini,

Ia terus berjalan dengan santai dan terus melihat kearah danu yang sedari tadi terus mempelototinya,

"Tidak aman"

Katanya sedikit gemetaran,
Ia melepas earphone di telinganya dan memasukan kedalam tas,

Langkah demi langkah membuatnya semakin dekat dengan keberadaan danu,

"Hei aleta senang bertemu lagi dengan mu"

Aleta berhenti seketika ketika mendengar suara itu,

"Ada apa"
Jawab nya santai membuat danu tersenyum penuh arti

"Kau cukup bernyali menghadapi ku"

Aleta tertawa miring

"Orang bodoh yang tidak berani dengan mu"
Jawab aleta dengan nadanya yg khas

"Kau harus tau aleta kau sedang berhadapan dengan siapa,? Kau bicara dengan siapa"

Jawab danu agak sedikit berteriak, membuat aleta kesal dan tak nyaman dengan keberadaan danu

"Kau juga tidak tau sekarang berhadapan dengan siapa, aleta ermana sanjaya nama lengkap ku, 
Aku tak takut siapa pun, apalagi dengan mu, kau bagaikan kerupuk yang begitu rapuh,
Kau kuat hanya bersama teman-temanmu dan kau seperti sampah saat sendiri"

Jawaban aleta membuat danu marah danu mendekati aleta dan melayangkan tamparan di wajah aleta, aleta sangat terkejut bahwa perkataan nya berhasil membuat danu marah,

Reflek tamparan tersebut di sambut oleh pipi cantik aleta yang meninggal kan jejak di sana ,mata aleta memerah dan aleta mengempalkan tanagan nya, dan membalas tamparan danu dengan pukulan di sudud bibir nya hal hasil sudut bibir danu  mengalir darah merah bekas pukulan aleta,

Selesai memukul danu aleta lari semampu yang ia bisa untuk segera masuk kedalam sekolah, teman-teman danu terus mengejar nya sampai di gerbag sekolah,

Dan akirnya aleta masuk kedalam sekolah teman-teman danu tak mampu lagi mengejarnya karna di halagi oleh satpam sekolah,

Aleta sungguh terkeju tamparan danu masih membuat ngilu di pipinya ia berkaca di dalm kelas sambil mengusap-usap pipinya yang merah akibat tamparan danu,

"Baru kali ini rasa nya di tampar laki-laki,biasanya tak ada yang megenai sasaran kepda ku"

Aleta bergumam sendiri sambil menatp pipinya di cermin, ia sudah berjanji kepada dirinya sendiritidak berkelahi dan tidak bolos dalam pelajaran,

"Woi aleta cengar cengir sendiri ngelihatin kaca"

Hafiz menepuk pundak aleta membuat aleta sedikit kaget, entah kenapa dia tidak menyadari kedatangan  hafiz dan rombongan nya,

"Kamu ternyata "

Jawab aleta dengan santai seraya memasukan kaca di dalam tas nya,

"Apa kamu baik-baik saja aleta"

Tanya hafiz yang menyadari ada yang aneh di raut wajah aleta

"Saya baik"

Jawab aleta berupaya untuk mengembalikan stamina nya, karna kecapekan berlari dari kejaran danu,

"Sudah aleta tidak usah berbohong kami semua tau kalau kau sekarnga tidak baik-baik saja, ceritakan kepada kami aleta apa yang kau rasakan"

Tidak hanya hafiz teman-temanya nya pun merasakn ada yang aneh dari aleta

"Aku baik"

Jawan aleta dengan sedikit ragu-ragu

"Sudah jujur lah mungkin dengan betcerita dengan kami membuat mu sedikit lebih tenang"

Tanya hafiz dengan penuh kepastian temnya pun siap mendengar kan perkataan aleta,

Aleta mencerita kan semua tentang apa yang dialami nya tadi pagi dan apa yang di lakukan danu padanya,,
Hal hasil membuat hafiz dan rombongan marah,

" ini masalah ku biar aku yang selesaikan sendiri"

Jawab aleta melihat ke segerombolan pria tersebut

"Baik lah aleta kami selalu ada bersama mu,kamu adalah bagian dari kami kami akan siap membantu kapan pun kau membutuhkan pertolongan "

Nada suara hafiz dengan penuh kepsatian begitupun dengan teman-temannya,

" Baik terikasih, telah megajaku bergabung dengan kalian, "

Aleta tersenyum manis penuh kebahagian karna sekarang ia memilik taman seperjuanagan dalam membela harga diri,

Dan ia juga mempunyai teman untuk menghabisi danu dan rombonganya,.


Tungguya part selanjutnya akan di update malam ini juga

Mohon maaf dalam segala kesalahan kata dalam penulisan ya

Hijaber'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang