Aleta pov~

768 32 1
                                    

Hari itu aku sangat kesal karna di paksa pindah oleh nenek dan kakek ku untuk melanjutkan sekolah disana,

Aku sangat sedih karna harus berpisah dengan teman-teman ku di kota, suka duka kulewati bersama mereka,

Pagi itu fikirian ku sangat kacau saat melihat suasana di sekolah baru ku,
Aku mengkelilingi sekolah mencari tempat yang aman untuk merokok,

Merokok sudah menjadi kebiasaan ku dari SMP tidak satupun dari keluarga yang mengetahui kalau aku pecandu rokok,

Aku melewati lorong kecil di gedung sekolah, dan akirnya aku sampai di atap sekolah yang kurasa aman untuk menghabiskan sebatang rokok ku disana

Aku duduk santai sambil selunjuran menatap langit, sungguh indah alam ciptaan tuhan

Dan  saat itu aku kaget dengan kedatangan segerombolan laki-laki di hadapan ku, aku merasa aku sudah mengusik tempat peristirahatan mereka,

Aku belajar seperti biasa saat itu guru sedang rapat di ruangan guru, aku bergegas kembali ketempat yg aman menurut ku untuk merokok,

Dan di saat itu pula aku bertemu dengan danu, si bajingan yang sampai sekarang membuat risih hidup ku,

Tapi semua ini takdir kalau tidak bertemu danu aku tidak akan bertemu dengan hafiz,

Laki-laki baik yang kutemui pertama kali yang membuat hari-hari ku berwarna

Nama nya Muhammad hafiz, dia baik kehadiranya mengubah segalanya, aku yang selama ini tidak takut akan kehilangan, dengan hafiz aku takut akan rasa kehilangan dia,

Apakah aku jatuh cinta pada hafiz?

dia sering mengantar ku pulang sepanjang perjalanan kami bercanda membicarakan tentang kenakalan kami masing-masing,

Dia juga sering mengingatkan ku tentang kewajiban ku sebagai seorang muslim,

Dan karna aku hafiz menjadi celaka, hari ini aku berada di rumah hafiz dengan teman-temanya yang lain, hafiz pulang saat itu dengan keadaan yang sangat kacau karna habis berkelahi dengan danu si bajingan.

Kami semua duduk di halam belakang rumah hafiz, rumah nya sangat besar, dan lebih indah nya lagi halaman dlbelakang nya sudah di sulapnya menjadi sebuah bascame,

Aku senang menjadi bagian dari mereka, awalnya aku sempat ragu untuk berteman dengan mereka karna saat itu aku sudah berjanji untuk tidak berkelahi lagi pada nenek ku,

Dan sekarang aku menjadi merasa bersalh pada keluarga ku, karna aku tidak bisa menjadi seperti yang mereka ingin kan,

Aku tamabah lebih bersalh lagi karna telah mambawa mereka semua kemaslah ku,

Tapi mereka telah banyak membantu ku,

***

Hijaber'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang