Akhirnya bel yang di tunggu aleta dan rombongan berbunyi,
Aleta menelphone sopir untuk tidak menjemputnya, ia di beri kabar oleh kakaknya bahwa kakek dan neneknya pergi keluar kota untuk waktu lama karna ada pekerjaan yang harus mereka selesai kan ,
Itu bagaikan kabar baik bagi aleta karna kebebasan berpihak kepadanya,
Aleta pergi ke atap gedung bersama segerombolan pria yang amat terkenal di sekolahnya, dengan ketampanan nya dan juga kenakalanya pastinya,
Para wanita di sekolah baru aleta sakan sedang menggunjingi dirinya,
Aleta sama sekali tidak menghiraukan pemandangan di sekitar nya, ia terlalu fokus dengan tujuanya saat ini,
Aleta duduk santai di atap gedung sekolah dengan menghisap rokok di tangan nya,
Sebatang rokok membuat nya lebih tenang saat ini,
Mungkin bergaul dengan pria membuatnya merasa dihargai,
Aleta tidak banyak memiliki teman wanita, bisa di hitungan jari,
Teman pria lebih banyak, dimanapun ia berada cuman pria yang berani berteman dengan nya,
Ya aleta agak sedikit tomboy dan brandal, dan dekat dengan dunia malam,ya dunia malam untuk sekedar menghibur diri,
Aleta mencoba untuk tenang dengan apa yang di hadapinya saat ini, ia tau hari-harinya tidak akan tenang dengan keberadaan danu,
Danu akan terus mengincarnya sebelum menghabisi dirinya,
Hafiz dan temam-temanya sibuk dengam game online nya masing-masing, sedangkan aleta sibuk dengan rokok nya,
Melihat aleta yang sudah menghabiskan dua batang rokok membuat hafiz sedikit risih,
Hafiz menghampiri aleta yang sedang asik dengan dunianya sendiri,"Alate sudah cukup"
Tegur hafiz pada aleta dan mengambil rokok yang hendak di nyalakan oleh aleta,
Aleta bergumam tak jelas melihat perlakuan hafiz,"Sudah hentikan, mulailaih untuk terbiasa tidak merokok"
Hafiz menasehati dengan senyuman,"Apa,? Hah sekarang kau melarang-larang ku"
Jawab aleta jengkel karna selama ini tidak ada yang pernah melarang apa pun yang ia kerjakan"Aleta ini demi kebaikan mu, cobalah untuk menjadi wanita biasa"
Perkataan hafiz membuatnya kaget
"Wanita biasa maksudnya"
Tanya aleta berteriak sehingga teman yang lain memberhentikan aktifitas mereka,
"Ya seperti wanita pada umumnya tidak merokok, tidak berkelahi"
Aleta bertambah marah kepada hafiz
"Maaf sebelumnya tn. Hafiz, apakah saya sedang melakukan dosa besar,?"
Hafiz bingung apakah perkataanya barusan membuat aleta tersinggung,
Aleta berdiri dari tempat duduknya tepat di hadapan hafiz,
"Dengar ya tuan hafiz saya memang perokok,suka berkelahi, tapi satu hal yang harus anda tau, saya tidak seperti wanita lain yang kelihatanya baik, lembut, tapi lihat lah apakah mereka sudah melaksanakan kewajibanya,"
Jawab aleta sedikit berteriak
"Setidak nya saya mentaati agama, lihatlah mereka di luaran sana, tidak berhijab, lebih kotor mana? Saya yang berhijab tapi perokok,?
Dari pada mereka tidak berhijab?"Hafiz tak mampu menjawab perkataan aleta, perkataan aleta ada benarnya, ia tidak melakukan dosa,
Yang berdosa ialah orang-orang polos yang tidak berhijab diluaran sana,"Maaf aleta"
Hanya kata maaf lah yang bisa di ucapkan hafiz saat ini,
Aleta memaaf kan hafiz meskipun aleta agak sedikit kesal dengan perkataan hafiz,
Menurutnya hafiz ada benarnya,
Aleta adalah anak perempuan tomboi yang banyak memiliki teman laki-laki,
Semua orang yang mengenalnya sangat terkejut dengan kepribadian aleta, aleta belum menjadi wanita yang bisa di katakan soleha
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijaber'S
Teen FictionBelajar mengenal kata hijab yang sebenar nya, bagaimana cara Aleta menjalani hidup dengan hijabnya?