Tears

30 12 0
                                    

AVA POV's

Aku kaget melihat notifikasi yang ada dilayar hp ku. Dan yang bikin kaget lagi adalah pengirim pesan itu, kak mozart.
Aku bingung.
Tadi pagi nabrak aku, trus kemarin pas pulang sok nanya-nanya dan barusan dia chat aku.
"Patut dicurigain nih dan juga, dia dapat ID aku dari mana?"gumamku.

********

Tok...tok...tok...

"Dek, ayo bangun. Kamu gak sekolah?" Tanya mama dari balik pintu kamarku.
"Iya ma"kataku parau.
Aku berjalan menuju kamar mandi dengan gontai. Aku melihat jam yang ada didinding kamarku "hah, udah jam setengah 7" kataku kaget.
Aku langsung mandi dan pergi kesekolah tanpa memakan sarapan yang sudah disiapin mama.
Aku berlari menuju sekolahku.
Aku melirik jam yang melingkar ditangan kiriku sekilas,
"Rumah kamu gak jauh dari sini ya?"tanya seseorang yang berada dibelakangku.
Aku memutar tubuhku untuk melihat siapa pemberi pertanyaan itu.
"iya"jawabku saat mengetahui orang tersebut. kak mozart. Aku kembali melanjutkan langkahku dan sesaat tangannya mencekal lenganku.
"Kamu mau kemana?"tanyanya. dia itu bodoh atau hanya berbasa-basi sih. "ke sekolah lah"jawabku dingin.
"oh"katanya seraya melepaskan genggamannya. Aku langsung meninggalkannya yang masih setia berdiri disana.


*****

Aku memperhatikan materi yang tengah dijelaskan Bu Ranti. Jemariku terus-menerus menulis setiap kalimat yang diucapkan Bu Ranti dari tadi.
"Afa, kemarin kak mozart ada chat kamu?"tanya fanny setengah berbisik.
"iya, emang kenapa?"tanyaku.
"pantes dia minta"gumamnya pelan yang masih bisa terdengar olehku.
"ooh, jadi kamu yang kasih"kataku kesal.
"maaf fa, soalnya dia maksa hehe"akunya.
"kamu ngeselin banget fan"kataku dengan wajah cemberut.
"maaf heheh"ucapnya.
"iya aku maafin"kataku.
"eh fa, ada yang ngeliatin tuh"bisik fanny lagi.
"siapa?"tanyaku tanpa melihatnya.
"liat deh"katanya.
Aku mengikuti arah mata fanny yang tengah melihat ke arah pintu.
"kak mozart?"tanyaku.
"liatin yang lain kali, ngapain dia liatin aku"kataku cuek. Aku melihatnya pergi begitu saja saat aku melihatnya.

Bel istirahat menggema di seluruh lorong sekolah. aku dan fanny hanya dikelas saja, karna kami berdua membawa bekal.
"eh fan, kok kak mozart minta ID aku sih?"tanyaku saat sedang menyantap bekalku.
"gatau, suka kali"jawabnya ngasal.
"ngasal aja kalau ngomong"kataku.
Dia hanya tersenyum saat aku mengatakan itu.

*****

Afa pulang dengan rasa yang tak semangat. seharian ini di sekolah dia hanya disibukkan dengan catatan-catatan materi. "aku ingin pulang, tapi kenapa aku sangat malas"gumamku.
aku memberhentikan langkahku di halte bus untuk beristirahat, "aku capek"gumamku lagi.
Tak terasa air mata mengalir begitu saja dari pelupuk mataku.
ya, inilah kebiasaanku ketika terlalu capek untuk melakukan sesuatu.

"kenapa nangis?"tanya seseorang yang tengah berdiri dihadapanku.
aku langsung menghapus kasar air mataku, "gak papa"jawabku dengan suara khas orang habis menangis.
Aku mendongakan kepalaku untuk melihat orang ini. kak mozart.
"gak pulang?"tanyanya. dia beralih duduk disampingku.
"bentar lagi"jawabku. aku hanya menatap ke arah jalan.
"mau aku antar?"tawarnya.
"gak usah, rumah aku dekat kok kak"jelasku masih tak menatapnya.

Aku meliriknya dari bawah rambutku, karna kepalaku sekarang tengah menunduk.
kenapa dia gak pergi sih?
Aku melirik jam tangan yang melingkar di tangan kiriku.
"hmm, aku pulang dulu kak"kataku.
aku langsung berdiri untuk pamit dengannya.
"gak mau aku antar pulang?"tawarnya lagi.
"nggak"kataku. Aku langsung pergi meninggalkannya yang mesih duduk di halte itu.

*****

MOZART

Aku bertemunya tadi saat pulang sekolah. aku melihatnya tengah menangis di halte bus. dia kenapa?.
Aku berjalan menghampirinya untuk menanyakan kenapa dia menangis. dan jawaban yang keluar dari mulutnya hanya kata "nggak papa".
Aku beralih duduk diaampingnya, diam-diam dia melihatku dari bawah rambutnya. aku hanya tersenyum melihat tingkahnya.
Aaah dia sangat manis.












-TBC-

MOZART Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang