"Rumah kamu dimana?" Tanyanya saat sedang mengendarai mobilnya.
" Perumahan yang dekat cafe di samping sekolah kak"kataku. Aku melihat ke arahnya...
'Aku harus gimana ya?, apa aku terima aja?'
Aku merogoh hp-ku dan langsung mengirimkan pesan ke fanny.
"Fan, aku mau bilang sesuatu."ketikku.
Aku menunggu beberapa saat.
"Bilang apa fa?"balas fanny.
Aku sedikit bimbang untuk menanyakan perihal kejadian dipantai tadi.
"Gini fan, tadi kak mozart nembak aku"kataku.
"Mati dong"balasnya.
Aku menghela nafas kasar.
"Nyatain perasaannya dan minta aku buat jadi pacar dia fan" jelasku.
"Kamu terima gak?"tanyanya.
"Belum fan, aku takut dia cuma mempermainkan aku aja"jawabku.
"Lah kenapa?, terima aja. Dia gak bakal ngecewain kamu kok fa"jelasnya.
"Aku cuma belum yakin aja"balasku.
"Karna kamu baru kenal dia beberapa hari?"tanya fanny.
"Iya"jawabku.
"Aku kalau jadi kamu juga bakal kayak gitu juga, tapi aku percaya kalau mozart gak bakalan buat kamu kecewa karna kalian baru kenal beberapa hari. Aku udah kenal dekat sama dia, dia itu jarang banget dekat-dekat cewek atau bisa dibilang gak pernah sama sekali. Dia itu gak pernah ngecewain orang yang udah menaruh kepercayaan sama dia"jelas fanny.
Aku menatap ke arah kak mozart, aku meneliti setiap inci wajahnya .
"Kak"panggilku.
Dia menoleh sekilas dan kembali menatap jalanan.
"Iya"jawabnya datar.
Aku menghela nafas sebelum melanjutkan kalimatku.
"Aku..."kataku sedikit ragu.
"Kamu kenapa?"tanyanya.
"Aku.. mau kak"kataku. Aku menghentikan nafasku sesaat.
"Mau apa fa?"tanyanya lagi.
"Aku mau jadi pacar kakak"kataku.Dukk...
"Aww"ringisku saat kepalaku membentur kaca mobil.
Kak mozart langsung mengerem mobilnya saat aku mengatakan kalimat tadi.
"Maaf fa"katanya saat menyadari aku sedang kesakitan.
"iya kak"kataku.
"Kamu serius?"tanyanya.
Aku terdiam sesaat.
"Iya kak"jawabku pelan.
"Kamu gak terpaksa kan?"tanyanya tak percaya.
"Nggak kak"jawabku lagi.
Dia mengukir senyum di wajahnya dan langsung memelukku.'Aku sebenarnya terpaksa , tapi aku gak mau ngecewain kamu. Aku bakal coba buat nerima kamu'
"Kak"panggilku.
"Iya" jawabnya.
"A..aku gak bisa nafas"kataku.
Dia langsung melepaskan pelukannya.
"Maaf fa"katanya.
"Iya kak, gakpapa"jawabku.
"Yaudah, sekarang aku antar kamu"katanya masih tersenyum. Aku hanya mengangguk untuk mengiyakannya.
*****"Aku turunnya disini aja kak"kataku saat mobilnya ingin memasuki perumahan.
"Emangnya kenapa?"tanyanya heran.
"Gakpapa, soalnya ada yang mau aku beli dulu diwarung" kataku membuat alasan.
"Gak mau aku anterin aja?"tanyanya.
"Gak usah kak, deket sini kok"ucapku.
"Yaudah, kamu hati-hati ya"katanya.
"Iya kak, kakak juga"kataku.
Aku langsung membuka pintu mobil dan berjalan menjauhinya.
"Alhamdulillah akhirnya bisa nafas"kataku lega. Ya, karena dari tadi aku menahan nafasku saat dia berbicara padaku.
Aku langsung berjalan menuju rumahku.
"Kamu dari mana aja?"tanya seseorang yang ada di hadapanku saat sampai di rumah. Mama.
"A..aku dari mall ma, jalan-jalan sama fanny"kataku sedikit tergagap.
"Masa main ke mall sampe jam segini dek, lain kali kalau mau kemana-man kabarin dulu."kata papa yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.
"Iya pa, maaf" kataku.
"Yaudah, langsung mandi ya. Habis itu makan"kata mama lembut.
"Iya ma"kataku sopan.
Aku berjalan menaiki tangga menuju kamarku.*****
Aku meraih hp ku yang berada di atas nakas. Mataku terbelalak melihat notifikasi pesan dilayar hp ku.
"Kak mozart" gumamku. Jemariku mulai bergerak untuk membuka pesan itu."Malam fa" ketiknya.
"Malam juga kak"balasku.
"Gak usah panggil kak, mozart aja"balasnya cepat.
"Kenapa?" Tanyaku.
"Terlalu formal"balasnya.
Aku hanya mengangguk mengerti melihat balasannya.
"Iya mozart"ketikku.
"Udah jam 10, kamu gak tidur?"tanyanya.
"Belum ngantuk"balasku.
"Besok aku jemput ya?"tawarnya.
"Gak usah, aku bisa berangkat sendiri kok"jelasku.
"Yaudah, aku tungguin kamu depan gerbang" katanya.
"Iya kak"balasku.
"Okay..."katanya.
"Okay..."balasku.
"Okay..."katanya lagi.
"Okay..."balas.
"Huh!! Stop flirting with me babe!"balasnyaAku terdiam saat membaca pesannya. Babe?. Aku meletakkan hp ku dinakas dan berniat untuk tidur. Tapi niat itu hilang saat dering notifikasi di hp ku mulai berbunyi. Aku langsung meraihnya dan membaca pesan masuk itu.
"Kamu udah tidur?"tanyanya.
"Udah mau tidur"jawabku.
"Okay, good night honey"katanya.
"Too"jawabku seadanya.Aku meletakan hp ku kembali dan mulai beranjak untuk tidur.
*****
MOZART
"Fan"ketikku.
"Apa?"balasnya dengan pertanyaan.
"Kenapa afa makin jutek gitu ?"tanyaku.
"Lah, emang dari sananya jutek"balasnya
"Gua tau"balasku.
"Kalau tau ngapain nanya ?"tanyanya
"gua ngerasa dianya makin nambah juteknya dan gua makin gemes liatnya" kataku.
"Gila lu, bodo ah gua mau tidur"balasnya.Aku membaringkan tubuhku dan menatap langit-langit di kamarku.
"Cantik"gumamku. Aku tersenyum membayangkan wajahnya.
"Siapa?"tanya seseorang yang tengah berdiri di ambang pintu kamarku.Hi gaes, maaf baru bisa update.
Aku bakalan update dalam waktu dekat ini, jangan bosan baca cerita aku ya ♡.
Jangan lupa vote dan comment juga yaa ^^
-- 사랑해 ♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
MOZART
عاطفيةCerita tidak di private silahkan follow kalau kalian mau hehehe ^^ "Itu lah yang sekarang ia rasakan, namun afa tak pernah merasa seyakin ini untuk memulai hubungan. Mozart telah meyakinkannya untuk melangkah bersama, tapi siapa sangka ternyata keb...