Semua telah pergi meninggalkanku hanya tersisa kesunyian belaka. ayahku baru saja meninggal karena tertembak oleh seorang pembunuh saat bertugas. sayangnya, ibuku telah meninggal karena sakit 2 tahun yang lalu.
Namaku Ankava Tarisha, putri tunggal dari ayah dan ibuku. Sekarang aku sebatang kara tidak ada keluarga atau pun saudara, karena sejak kecil aku tidak pernah megungjungi kerabat terdekat ataupun saudara, bahkan aku tidak mengetahui siapa mereka.
kini ku berdiri disamping nisan orang tua ku, menangis sejadi-jadinya merajuk tak karuan tak rela atas kepergian mereka. sekarang aku hanyalah Ankava yang tak berguna lagi, dan aku berharap ada seseorang yang menemaniku dan selalu ada di sisiku. aku tak pernah merasa sesedih ini menghadapi kenyataan yang pahit.
senja sudah datang menjemput tandanya aku harus pulang, pulang sendiri dengan kesunyian dikala matahari mulai tak bersinar dan aku pun sama, kubuka pintu utama dengan keraguan dan berhenti diruang yang penuh foto kenangan terpampang foto anak kecil tersenyum manis dipangkuan ibunya. Ya, itu aku saat kecil tersenyum karena ayah pulang. banyak kenangan disini, banyak hal yang terjadi selama 18 tahun.
hari mulai larut aku tenggelam dalam kesedihan sampai lupa untuk tidur. Kucoba untuk tidur dan akhirnya terlelap, mimpi tak kunjung datang hanya menampilkan warna hitam.
• • •
Aku terbangun di pagi hari dan aku berharap 'semoga hari ini bisa lebih baik' menghela nafas panjang, sinar sang surya masuk melalui celah-celah jendela, burung-burung berkicau, daun-daun berjatuhan, semua masalah serasa hilang begitu saja. Ting tong....
Aku segera menuruni anak tangga untuk membuka pintu, ternyata dari kepolisian mungkin untuk memberikan kronologi penembakan ayahku -pikirku
"permisi, benar ini rumah saudari Ankava Tarisha"
"Ya, benar silahkan masuk" mereka masuk dan duduk disofa
"Maaf tempo hari tidak bisa hadir dipemakaman ayahmu"
"Tidak apa-apa pasti anda sibuk"
"Ya, begtulah" lalu mereka menceritakan kronologi bagaimana ayahku ditembak, sang pelaku juga ditembak mati saat meyerang seorang polisi setelah menembak ayahku.
"Satu lagi ada map tertinggal dimeja kerja ayahmu" kuraih itu dan membukanya ada secarik surat bertuliskan
'Erlangga adalah orang yang tepat untuk menjagamu'
dahi ku berkerutsiapa gerangan laki-laki itu? dan apa maksud dari surat ayahku?
Pikiranku seketika berkelana entah kemana mencari siapa orang yang bernama Erlangga itu?
a/g : maaf saja bila part ini pendek
Vote untuk tunjukkan dukungan kamu!
KAMU SEDANG MEMBACA
ANKAVA
Romance"Aku...aku yang akan menjagamu dan aku sebagai jaminannya" dengan begitu Haruskah ku menerima ini?? tapi bagaimana dengan nasibku nanti, apakah harus berakhir tragis seperti ayahku?