Chapter 8

1K 59 11
                                    

Sekarang aku sedang berhias di depan meja hias ku, yaiyalah meja hias masa berhias di meja makan sih kan enggak banget.

Aku berhias dengan make up tipis yang natural agar aku terlihat cantik natural, siapa tau kan ada ya suka.

Setelah aku selesai berhias aku pun memasang kaus kaki sekolah ku karena hari ini aku harus pergi sekolah untuk menimba ilmu bukannya menimba air soalnya air di rumah gak perlu di timba lagi karena udah tau ngalir sendiri.

Aku pun memasang kaus kaki sekolah ku lalu setelah itu mengambil tas dan setelah mengambis tas aku turun menuju ruang makan dan sesampainya aku di ruang makan aku duduk lalu setelah duduk aku diam dan setelah diam aku ngambil piring lalu nasi goreng yang sudah kaasan siapkan dan setelah ngambil nasi goreng aku pun membuang nya di tong sampah eh enggak deh yang jelas nasi gorengnya di makan lah ya mana mungkin ada orang yang ngebuang gitu aja nasi goreng pas dia lagi lapar ada sih dan itu pasti nasi goreng pemberian mantan, sayang nya aku gak punya mantan jadi nggak pernah buang-buang nasi goreng.

"Sakura, nanti kaasan akan pergi ke rumah teman kaasan jadi nanti kamu jaga rumah ya" ucap kaasan ku sambil mengambil nasi goreng, mendengar itu hati ku jadi berbunga-bunga karena sekali lagi aku terbebas dari jeratan macan liar yang buat hidup ku nggak tenang gara-gara kerempongannya.

"Nanti jika kau pulang dari sekolah bersihkan rumah lalu jangan lupa siram tanaman, cuci baju, menyetrika, kalau mau makan nanti masak sendiri, bahan-bahannya sudah kaasan beli dan ada di kulkas, jangan makan di luar apalagi di pinggir jalan ntar sakit jadinya ngerepotin kaasan dan jika ingin keluar jangan lupa kunci pintu dan jangan pulang malam-malam nanti rumah kecurian, kau mengerti?" kata kaasan panjang lebar membuat aku ternganga.

"Kaasan, nanti aku akan pulang pukul dua siang dan aku harus melakukan semua pekerjaan itu? Kau ingin melihat badan anak mu ini hancur?" balas ku tak terima, yaiyalah nggak terima, masa anak baru pulang sekolah langsung di kasih tugas yang banyaknya kayak nulis kata 'aku akan rajin belajar' pake kertas lima ratus lembar.

"Halah itu baru sedikit, nanti bagaimana kau akan mengurus rumah mu bila kau sudah bersuami nanti, huh? Kau ingin membiarkan rumahmu seperti kapal pecah?" ujar kaasan ku membuat wajah ku cemberut.

"Tapi kan kaasan, aku capek hiks, kaasan seperti ibu tiri" ucap ku membuat kaasan melirik ku tajam.

"Seharusnya aku tak membiar kau menonton drama di tv agar kau tidak menjadi orang yang banyak drama" kata kaasan ku sinis.

"Tapi kan kaasan juga ikutan nonton" balas ku dengan wajah polos membuat kaasan ku gelagapan.

"Itu kan beda, ah sudahlah yang jelas nanti kau harus mengerjakan tugas yang tadi kaasan berikan kepada mu atau uang jajan mu akan kaasan potong" ucap kaasan ku, aku yang mendengar itu memutar bola mata ku bosan.

Untung kaasan kalau bukan mungkin sendal ku sudah melayang sedari tadi.

.

Kami pun melanjutkan acara makan kami dengan khidmad tanpa berbicara sedikitpun agar makanan yang masuk dapat membuat perut kenyang tanpa adanya gejala sakit perut yang dapat membuat kaki keram gara-gara keluar masuk toilet.

Tak lama kemudian kaasan pun menyelesaikan acara makannya dan langsung meletakkan piringnya di bak cuci piring tanpa mencucinya. Aku yakin bila nanti dia akan menyuruhku untuk mencuci piring bekasnya.

"Kaasan akan pergi dan akan pulang malam nanti, kau jangan lupa cuci piring ya" kata kaasan ku yang sudah aku duga sejak abad ke tujuh belas eh emang aku udah lahir? Bomat deh emang aku pikirin.

Kaasan ku pun memakai jaket nya tak lupa dengan tas tante-tantenya yang norak ups, maafkan anak mu yang cantik dan manis ini kaasan.

"Kaasan pergi dulu ya Sakura, bye" ujar kaasan ku, aku tak menjawab, aku lebih memilih untuk menghabiskan nasi goreng daripada harus membalas ucapan kaasan karena itu akan membuang waktu makan ku saja. Kalian bisa sebut aku anak durhaka tapi memang beginilah aku, kaasan ku tak pernah protes dengan sikap ku ini karena dia juga sama saja dengan ku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My TypeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang