"Hai, lama tak bertemu"
Astaga! Dia! Apa ini nyata?! Ini... Ini Sasori!!!!!!.
Tuhan, apa ini nyata? Apa ini benar Sasori?! Jika benar, apa boleh aku memeluknya lalu menciumnya lalu juga menculiknya?! Aku sangat merindukannya, kalian tau?!!!!!.
Ahh, mungkin kalian tidak tau siapa dia kan? Jika kalian tidak tau maka aku akan mengenalkan nya kepada kalian.
Dia itu adalah Akasuna Sasori, dia itu teman ku sejak kecil. Dia tampan tapi dia bukan tipe ku karena dia terlalu baik. Wajah Sasori ini tergolong baby face karena wajahnya sangat imut membuat siapa saja ingin mencubit pipi nya tapi sayang dia tidak suka di cubit.
Sasori ini sudah ku anggap seperti kakak ku sendiri karena aku dan dia berbeda tiga tahun.
Dulu kami sempat berpisah saat umur ku dua belas tahun karena Sasori saat itu akan pindah ke Jerman mengikuti ayahnya yang pindah bekerja di sana. Dulu juga dia sering kembali kembali ke jepang bersama ibunya atau kedua orang tuanya bahkan mereka bisa pulang setahun tiga kali namun saat umur ku lima belas tahun mereka sudah jarang kembali ke Jepang. Kadang yang kembali pun hanya ibu Sasori tidak dengan anak nya, alasannya sih karena Sasori ingin fokus dengan kuliah nya yaa karena memang saat itu umur Sasori sudah delapan belas tahun dan dia sudah masuk kuliah.
"Sasori, kau kembali!"pekik ku membuat dia terkekeh.
"Tentu saja aku sudah kembali Sakura jika aku tidak kembali maka aku tidak akan berada di sini"balasnya.
Itu masuk akal.
"Kapan kau datang?"tanya ku.
"Tadi malam"jawabnya sambil tersenyum.
"Lalu kenapa kau tidak menemui ku?"tanya ku dengan wajah cemberut.
"Oh ayolah Sakura, aku terlalu lelah untuk menemui mu"jawabnya lagi dengan wajah lelahnya.
Aku tau dia lelah tapi jangan sebut aku Sakura bila aku tidak bisa mendapatkan apa yang aku inginkan.
"Aku marah dengan mu"ucap ku sambil bersidekap dada, ini sudah menjadi kebiasaan ku sejak kecil bila Sasori tak bermain ke rumah ku atau pun terlambat pergi ke rumah ku.
"Aishh, kau masih saja egois"ujar Sasori.
"Itu karena kau salah"balas ku, ku lihat Sasori menghela nafas.
"Baiklah, aku minta maaf karena tidak langsung pergi ke rumah mu dan sebagai permintaan maafku aky akan memberi mu sesuatu"kata Sasori.
Mendengar perkataan dari Sasori, aku langsung menatapnya dengan mata berbinar berharap sesuatu itu adalah kue atau sebagainya yang berhubungan dengan makanan karena memang biasanya Sasori akan memberi ku kue sebagai permintaaan maafnya padaku.
"Apa itu?"tanya ku tidak sabaran.
"Sabarlah, aku akan memberikannya bila kita sudah sampai di rumah mu"jawab Sasori.
Aku yang mendengar jawaban dari Sasori pun langsung mengangguk senang.
"Apa ada oleh-oleh nya juga?"tanya ku lagi.
"Kau akan melihat nya nanti"balas Sasori yang membuat aku menjadi semangkin penasaran.
Aku pun mengajak Sasori ke rumah ku dengan hati senang dan riang seperti anak kecil yang bertemu dengan boneka nya yang sudah lama hilang tapi ini berbeda, aku seperti baru saja bertemu dengan kakak ku yang sangat kurindukan, ya sangat kurindukan, jangan lupakan hadiah yang di bawanya untuk ku.
"Nanti aku juga ingin mengatakan sesuatu kepada mu Sakura"ucap Sasori yang membuat aku yang berjalan di sampingnya langsung menoleh.
"Mengatakan apa?"tanya ku bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Type
Fiksi PenggemarSakura adalah salah satu dari sekian banyak jomblo yang ada di dunia ini yang suka sama kpop, drakor, dan anime. Dia juga memiliki cita-cita ingin memiliki seorang pria yang tampan seperti oppa oppa korea tapi pria itu nanti harus masuk ke dalam tip...