Saat ini aku sudah sampai di rumah dengan di sambut oleh senyum lembut kaasan ku yang manis semanis lolipop kesukaan aku. Ya, walau kadang aku juga nggak suka lolipop sih tapi ya udah lah nanti ada waktunya juga aku suka sama lolipop.
"Kemana saja tadi? Kok lama sampai di rumah?" tanya kaasan sambil menyiapkan makanan di meja makan.
"Tadi ke taman dulu sebentar buat cari oksigen"jawab ku sambil mengotak-atik ponsel ku.
"Hmm, kau menemui pacar mu di sana ya?"tanya kaasan lagi yang membuat aku menatapnya.
"Untuk apa aku menemui pacar ku di sana, kaasan kan tau sendiri kalau akau tidak punya pacar"jawab ku lagi.
"Kan siapa tau, kamu itu kan gadia cantik, pintar, berbakat lagi, kan nggak mungkin nggak ada lelaki yang terpikat sama kamu atau kamu nya aja yang pemilih"ucap kaasan ku yang membuat aku memutar bola mata ku bosan.
"Udahlah kaasan jangan bahas itu lagi mendingan kita makan siang aja sekarang, aku sudah lapar soalnya hehe"ujar ku mengalihkan pembicaraan.
"Itu sih alasan kamu biar kaasan nggak bahas soal pacar lagi kan? Memang kamu ya, nanti kalau sampai lulus nggak punya pacar memang kaasan jodohin kamu sama anak teman mama"katanya.
"Yang waktu itu main ke rumah?"tanya ku yang di balas nggukan oleh kaasan.
"Iiihh, enggak ah kaasan, dia kan culun, giginya maju ke depan, ada tompel nya lagi, nggak mau ah"ucapnya ku pada kaasan.
"Makanya yang cepet cari pacarnya, kan nggak keren kalau nanti kaasan punya anak gadis perawan tua, malu kaasan nak"kata kaasan ku lagi, aku yang mendengar itu hanya menghela nafas.
"Iya nanti aku cari"balas ku kemudian.
"Jangan nanti, kalau bisa sekarang"ujar kaasan.
"Sekarang kan aku baru pulang, masa' harus cari sekarang sih"protesku.
"Kalau begitu nanti sore"ujar kaasan ku lagi.
Aduhh kaasan ku itu ngotot banget kayak nya, nggak sabaran banget sih dia mau dapet menantu ntar aku cariin yang jelek baru tau rasa dia.
"Iya, nanti aku usahain"kata ku, kaasan ku hanya diam, aku pun ikut diam.
"Sekarang ayo kita makan"ajak kaasan, aku pun mengangguk lalu mulai mengambil nasi.
Gara-gara kaasan sekarang aku jadi kepikiran deh soal pacae yang kaasan bilang harus di cari nanti sore.
Sebenarnya sih malas banget aku carinya toh nggak bakalan dapet juga ujungnya nanti buat aku capek lagi keliling-keliling carinya tapi kalau nggak di cari nanti kaasan bakalan nyindir terus, soal ini lah soal itulah, maklum aja lah emak-emak.
.
Setelah aku menyelesaikan acara makan siang ku dengan kaasan, aku pun mencuci piring dan gelas bekas ku pakai tadi kemudian setelah itu masuk ke dalam kamar ku.
"Ingat pesen kaasan tadi ya Sakura"kata kaasan ku saat aku melewatinya, aku hanya membalasnya dengan deheman lalu setelah itu mengambil tas ku yang ku letakkan di sofa ruang tamu lalu masuk ke dalam kamar.
.
Setelah masuk ke dalam kamar aku baru merasa lega.
Aku pun mengunci pintu kamar ku lalu setelah itu meletakkan tas ku di atas meja belajar. Setelah meletakkan tas aku pun langsung menghempaskan tubuhku di atas kasur empuk sambil.
Aku berpikir kaasan ku itu terlalu tidak sabaran untuk mempunyai menantu dan karena rasa tidak sabaran itu sekarang kaasan ku menjadi agak sedikit lebay, kaasan ku memang orang nya penuntut banget kayak guru aku di sekolah yang selalu nuntut para muridnya untuk mengerjakan ini lah, itulah belum lagi pr lah, nyusahin banget semuanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Type
FanfictionSakura adalah salah satu dari sekian banyak jomblo yang ada di dunia ini yang suka sama kpop, drakor, dan anime. Dia juga memiliki cita-cita ingin memiliki seorang pria yang tampan seperti oppa oppa korea tapi pria itu nanti harus masuk ke dalam tip...