Chapter 3

1.5K 107 8
                                    

Harap Vote sebelum baca!
_________________________________________

"Iih Sasuke-kun"

Apa?!suara siapa itu kenapa itu terdengar sangat menjijikan.

Aku pun segera menoleh ke arah asal suara itu sedangkan orang yang bernama Sasuke di samping ku ini hanya membatu tak berani menoleh.

Ketika aku menoleh, aku melihat seorang gadis berambut merah yang cukup cantik walau bagiku dia masih kalah dengan kecantikan ku. Gadis itu juga berkacamata dengan pakaian yang agak sedikit minim yang jujur buat ku sedikit tidak enak ketika melihatnya.

Aku bingung kenapa dia tiba-tiba berada di sini sambil memanggil nama Sasuke dengan nada yang sangat menjijikan tadi, apa mungkin dia ini kekasihnya? Itu mungkin saja.

"Sasuke-kun, ternyata kau di sini rupanya, kau tau?aku dari tadi mencarimu"ucap gadis itu dengan nada manja sedangkan Sasuke hanya diam saja.

Melihat Sasuke yang tampak diam saja membuat aku sedikit bingung, aku berpikir apakah gadis itu benar-benar kekasih Sasuke? Jika memang benar gadis itu adalah kekasih Sasuke, kenapa Sasuke tampak menghindar dari nya? Dan bila bukan kenapa gadis itu memanggil Sasuke dengan nada yang menurut ku sangat menjijikan itu? Apa mungkin gadis itu salah orang? Hmm, tampaknya tidak karena dilihan dari ekspresi Sasuke dia seperti mengenalnya.

"Hei! Siapa kau?kenapa kau memanggil nama Sasuke dengan nada menjijikan itu? Apa kau kekasih nya?"tanya ku memberanikan diri tanpa rasa takut sedikit pun karena bagiku untuk apa merasa takut bila kita ingin tau sesuatu, iya kan?.

Gadis itu tampak melihat ku dengan sorot mata tajam.

"Siapa kau? Berani sekali menyanyakan itu kepada ku? Memang kau siapa Sasuke-kun, huh?jika benar berarti kau hanyalah selingkuhannya karena aku adalah tunangannya"jawab Gadis itu membuat aku mengangguk tanda aku mengerti.

"Perkenalkan, namaku Haruno Sakura, aku berani menanyakan itu karena aku ingin tau saja, tidak lebih dan soal aku siapa Sasuke mungkin aku akan menjawab bila-"

"Dia kekasih ku! Memang kenapa?! Dia bukan selingkuhan ku, kau tau itu?karena aku tak pernah mau bertunangan dengan gadis menjijikan seperti mu"potong Sasuke membuat aku terkejut.

Bagaimana tidak terkejut? Dia baru saja mengatakan bila aku ini kekasihnya, astaga bahkan kami baru kenal beberapa menit yang lalu dan dia mengatakan kalau aku kekasihnya di depan tunangannya? Menurutku ini adalah kenyataan yang membodohkan karena secara tidak langsung dia telah membodohi ku dengan kata kekasih yang ia ucapkan itu. Hey, jomblo mana yang tidak terhanyut dengan kata-kata itu.

"Apa kau bilang Sasuke-kun! Tapi kita kan sudah bertunangan dan keluarga kita juga sudah menentukan tanggal pernikahan kita"ujar gadis itu.

"Tidak, aku tidak menyetujui pertunangan ini dan nanti aku akan mencoba meminta kepada Oji-san ku untuk membatalkannya karena aku tidak mau bertunangan dengan gadis malam seperti mu, Karin!"ucap Sasuke membuat gadis yang baru kuketahui bernama Karin tersentak.

"Ka-kau tau itu?"tanya Karin dengan wajah terkejut sedangkan Sasuke hanya menatapnya datar, aku yang melihat itu diam.

"Jika iya kenapa?kau takut, huh?"jawab Sasuke, Karin diam ketika mendengarnya.

"Sudahlah Karin, lebih baik kita sudahi sandiwara ini, apa kau tidak capek karena terus bersandiwara?aku saja selama ini capek apalagi kau"kata Sasuke, Karin tetap diam tak bersuara.

Kulihat Sasuke menghela nafas lalu mendekat ke arah Karin namun tidak terlalu dekat.

"Lebih baik kau pulang, ku harap kau tidak menangis di dalam kamar dan menyakiti diri mu sendiri karena itu berbahaya, aku tau kalau kau mencintai ku Karin tapi aku tidak dan cinta tak bisa dipaksa walau kita adalah teman waktu kecil dan kita juga sering bersama. Kau tau?aku sudah menganggap mu seperti adikku sendiri dan aku sangat menyayangi mu tapi sebagai kakak bukan sebagai sepasang manusia beda kelamin, kau mengerti 'kan?aku harap kau mengerti"ucap Sasuke, mendengar itu aku langsung membatu, yaa itu karena aku kira dia adalah pria yang  sombong dan suka berkata kasar  walau dia sudah membuat aku kesal di pertemuan pertama tapi menurutku itu cukup manis.

Karin yang mendengar perkataan dari Sasuke langsung menatap nya dengan tatapan kecewa dan sedih, aku lihat di matanya dia tampak terluka, melihat adegan di depan ku ini aku merasa seperti ada di dalam flim-flim saja tapi aku tak ingin menjadi pemeran penganggu di sini.

"Baiklah Sasuke-kun, aku akan pergi tapi ingat Sasuke-kun, aku tidak akan melepaskan mu sampai aku mendapatkan mu" kata Karin membuat aku sedikit takut apalagi di akhir perkataannya dia tampak menatap ku dengan tatapan yang amat sangat tajam membuat aku mejadi merasa kurang tenang.

.

Ketika Karin sudah pergi aku langsung menoleh ke arah Sasuke, dia tampak menghela nafas berat.

"Akhirnya aku terbebas dari gadis aneh itu"ujar nya lega.

"Siapa yang kau bilang aneh?"tanya ku dengan tajam, yaa siapa tau kan dia mengatakan bila aku ini gadis aneh tanpa aku sadari.

"Tentu saja bukan, dasar kepedeean"jawabnya membuat aku menggembungkan pipi ku kesal.

Ketika dia melihat itu dia langsung terkekeh lalu mencubit pipi ku.

"Ternyata kau sangat imut"ucapnya sambil mencubit pipi ku.

Mendengar itu tentu saja aku merona karena baru pertama kali ini aku dibilang seperti itu oleh seorang laki-laki selain tousan ku. Astaga, ternyata seperti ini rasanya.

"Jangan terlalu senang, karena aku tidak benar-benar mengatakan itu dari hati ku"kata Sasuke membuat hatiku semula berbunga-bunga menjadi bersampah-sampah.

Ucapannya sangat merusak suasana hatiku, yang tadi aja masih belum dibetulin eh sekarang di rusakin lagi, kan sakit.

"Kau membuat aku kesal, tuan Uchiha"ucap ku datar.

Kulihat dia hanya mengedikkan bahunya tak peduli.

"Terserah lah, lebih baik sekarang kita pulang karena hari sudah mulai sore"ujar nya "apa perlu ku antar?"tawar Sasuke.

Sebenarnya aku mau menerima tawarannya, kan lumaya buat menghemat tenaga dam ongkos selama di perjalanan tapi malu juga mau nerimanya soalnya baru kenal nanti dia mikir aku ini gadis gampangan lagi, enggak-enggak pokoknya aku nggak boleh nerima tawarannya walau sayang juga sihh kalau ditolak ntar nangis lagi anak orang kalo di tolak walau yang ada nanti aku lagi yang nangis gara-gara nolak dia tapi kan kalau di terima nanti- ah udahlah mendingan tolak aja daripada kelamaan ntar keriput lagi dia nungguinnya.

"Nggak perlu, makasih udah nawarin"balas ku, dia hanya ber'oh' lalu pergi begitu aja tanpa ngasih nomer hp, kan nanti itung-itung buat pendekatan siapa tau jodoh kan jadi nggak jomblo lagi akunya tapi apa dia udah masuk tipe aku ya?hmm, dilihat dari segi fisik sihh tipe aku banget ini mah tapi nggak tau kelakukannya, mudahan aja dia itu tipe pria yang suka selingkuh biar nanti bisa masuk dalam tipe aku kan seru nanti nya kalo dia selingkuh, hehe jadi nggak sabar.

Eitss, jangan mikir negatif dulu ya guys maksudnya nggak sabar buat pulang kerumah bukan nggak sabar buat itu jadi jangan mikir yang enggak-enggak dulu yaa, hehe.

TO BE CONTINUE

Hai hai hai...
Apa kabar semua?semoga baik yaa^^.

Sekarang aku udah up prat 3 nihh semoga kalian suka yaa...

Jangan lupa Voment ya guyss...

Arigatou💞




My TypeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang