makan malam

32 2 0
                                    

Resya POV'
       Malam ini tante lani dan om fandi telah menyiapkan pesta makan malam untuk menyambut kedatanganku dan keluargaku. Yah,ini semua mereka lakukan karena hubungan keluarga diantara kani sangat erat dan bahkan layaknya saudara sendiri. Tak jarang aku memanggil tante lani dengan sebutan mami lani,karena kami begitu dekat. bahkan disaat mami sedang sibuk di butik,aku sering sekali dititipkan kepada tante lani. Dan malam ini adalah malam spesial kami,tapi sepertinya tidak spesial untuk revan, karena dia tak nampak hadir diacar makan malam ini, seperti yang aku kira sebelumnya.
"Tante,revan kemana? Kenapa belum kelihatan?"tanyaku kepada tante lani.
"Ah...yah,revan sedang ada acara sama teman kelasnya,biasalah anak cowok. Tapi kalian tadi di sekolah sempat bertemukan pastinya, gimana dengan hari pertama mu"jawab tante lani yang berujung balas bertanya kepadaku.
"Ah yah,saat di sekolah memang sempat bertemu sih tan, tapi tak sempat ngobrol seperti dulu lah tan. Hari pertama cukup menyenangkan kok tan,suasana sekolahnya juga asyik. Tak beda jauh dengan suasana sekolah lama,jadi mudah beradaptasi nya" jawabku dengan menjelaskan apa yang terjadi selama disekolah.
"Sabar yah sayang,tante yakin dia pasti luluh kok. Kamu tau sendirikan revan emang agak egois tapi hatinya baik banget"jawab tante lani mencoba mendeskripsikan anak bungsunya.
"Iyah,aku tau kok tan. Oh yah kak kevin kemana tan,kok nggak kelihatan. Dia nggak jadi pulang hari ini yah tan?"tanyaku,karena tak melihat kak kevin. Kakak kandung revan yang biasanya selalu menjadi teman ngobrolnya.
"kevin lagi sibuk tugas kuliah sayang,maklum mau semester akhir, jadi jarang pulang deh. Katanya sih emang mau pulang hari ini,mau ketemu kamu. Eh tapi katanya lain waktu aja,karena padat jadwalnya"jawab tante lani menjelaskan tentang kegiatan anak sulungnya yang begitu tampak sibuk.
"oh gitu yah tan,kecewa sih tapi gpp deh. Masih ada banyak waktu buat ketemu,kan tinggalnya sebelahan lagi sekarang"jawabku dengan senyum manis kepada tante lani.
"kamu nih,tambah gede semakin manis aja. Pingin tante pingit jadi mantu" ucap tante lani menggoda.
"Tante bisa aja deh,hehehehe"ucapku sambil tertawa malu.
"Udah yuk makan malam bareng,kasian yang lain udah nunggu"ajak tante lani.
"Ah... Iyah tan"ucapku sambil melangkah menuju meja makan.
      acara makan malam berjalan begitu lancar tanpa ada canggung sedikitpun,walaupun tanpa revan dan bang kevin di meja makan menemani,tapi kami tetap melanjutkan acara makan malam dengan santai dan berbincang panjang lebar seperti yang biasa kami lakukan. Tapi disini yang lebih banyak bicara adalah para orang tua karena yang mereka bahas adalah tentang pengelolaan bisnis mereka. Yah,sudah sejak lama papaku dan papanya revan saling berkeja sama dibidang bisnis yang mereka tekuni bersama dan bahkan mamakupun juga tak jarang melibatkan tante lani dalam urusan rancangan dress untuk butik.
*
      Setelah beberapa jam di meja makan,akhirnya kami berpindah tempat ke ruang tamu. Namun aku tak ikut bergabung dengan mereka, dan memilih untuk duduk santai di ruang keluarga sambil menonton acara televisi. Seperti yang aku katakan hubungan keluarga kami sudah seperti saudara,jadi tak jarang aku bertingkah dirumah revan seperti dirumahku sendiri.
Drrrt,Drrrt ( tanda ada pesan masuk).
Akupun dengan frontal langsung mengambil ponselku yang berada disampingku dan membaca pesan yang baru masuk dan langsung membalasnya.
"Hai sya,gimana hari pertamamu dijakarta,menyenangkan?" - kak kevin.
"Biasa aja sih kak,revan juga nggak berubah makin dingin aja sikapnya ke aku"- resya.
"Sabar yah,nanti juga luluh. Kaliankan saling bertemu,jadi nggak mungkin dia bakal lebih lama menghindar"-kak kevin.
"Semoga aja begitu.btw kak,nggak seru nih, kagak ada kakak dirumah sepi. Mana revan juga pergi sama temennya"-resya.
"Lah,bukannya revan janji buat ikut acara makan malam yah"- kak kevin.
"Entahlah,dia nggak kelihatan batang hidungnya kak daritadi"- resya.
"kayaknya sih dia tau, kalau makan malam ini dibuat untuk menyambut kedatanganmu. Kalau begitu kita video call aja,kayak biasanya"- kak kevin.
"Boleh juga"-balasan terakhirku.
   setelah balasan terakhir yang ku kirim,ponselku kembali hening tapi tak bertahan lama. Karena selang beberapa menit,ponselku kembali bergetar namu bukan pesan yang masuk melainkan panggilan video yang masuk dari kak kevin. Dan disaat aku sedang asyik ngobrol dengan bang kevin lewat video call tiba" suara pintu berdecit menandakan ada seseorang yang datang, namun bukan tamu yang datang saat ini.melainkan revan yang datang,aku syok dan mendadak memantung tak menghiraukan panggilan kak kevin yang sejak tadi memanggilku lewat Videocall. Namun saat revan melangkah memasuki kamar,aku kembali menatap ponselku yang terpampang wajah khawatir kak kevin karena aku terdiam mematung tak menggubris panggilannya daritadi. Aku yang menyadari itu langsung menjelaskan apa yang sedang terjadi kepada kak kevin dan kami melanjutkan obrolan kami hingga larut malam dan pada saat aku mulai menguap,aku memutuskan untuk mengakhiri percakapanku dengan kak kevin dan baranjak berpamitan pulang lebih dulu kepada tante lani dan om fandi. Karena aku tau papi dan mami masih sibuk dengan topik perbincangan mereka,sedangkan aku sudah lelah berbincang dengan kak kevin lewat Videocall tadi. Jadi aku berpamitan lebih dulu dan beranjak melangkah menuju rumah dan melanjutkan langkah menuju kekamar untuk beristihat, karena besok hari libur jadi aku bisa beristirahat cukup lama malam ini, tanpa khawatir telat bangun kesekolah.

RESYA VS REVAN (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang