hari dan awal yang cerah untuk memulai sesuatu hal yang baru,tapi kehidupan masih lama,karena kalau baru berarti baru lahir jadi bayi (author kress deh,nggak jelas) :v . Hari ini dengan mood yang baru resya berangkat ke sekolah dengan diantar oleh kak Kevin tentunya. Entah, apa yang akan terjadi hari ini biarlah terjadi. Kalau bisa diperbaiki maka, akan Resya perbaiki dengan baik. Biar segalanya jelas tak seperti hubungan resya dengannya yang tak pernah jelas (auto baper):v. Selama perjalanan menuju ke sekolah resya hanya diam memperhatikan jalanan ibukota yang padat dan dengan sesekali bercanda dengan kak kevin.Dan begitu sampai di depan gerbang resya mengucapkan salam perpisahan kepada kak kevin dan menghela nafas sebentar,lalu turun menuju kedalam gerbang sekolah dan berjalan memasuki koridor sekolah. Seperti yang diduganya, semua pasang mata menatap kearahnya dengan tatapan aneh dan resya hanya bisa tertunduk diam dan berjalan lurus dengan sedikit cepat menuju kearah kelasnya dilantai atas.
"Hei...,"suara keras yang berbisik ke telinganya,cukup menguji jantung pada pagi hari. Membuat resya terkejut dan menoleh ke asal suara.
"Salsa!!!,ini masih sangat pagi untuk olahraga jantung sal. Untung nggak ada riwayat penyakit jantung dan tak minta juga. Amit,amit,amit coy,jangan sampai terjadi"ucap resya sambil mengetuk-ngetuk dahinya,setelah itu bergantian mengetuk tembok dan mengulanginya secara tiga kali.
"Sorry sya,abis lu nya sih,kebiasaan banget nggak memperhatikan jalan. Btw sya,anak-anak pada heboh dengan berita lu yang tiba-tiba meluk cowok di depan gerbang saat pulang sekolah kemarin, siapa dia dan ada hubungan apa kalian?"ucap salsa yang langsung to the point menanyakan kejadian sebenarnya,dengan mata yang disipikan dan pandangan yang mengintimindasi dengan serius.
"Owh, kemarin. Cowok itu sebenarnya kakaknya Reno kok,dia yang antar jemput aku selama dia masih di indo"jawab resya santai.
"Kenapa lu harus meluk dia segala kemarin? dan kenapa kamu bias menjawabnya dengan begitu santai seolah tak ada masalah yang terjadi."tanya salsa, yang mulai kesal dengan sikap Santai resya.
"jangan panik dong,jadi sebenernya kemarin itu kak kevin telpon aku dan bilang akan mendadak balik ke ausie untuk urusan kuliah,tapi ternyata dia hanya bercanda. jadi dengan frontal aku meluk dia,tapi jangan salah sangka,aku cuma nggak ingin kehilangan aja kok."ucap resya yang dengan santai nya berbohong sambil menggusap bagian kepalanya yg tak gatal.
"Owh,jadi gitu. kenapa kalian nggak jadian aja? daripada nungguin reno yang sudah punya wanita idaman masa depan berubah pikiran."goda salsa yang membuat resya syok dan mendadak membeku di tempat."nggak mungkinlah,aku sama kak kevin itu udah kaya adik kakak dari kecil,jadi nggak akan mungkin aku jadian sama kak kevin. owh dan yah,aku nggak pernah suka dengan reno"ucap resya dengan melajukan kakinya menuju ke dalam kelas.
Suasana begitu hening saat resya mulai memasuki kelas dan itu membuat resya mengamati seluruh anak kelas dari ujung belakang pintu hingga depan meja guru,tatapan mereka seolah resya adalah santapan yang tak menarik untuk dipandang dan mereka hanya tertarik untuk mebicarakannya dibelakang saja. Sontak itu membuat resya menghapus senyumnya dan bungkam sambil menatap lantai,seolah dia tak lagi memiliki muka untuk berada dikelas. Saat tiba di bangku resya hanya diam sambil melepaskan tasnya yang menggantung dipundaknya keatas meja,lalu tertunduk kearah bawah dengan tangan yang di silangkan diatas meja sebagai sanggahannya.
"Kalian jangan salah sangka,apa yang kalian kemarin lihat itu tak seperti yang kalian pikirkan. Cowok yang bersama resya kemarin adalah kakak kandung Reno dan mereka memang dekat sejak kecil layaknya adik dan kakak. Dan kemarin kebetulan mereka baru bertemu lagi,jadi resya senang. Dan wajar dong kalau tiba-tiba resya meluk dia karena rindu. Yah kan sya? owh,atau kalian iri dengan resya,karena kalian tak pernah mengalami rindu.hahahhaha..."ucap dani dengan berteriak dari tempat duduknya yang kemudian langsung terduduk dan tertawa terbahak-bahak ditempat duduknya,lalu menoleh kerah resya yang menatapnya.Sontak itu membuat dani frontalmenghapus air matanya yang sedikit keluar karena dia tertawa,lalu mengangkatsatu alisnya kerah atas,seperti menunggu jawaban dari resya.
"Owh,iyah itu benar."balas resya dengan senyum lebar,namun masih syok dengan suara teriakan dani barusan.
Teriakan keras dari dani membuat seisi kelas terkejut dan mengangguk paham.lalu semua kembali seperti biasa saja,seolah tak terjadi apa-apa dan dani hanya tersenyum seakan menandakan semuanya baik-baik saja. Namun kenyataannya ada yang bisa menerima penjelasan dari dani dengan baik dan ada juga yang menganggap itu hanya kebohongan agar tak ada salah paham saja dan membicarakan resya di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESYA VS REVAN (REVISI)
Fiksi Remaja"Jangan pernah sekali-kali melakukan kesalahan kepada manusia batu,karena sampai kapanpun batu tidak akan pernah bisa di pecahkan dengan sekali pukulan palu" dear Resya. "Masalalu biarkan saja berlalu,biarkan saja dia hilang dan kalaupun kembali,mak...