Resya POV'
Keesokkan harinya,setelah perdebatan panjang yang hanya menyisakan rasa lelah saja. Berujung pada hasil yang dimenangkan oleh kak kevin dan di dukung oleh papi dan mami, serta om fandi dan tante lani. Aku memutuskan untuk pasrah dan menuruti semua keinginan kak kevin.
*
Setelah pamit sama papi dan mami,aku langsung menuju ke mobil yang telah terparkir manis didepan gerbang,dengan memperlihatkan 2 orang cowok yang tengah duduk manis didalamnya dengan aktivitas yang berbeda. Karena yang aku lihat revan hanya sibuk dengan handphonenya dan kak kevin sibuk dengan senyum manis pagi hari yang mengisyaratkan sebuah kemenangan telak dari sebuah permainan. Sungguh aku kesal bukan main,karena kak kevin tak pernah jera dengan usahanya mendekatkanku kembali dengan revan. Padahal sudah terlihat jelas sekali, bahwa aku dan revan sampai kapanpun takkan pernah berbaikkan dengan bagaimanapun caranya. Bagiku apa yang dilakukan kak kevin ini hanya akan membuatnya menyesal esok hari dan akan meninggalkan luka dalam didalam hatinya.***Resya POV' end***
Revan POV'
"Gila lu bang, yah kali gue harus satu mobil sama musuh gue. Apa kata satu sekolah?" ucapku kesal,setelah mendengar cerita panjang lebar soal perdebatan yang terjadi semalam.
"Entahlah,kagak peduli juga sama temen lu."balas bang kevin cuek.
"Gila parah lu bang,pokoknya gue bakal tetep pakai motor"ucapku menolak penuh ajakannya.
"Terserah sih,tapi kemarin yang minta mami sama papi kan..."balasnya dengan memainkan alisnya menggoda dengan intimindasi yang menyakitkan.
"Peduli amat gue,sekali melanggar perintah orang tua juga kagak dosa"balasku cuek.
"Oh... Terserah sih,tapi kunci motor terakhir sama papi"ucap bang kevin dengan senyum kemenangannya.
"Apa!!! Kok bisa,kunci motor gue dipapi"balasku yang semakin tak mengerti dengan apa yang terjadi.
"Sudah menyerah saja,segera naik mobil dan kita berangkat. Kasian calon adik ipar menunggu lama. Hahahahahhaha"ucapnya dengan tertawa puas.
"wah parah sih lu bang,awas aja lu yah "ucapku kesal dan berjalan menuju ke dalam mobil yang terparkir manis didalam garasi rumah.
"terserah sih, tapi yang gue tau resya kemarin terlihat berharap bisa terus barengan sih"balasnya dengan senyum manis penuh arti.
"Peduli banget gue,cepet berangkat udah di tunggu "balasku dengan berjalan cuek menuju kedalam mobil.
**
Entah apa yang dipikirkan oleh abang gue,apapun itu aku sangat kesal sekali bukan main. Tapi ada sedikit rasa senang dalam hatiku,karena memang ini yang aku inginkan sejak dulu.
Di sepanjang perjalanan menuju ke arah sekolah, aku hanya terdiam membisu dengan memainkan handphone di tanganku dan sesekali melirik kearah kaca mobil untuk melihat suasana lalu lintas jalanan ibukota.
Sesampainya di sekolah aku hanya tetap terdiam membisu dan langsung melesat keluar dari mobil dan berjalan kearah lorong sekolah,meninggalkan mereka berdua yang masih tampak menikmati obrolan mereka.
**
"wiihh,ada kisah apa nih? Kok gue rasa ada yang salah sama hari ini"ucap dani yang melirik ke arah mobil yang membawa revan ke sekolah,disitu tampak jelas revan tak sendirian bersama dengan kakaknya saja, tapi juga ada satu penumpang lagi yang tak pernah terduga sama sekali.
"Masih pagi,males debat. Langsung cabut kelas aja."ucapku yang mulai kembali berjalan menyusuri lorong sekolah.
**
" aduh...,pagi" temen gue udah rajin aja nulisnya. Kebiasaan lu key."ucap dani yang duduk di sebelah keyno.
"Kebiasaan lu nggak berubah, tambah tua bukannya serius malah males. Malu dong sama gelar pangeran buaya lu key"ucap Reno yang turut mencaci keyno pagi". Karena sikapnya memang tak pernah berubah sejak dulu.
"Justru tindakan gue lah yang mampu memikat para kaum hawa mendekat,lagian mereka juga tak menolak membagi jawabannya denganku"ucap keyno yang nampak masih serius dengan tulisan yang ada pada lembaran di depannya.
"Emmm.... Permisi,aku rasa ini bangku milikku."ucap seseorang tiba" yang hanya mendapat tatapan sinis sesaat.
"Gue rasa lu yang harus pindah mulai saat ini,karena di situ emang tempat Reno sejak awal"ucap dani yang tak tega melihat resya yang tampak begitu polos berada didepan Reno.
"owh,okey. Kalau gitu aku yang pindah"ucap resya dengan meninggalkan senyuman dan berbalik arah menuju tempat duduk yang kemarin Reno tempati.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
RESYA VS REVAN (REVISI)
Novela Juvenil"Jangan pernah sekali-kali melakukan kesalahan kepada manusia batu,karena sampai kapanpun batu tidak akan pernah bisa di pecahkan dengan sekali pukulan palu" dear Resya. "Masalalu biarkan saja berlalu,biarkan saja dia hilang dan kalaupun kembali,mak...