***
jam dinding masih menujukkan pukul 06.00 WIB,tapi resya telah turun dari lantai kamarnya menuju ke halaman rumah dengan menggunakan setelan olahraga yang begitu press body di tubuhnya,rambut yang di kuncir kuda kearah belakang dan sepasang sepatu lari berwarna senada dengan setelan pakaiannya. ia berlari menuju kearah rumah revan yang terlihat masih sepi dan begitu tertutup,namun pintu rumahnya tak terkunci,sehingga resya masuk perlahan menuju kedalam rumah revan dan menutup kembali pintu rumahnya dengan perlahan,agar tak membangunkan seisi rumah yang tampaknya masih tertidur karena Lelah beraktivitas seharian kemarin. Saat hendak menuju ke arah kamar kevin,resya dikejutkan oleh tatapan mata yang memandang sekilas kearahnya dan kembali berjalan kearah dapur dengan membawa gelas kosong, dengan spontan resya menghentikan langkahnya dan mengedarkan pandangannya kearah orang itu hingga ia selesai menuangkan air minum kedalam gelas kosongnya. Revan yang merasa diawasi oleh resya menghentikan gerakan minumnya dan menatap kearah resya dengan malas,lalu ia memilih untuk membawa gelasnya yang berisi air kedalam kamarnya.
Resya yang menyadari gerakan revan hanya terdiam dan kembali berjalan ke kamar kevin yang berada dilantai atas tepat disebrang kamar revan. Namun saat hendak menaiki anak tangga resya menyadari akan adanya sebuah kesempatan untuk berbincang sebentar dengan revan,sehingga ia mengurungkan niatnya menaiki anak tangga dan memanggil revan yang berada tepat didepannya.
"van...,tunggu. turunlah ke ruang tamu,aku ingin bicara serius sama kamu. janji hanya sebentar saja"ucap resya yang spontan membuat langkah revan terhenti dan berbalik menatap ke arah resya.
"abang gue di kamarnya"ucap revan cuek dan kembali menatap kearah depan hendak melanjutkan langkahnya,namun terhenti karena ucapan resya.
"aku ngerti aku salah,karena tak menempati janjiku. aku rasa,aku berhak untuk mendapatkan kesempatan kedua dari kamu untuk memperbaikinya"ucap resya secara spontan tanpa mau berbelit lagi,karena dia tau takkan mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan secara detail kepada revan.
"lo udah di tunggu dari subuh"ucap revan yang tak menanggapi perkataan resya sedikitpun dan memilih untuk mengalihkan pembicaraan lalu pergi ke dalam kamarnya. resya yang memahami itu hanya terdiam dan mengurungkan niatnya menuju kamar kevin.ia lebih memilih untuk kerah pintu depan rumah revan dan berniat untuk menungu kevin didepan rumahnya.
"sya,are you okey?"ucap seseorag dari belakangnyadengan memegang pundaknya yang sontak membuat resya terkejut dan bebalik kearah orang tersebut.
"kak kevin!!!, syukurlah turun duluan .kita jalan sekarang yuk"jawab resya, sambil menarik tangan kak kevin yang tampak sudah siap untuk lari pagi bersamanya.
tanpa berkata apapun lagi,kevin hanya terdiam mengikuti langkah resya yang menariknya keluar halaman rumah. kevin sebenarnya ingin menanyakan tentang perasaan resya saat ini yang tampak sangat sedih karena ucapan revan yang begitu menyakiti perasaannya. jujur saja sebenarnya kevin menyadari kedatangan resya dan ingin keluar kamar,namun karena kevin mendengar resya berteriak nama revan,akhirnya ia mengurungkan niatnya untuk menemui resya dan memberikan resya waktu untuk berbincang dengan revan. dan ia mengerti perbincangan mereka tak berjalan mulus,karena begitu revan menutup pintu kamarnya,ia langsung menghampiri resya yang tampak ingin keluar dari rumahnya.
kevin yang menyadari langkahnya semakin jauh dari resya,akhirnya memilih untuk berlari kencang dan menyamai langkah resya. Resya yang menyadari ada bayangan mendekat kearahya hanya diam dan tetap melanjutkan langkahnya sambal menikmati Udara sejuk pagi. sedangkan kevin yang merasa tak dihiraukan memilih untuk mengusik ketenangan resya dan membuatnya menoleh ke arah kevin.
"akhirnya di perhatiin juga, balik ke rumah yuk. Tiba-tiba hilang selera,mending kita nogky di suatu tempat asyik. kakak tau tempat asyik yang bakal membuatmu damai dan lupa akan segalanya."ucap kevin yang tak bisa melihat resya bersedih seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESYA VS REVAN (REVISI)
Novela Juvenil"Jangan pernah sekali-kali melakukan kesalahan kepada manusia batu,karena sampai kapanpun batu tidak akan pernah bisa di pecahkan dengan sekali pukulan palu" dear Resya. "Masalalu biarkan saja berlalu,biarkan saja dia hilang dan kalaupun kembali,mak...