[10]

36 4 0
                                    


Another Dimension of My School

By : Shalsahazz

Fantacy ; TF

Rate : T

.

Happy Reading

..

"Kekuatanmu itu cukup berguna untukku. Aku akan memberikanmu pilihan, kau mau ikut membantuku dan kau akan selamat atau kau mati dengan cara mengenaskan bersama mereka malam ini?"

"Hah?! Maksudnya?!"

..

Pertanyaan itu sukses membuat Rara terkejut bukan main. Apa maksudnya pertanyaan itu? Ia benar-benar tidak mengerti. Apa yang harus dia pilih? Sekarang dia harus berkelahi dengan pikirannya sendiri. Kenapa harus dia? Kenapa bukan yang lain saja? Sekarang kepalanya terasa akan meledak sebentar lagi.

"Aku menunggu jawabanmu, Ra," ucap sang tersangka yang telah beranjak dari duduknya.

"Tu-tunggu dulu, aku seriusan gak ngerti," Rara memegang kepalanya yang dserang rasa sakit tiba-tiba.

"Nanti kau akan mengerti... kau tak punya banyak waktu Ra, tapi jika kau menerima tawaranku, nanti malam bawakan Devi padaku ke depan gerbang depan... aku menunggumu,"

"That's creepy... Woy! Kau mau kemana lagi?!" ucapan Rara tidak digubris sama sekali, ditatapnya punggung tegap yang semakin lama semakin menjauh memasuki kegelapan malam.

Sekarang ia kembali terdiam. Sebelumnya suasana hatinya baik-baik saja, namun kemudian berbalik seratus delapan puluh derajat. Dia merenung memikirkan pertanyaan tadi, seakan pertanyaan itu terus saja diputar berulang-ulang kali di dalam otaknya. Jika begini terus, bisa error otaknya. Lagi-lagi Rara harus terkejut kala seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

"Woy Ra! Ngapain kau sendirian di luar? Kuy masuk", ucap Devi, si tersangka kedua yang menarik kembali kesadaranRara ke permukaan.

'Kenapa aku harus dihadapkan dengan situasi seperti ini? ' ucap Rara dalam hati.

"Heh... kok malah diam?" Devi kembali membuka suara.

"Kau sendiri ngapain di luar?" Rara malah balik bertanya.

"Aku gara-gara liat kau di luar makanya aku keluar... udah lah ayo masuk!"Devi langsung menarik tagan Rara tanpa meminta persetujuan lebih dulu dari si empunya. Itu membuat Rara sedikit terpekik.

..

"Jadi, apa yang kalian putuskan tadi?"tanya Rara.

"Kita akan berlatih mulai besok, kita istirahat dulu untuk malam ini," jawab Devi tanpa menoleh ke arah Rara.

"Besok? Kenapa gak malam ini? Aku punya bad feeling tentang malam ini," ucap Rara menghentikan langkahnya. Yang didepannya pun ikut berhenti.

"Kau beneran peramal ya Ra? Udah bilang aja sama aku, gak akan aku kasih tau siapa-siapa kok," goda Devi dengan menaikturunkan alisnya.

"Aissh... udahlah lupakan, capek aku mau tidur." Rara kemudian pergi dari hadapan Devi dan mencari tempat nyamannya.

Rara tau ini bukanlah hal yang baik untuk disembunyikan. Tapi dia masih ragu, dia perlu memastikannya sendiri apa yang akan dilakukan orang itu. Dia akan mengikuti permainannya di awal, biarkan terbawa arus sampai mendekati jurang baru dia akan mengembangkan kapal karetnya, itu pun kalau dia sempat menyelamatkan diri. Semoga saja arusnya tidak terlalu deras.

Another Dimension of My SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang